19 || and, she meets the neighbors

Start from the beginning
                                    

"Ohh, wah. Kamu yang baru aja pindahan ya?" tanya Dhyan. "Aku sempat lihat truk pindahan beberapa hari lalu. Halo, aku Dhyan."

"Bening," ujar Bening sambil menjabat tangan Dhyan yang terulur.

"Anyway, kamu ikut acara lusa?" tanya Dhyan kepada Leoni, matanya memohon. "Please be there. I don't wanna suffer alone."

"Chris nggak bisa datang lagi?" tanya Leoni. Bening mengingat bahwa Chris adalah nama suami Dhyan. "Lagi ada operasi?"

"Dia nggak janji bisa datang. Malah dia suruh aku dateng sama kamu. Hansel bisa datang?"

"Bisa."

Dhyan melirik Bening. "Kamu bisa ajak temanmu juga. The more, the merrier."

Leoni menghela napas dan menatap Bening. "Lusa, ada acara dari salah satu penghuni Blok-A Swarga Elok. Dress code untuk wanita itu evening dress, buat pria pakai suit and tie. Ajak suamimu juga, biasanya ini jadi acara saling kenal antartetangga."

"Oh, please." Dhyan mengibas tangan dan memutar bola mata. "Isi acaranya nggak semulia itu. Jangan bohongi temenmu."

"Oke, mungkin isi acaranya nggak semenyenangkan itu. Tapi di sisi lain, kamu juga bisa kenal tetanggamu di Swarga Elok, nggak cuma di Blok-C aja. And of course, you will meet the star in our neighborhood."

"Sebentar," Bening menyela. "Sebenarnya, ini pesta siapa dan dibuat dalam rangka apa?"

"Ini pesta dari Ishtar, Dia tinggal di Blok-A sama saudara dia, Ismael. Suaminya udah meninggal dan sekarang dia tinggal sama saudaranya. Ismael itu setim sama Hansel di kantor."

Bening menahan rasa terkejutnya. "Oh, wah. Apa rekan kerja Hansel juga banyak yang tinggal di Swarga Elok?"

"Lumayan, kayaknya ada sekitar 4-5 orang yang tinggal di sini? Hansel kadang suka main golf bareng sama mereka."

"Mereka semua juga bakal datang ke pesta ini?"

"Kemungkinan sih iya, karena diajak Ismael. Dia ketua tim risetnya Hansel. Tertarik ikut?"

"Is it okay?" Bening bertanya. "Aku mungkin memang diajak dan tahu dress code-nya. Tapi, aku bahkan nggak tahu pesta ini dibuat dalam rangka apa."

"Dalam rangka anjingnya Ishtar baru sembuh dari penyakit, atau namanya muncul di majalan online sebagai narasumber entah apa? Who knows." Leoni menghela napas dan memutar bola mata. "Ishtar cuma suka bikin pesta."

"Dan menggoda pria," tambah Dhyan. "Kalau suamimu agak cakep, mending sembunyiin aja, nggak usah diajak ke pesta. Ntar pasti digoda Ishtar."

"Suaminya Bening ganteng," ujar Leoni, melirik Bening. "Tapi, suamiku tetap nomor satu di hatiku."

"Dih." Dhyan berdecih sambil memutar bola mata. "Bucin."

"Yah, daripada rumah tangga nggak harmonis?"

Dhyan menghela napas, lalu mengibas tangannya. "Aku pergi dulu. Salam buat Hansel."

Leoni dan Bening mengamati Dhyan pergi dari restoran. Setelah Dhyan pergi, Bening berkata, "Kayaknya, kamu nggak kelihatan antusias buat pesta Ishtar."

Lagi, Leoni menghela napas. "Dengerin orang gembar-gembor soal berbagai hal kecil sampai dijadikan pesta... well, mungkin lebih baik kamu nilai sendiri."

"Ini beneran nggak apa-apa?" Bening memastikan. "Aku sama suamiku kan bukan teman kerja Hansel. Dan kami juga nggak tinggal di Blok-A."

"Betul, tapi kalian tinggal di Swarga Elok, dan kamu itu temenku," ujar Leoni. "Lagian, Dhyan juga ngajak. Kamu punya gaun untuk pergi ke pestanya kan?"

Tergenggam dalam Nyaris | ✓Where stories live. Discover now