Dia kemana sih, tadi katanya jumpa dikampus kok sekarang ngak ada.

Gue kembali lagi ke kelas, mood gue benar-benar ngak bagus udah arunika ngak ada papa juga ngadi-ngadi malah nyuruh refan antar jemput gue

Arunika juga kemana lagi, ah emosi banget gue lama-lama.
.

.

.

.

.

.

Dikelas gue cuman dengarin penjelasan materi malas banget, arunika kemana lagi coba.

"Kamu fokus amat dengarin materinya tumben" gue langsung lihat dia

"Kamu kemana aja sih aku udah cari kok ngak ada" bisik ku sepelan mungkin kedia

"Ngak kemana-mana kok"

"Nanti kamu pulang bareng dia lagi?"

"Enggak tadi aku udah bilang bakalan pulang bareng teman aja"

"Ouhh"

Gue langsung ambil tangannya arunika buat gue pengang takutnya dia ngilang lagi.

"Kamu kenapa?"

"Biar kamu ngak ngilang lagi, udah kamu disamping aku aja jangan kemana-mana"

Selama pembelajaran berlangsung gue ngak pernah lepas genggaman gue dari tangannya.

Sampe rumah nanti gue protes ke papa, apa-apaan sih nyuruh refan buat antar jemput segala, orang aku bisa bawa notor sendiri juga.

&&&&
+

Hari ini aku ngak bareng venus ke kampus, dia bareng sama anak teman papanya yang aku tahu namanya refan.

Sepertinya refan menyukai venus, aku bukan menerka saja pas pertama kali dia lihat venus, aku sudah membaca pikirannya.

Dan tadi pagi juga dia menjemput venus, walaupun ku tahu venus ngak mau tapi mungkin saja kalau mereka dekat venus akan menyukainya kan kita ngak tahu kedepannya perasaan venus bagaimana.

Sebenarnya aku tidak ingin membiarkan venus, pergi dengan refan cuman aku juga berpikir aku siapa untuk melarangnya.

Aku juga sudah terbiasa jika dia ada di dekat ku.

Bahkan sekarang sikapnya membuat ku terheran-heran ntah dimulai dari mana sikapnya itu, sekarang dia sering mengenggam tangan ku.

Seperti sekarang matakuliah sedang berlangsung dia tetap mengenggam tangan ku dengan erat seolah dia tidak memberikan ku untuk menjauh darinya.

Aku juga hampir tersenyum senang di depannya saat dia tiba-tiba mengambil tangan ku untuk digenggapnya, jujur saja aku sempat terkejut dan bertanya kenapa. Dan kalian tahu apa jawabannya? dia ngak mau aku kalau aku ngilang seperti tadi.

Jujur saja saat dia bilang seperti itu, aku sangat senang rasanya aku ingin tersenyum dengan lebar saat dia berkata seperti itu.

Tapi aku menahan senyum ku sebisa mungkin.

Selesai matakuliah, aku menemaninya makan didepan kampus.

Ku lihat dia makan dengan terburu-buru.

"Makannya jangan buru-buru ngak ada yang ngambil"

"Aku lapar pengen makan banyak"

"Tapi makannya pelan-pelan dong, ntar kamu keslek tahu rasa"

"Enggak akan"

Fall in love with GhostWhere stories live. Discover now