Gojou Satoru, dikenal sebagai yang terkuat. Selalu terlihat konyol tapi tidak pernah memperlihatkan perasaan aslinya, begitupun dengan perasaannya untuk Utahime.
Karena bagi Satoru, memiliki seseorang yang berada di sisinya, seperti sebuah kelemahan...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
***
Tidak ada yang menyangka, jika Getou Suguru, akan menjadi seorang pengkhianat dan melepaskan dirinya dari dunia Jujutsu, keterlibatan sahabatnya itu dalam aksi pembantaian manusia satu desa membuat Satoru kehilangan hidupnya untuk sejenak. Ia percaya pada Suguru, Suguru adalah satu-satunya sahabat yang mampu mengerti kondisinya, mendapatkan kabar bahwa lelaki itu melakukan tindakan kejahatan membuatnya merasa dikhianati.
"Kenapa? Padahal dia yang melarangku saat aku ingin membunuh sekte sesat yang membunuh Riko Amanai."
Yaga memberikannya perintah untuk membunuh Suguru tapi, apa yang bisa Satoru lakukan? Mengarahkan kekuatannya pada sahabatnya sendiri? Itu sama saja dengan melukai dirinya, pasti ada alasan. Kenapa Suguru melakukan ini semua, setidaknya lelaki itu harus beri tahu kenapa bertindak seperti itu.
Kepalanya seolah memberat, melupakan fakta bahwa ia harus menjalankan misi selanjutnya, menyadari bahwa Suguru tidak lagi berada di sisinya membuat mata Satoru berkaca, ia tidak pernah menangis. Dan hari inipun tidak. Jadi, ia bangkit dan mulai menuruni anak tangga yang ia gunakan untuk duduk tadi, berjalan menuju bagian depan sekolah, di sana sudah ada asisten manager, bersama seorang wanita yang ia kenal betul siapa.
Utahime.
Pikirannya membawa Satoru pada kejadian satu Minggu yang lalu, di mana ia menarik tubuh Utahime dan memeluknya erat. Mungkin, Utahime melupakannya tapi ia tidak bisa. Seluruh tubuh Satoru masih bisa merasakan kehangatan yang diberikan wanita itu, mengenalinya dengan baik.
Ingin sekali, Satoru berlari dan memeluknya lagi. Mengatakan bahwa pundaknya terasa begitu berat dan ia butuh tempat untuk bersandar.
"Kau ikut dalam misi ini?"
Utahime mengangguk dengan malas, seharusnya ia bisa tenang menjelang kepindahannya tapi harus dihadapankan dengan Satoru lagi, kali ini ia juga harus bersabar, mengingat kejadian yang baru saja menimpa lelaki bermata biru di depannya ini.
"Aku akan menggantikan Asisten Manajer selama di sana nanti."
"Benar, Gojo-sama. Ada hal lain yang harus aku lakukan dan Utahime-san akan menggantikanku untuk sementara."
Satoru mengangguk, tidak banyak membantah. Ia bergerak masuk ke dalam mobil begitupun dengan Utahime, keduanya duduk bersebelahan dengan keheningan menyelimuti.
Utahime sadar jika Satoru nampak tidak bersemangat seperti biasa. Apalagi ia harus menjalankan misi saat kabar duka datang menghampiri.
"Aku sudah mendengar tentang Geto."
Ekor mata Satoru melirik Utahime, ia senang wanita itu membuka pembicaraan tapi bukan tentang Suguru.
"Tidak usah dibahas."
"Oh, baiklah." Utahime menunduk, memainkan jari jemarinya, hawa yang dikeluarkan Satoru begitu tidak menyenangkan, mungkin. Membahas tentang motif Suguru atau apapun memang kurang tepat untuk saat ini, terlebih lagi Lelaki itu sahabat baik orang yang sering menganggunya. Gojou Satoru.
