Quattro

141 26 3
                                    

"Udah selesai semuanya kan?"
Doyoung meregangkan tangan, rasanya lelah.

Saat ini Doyoung berada di rumah Jeongwoo. Mereka baru saja menyelesaikan tugas yang diberikan.

"Iya besok tinggal persentasi, lo apa gue yang bawa?"

"Lo aja entar gue ribet bawanya. Udah dibawa ke rumah terus dibawa lagi ke sekolah. Kalo lo kan tinggal sekalian."

"Yaudah kalo gitu. Mau balik sekarang?" tanya Jeongwoo yang melihat Doyoung menyiapkan barangnya.

Mengangkat sebelah alasannya doyoung bertanya. "Kan udah selesai? Ya gue balik lah."

Jeongwoo memikirkan sesuatu, tampaknya dia mempunyai ide yang luar biasa.

"Doy dari pada lo gabut mending ikut gue."

"Ikut kemana? Lo nggak ada niatan nyulik gue kan?"

Doyoung memberikan tatapan mencurigai, ya siapa tau kan Jeongwoo mempunyai niat jahat terhadanya.

"Ya enggak lah, udah ayo ikut gue".

Sedangkan Doyoung hanya pasrah saat tangan nya ditarik oleh Jeongwoo.

Tidak apa lah dia saat ini juga butuh hiburan tidak ada salahnya menerima ajakan Jeongwoo.






















Mereka telah berada di tempat tujuan.

Doyoung tidak tahu Jeongwoo membawa nya kemana, yang jelas saat ini dihadapan mereka ada sebuah rumah besar.


"Rumah siapa ini? Lo bawa gue kemana?"

"Udah lo diam aja, sini ngikut gue."

Mengabaikan sederet pertanyaan dari Doyoung, Jeongwoo menarik tangannya dan berjalan masuk ke dalam.

"ENAK BANGET YA LO BERDUA NGGAK BANTUIN."

"TAU TUH MALAH SIBUK MAKAN."

"ITU YANG DI DEPAN SINI BANTU GUE DI DAPUR."

"JUN ITU BALON NYA MAU MELEDAK JANGAN DEKETIN KE GUE."


Baru saja masuk kedalam Doyoung dan Jeongwoo justru di sambut dengan teriakan-teriakan.


"Ekhem ... maaf gue telat."


Lantas atensi mereka semua beralih pada dua orang yang berada pada depan pintu.

"Eh, Woo! Maaf kita nggak sadar kalo ada orang."

"Habis darimana?" ucap orang yang tadi dikerjai dengan balon.

"Dari rumah, tadi ngerjain tugas bentar makanya lama".

"Ohh... eh, Woo itu disebelah lo siapa?"

"Nah kenalin ini Doyoung, temen baru gue. Nggak papa kan gue bawa dia kesini?" ucap Jeongwoo sambil menarik Doyoung kesebelahnya.

"Ya nggak papa lah! Doyoung, kenalin gue Jihoon."

"Hehe.. kenalin Doyoung". Doyoung berucap dengan senyum canggung

"Dih sejak kapan dia bisa gitu?" Haruto berucap pada Junghwan yang berada di sebelahnya.

Junghwan membalas dengan gelengan, karena dia sendiri heran Doyoung yang pendiam di sekolah bisa tersenyum seperti itu.


"Pantes gue tungguin dari tadi di dapur nggak ada yang datang bantuin, ternyata pada asik disini."




Amicizia sincera | Kim Doyoung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang