Due

190 27 4
                                    

Hembusan angin menerpa wajahnya, tidak peduli dingin malam menusuk tubuh.

Doyoung saat ini berada pada balkon kamar, dia sedang merenungkan kan sesuatu

Ya, dia memikirkan temannya. Sudah sekitar 6 bulan yang lalu dari kejadian dia tidak sengaja mendengar mereka membicarakan nya.

Dan dari itu juga Doyoung sedikit menjaga jarak dari mereka. Tapi dia tidak jujur, dia bersikap seolah tidak terjadi sesuatu, bersikap seperti semua baik-baik saja.

Berpura-pura tidak tahu.

Dari balkon kamarnya doyoung dapat melihat anak tetangga yang terlihat baru saja membuka gerbang rumah, disitu juga terlihat anak sebayanya yang menemani

Seperti nya mereka pulang dari bermain, dan temannya mengantarkan kerumahnya

Melihat itu doyoung tersenyum kecil

"Kapan ya gue bisa kaya gitu," batinnya.

Hari-hari nya ia jalani mononton, tidak ada teman yang bisa diajak bercanda, main, dan kumpul.

Setiap harinya dia jalani dengan sekolah-pulang-sekolah-pulang

Tidak seperti orang-orang yang bersenang-senang dengan teman mereka. Bermain kesana kemari mengunjungi tempat tempat bersama teman mereka.

Saat dia masih bersama Riko dan yang lainnya pun dia juga jarang diajak berpergian. Entah selalu ada aja alasannya, entah itu Zidan yang sibuk, Dafa yang tidak diberi izin orang tuanya, atau Deri yang sedang tidak punya uang.

Lalu kenapa tidak pergi bersama Riko? Riko menolak.

"Kalo satu nggak bisa yang lain juga nggak. Doy, lain kali aja kalo semua bisa."

Itu jawaban yang diberikan Riko saat dia mengajak nya.

Doyoung tidak masalah, karena pasti sangat menyenangkan jika dapat kumpul dengan lengkap.

Tetapi pernah suatu hari dia melihat mereka berempat nongkrong depan indojuni.

Padahal sore nya doyoung ada mengajak mereka namun ditolak, beralasan sibuk.

Lalu malamnya saat dia ingin pergi ke indojuni dia tidak sengaja melihat mereka, saat itu juga Doyoung langsung putar balik dan memilih ke alfatoko yang berada tidak jauh dari situ

Ah apa itu sibuk yang dimaksud?

Sudahlah lebih baik dia segera masuk dan tidur, daripada memikirkan hal yang tidak penting.

Dia besok harus bangun pagi agar mendapat tempat duduk yang dia inginkan

Doyoung baru saja kenaikan kelas, saat ini dia sudah kelas 12. Jadi dia harus bangun pagi agar mendapat tempat duduk didepan

Semoga pada kelas 12 ini menjadi awal yang baik untuknya.











"Doy lo bawa sapu nggak?" tanya salah satu teman doyoung, sebut saja Angga.

"Nggak tuh, lagian buat apa?"
Doyoung menjawab sambil merapikan tempat duduknya yang baru, ya dia berhasil mendapat duduk didepan

"Lah lo nggak baca group chat? Kita nanti mau kerja bakti buat bersih-bersih kelas"

"Group apaan, di ponsel gue gak ada notif tuh"

"E-eh nggak papa kok, ngggak jadi."
Setelah itu angga langsung pergi meninggalkan doyoung

Melihat itu doyoung tertawa dalam hati

"Dikira gue nggak tau apa ya kalian punya group yang nggak ada gue nya"

Amicizia sincera | Kim Doyoung Where stories live. Discover now