"Oohh, kampung lo jauh dari sini? "

Nala mengangguk, "Lumayan. Harus naik pesawat dulu."

"Waduh jauh berarti."

"Iya." jawab Nala kembali menoleh ke depan, "Di depan belok kiri, (Name). "

"Masuk gang itu? "

"Iya, apart ku disitu."

"Oke-oke."

(Name) pun mengikuti intrupsi Nala hingga mobilnya sampai di depan bangunan dua lantai yang terlihat sederhana.

"Ini tempat tinggal lo? " tanya (Name) setelah keluar dari mobil.

Nala mengangguk masih dengan senyum yang mengembang, "Kamar ku yang paling ujung." tunjuknya pada salah satu kamar di lantai dua, "Makasih ya, (Name). Sudah antar aku."

(Name) terkekeh kecil, masih merasa lucu dan gemas dengan dialek Nala.

"Sama-sama, La. Semangat ya buat ke depannya, kapan-kapan kalau senggang kita jalan-jalan."

"Iya, semangat juga buat kamu, (Name). Nanti aku kabari ya."

"Oke. Kalau gitu gue pamit dulu ya, La. Hati-hati lo tinggal sendiri."

"Iya, hati-hati di jalan ya, (Name). Sekali lagi terima kasih sudah anterin."

"Iya, La. Sama-sama, byee! "

(Name) pun masuk ke dalam mobilnya, mengklakson pada Nala sebelum benar-benar meninggalkan area apart Nala.

Sesampainya di rumah (Name) langsung bersih-bersih dan turun dari kamarnya untuk makan malam. Karena ia pulang cukup telat, jadi ia makan sendiri.

"Kak, tolong bantu Lei dong." Leina tiba-tiba muncul dengan pakaian tidur dan buku tulis lengkap dengan pensil mekanik di tangan datang menghampirinya yang tengah sibuk mengurus perut.

"Apwa? " tanya (Name) sembari mengunyah.

Leina menyodorkan buku tulisnya, "Nomor tiga dan lima gak tahu cara kerjanya."

(Name) menatap serius tulisan Leina yang tidak bisa di bilang rapih. Keningnya sampai mengerut saat beberapa kata dari tulisan Leina tak bisa ia baca.

Masih sementara mengunyah, (Name) pun menelan makanannya saat ia rasa sudah cukup dan menatap adik nya.

"Bentar, kakak makan dulu."

Leina mengangguk mengerti, gadis kecil itu pun beranjak beralih ke ruang tengah tempat dimana ia belajar sebelumnya. (Name) pun melanjutkan makannya hingga habis lalu menghampiri Leina setelah mencuci piring kotornya.

"Mana? " (Name) mendudukkan diri di hadapan Leina yang tengkurap di atas lantai.

Gadis kecil itu menyodorkan lagi bukunya pada (Name) agar dapat membantunya menyelesaikan tugas rumah.

"Ini pake rumus persegi panjang, coba mana buku rumus mu yang kakak belikan kemarin? "

Walaupun tidak pandai di matematika namun soal anak SD tentu saja (Name) bisa menyelesaikannya.

"Masukkan rumus luasnya, terus p nya di ganti dengan nilai panjangnya dan l nya di ganti dengan nilai lebar persegi panjangnya. tinggal kamu hitung deh, coba hitung dapat berapa? "

"24? "

"Nah tuh dapat, nomor 5 sama cuman rumusnya dia pake rumus keliling lingkaran, ini kan gambar lingkaran dan yang ditanyakan juga kelilingnya jadi pake rumus mencari keliling lingkaran."

"Makasih kak." (Name) tersenyum dan mengelus puncak kepala Leina, ia pun bangkit dari duduknya.

"Habis belajar jangan lupa sikat gigi cuci kaki habis itu tidur ya. Kakak masuk dulu."

MANTAN || SUNA RINTAROU X READERSWhere stories live. Discover now