" Terus??"
" Bukannya nggak boleh ya sharing sendok dan garpu yang sama dengan orang lain?"
" Oh ini soal kesehatan, ya??"
" Salah satunya itu."
" Yaa emang sih. Kalo dari segi kesehatan, nggak boleh. Selama ini tuh gue mikir, selagi gue gak penyakitan, ya udahhh pake aja."
" Bukan cuma noona, bisa jadi yang bawa penyakitnya itu orang lain. Termasuk gue. Noona mau ketularan penyakit dari gue?"
" Emang lo ada riwayat penyakit parah?"
" Nggak ada."
" Nah yaudah! Kita sama-sama nggak penyakitan, kan?"
" Nggak gitu konsepnya, noonaaa."
" Lagian gue udah sering kok sharing sendok garpu kayak gini. Buktinya kami sehat walaifat aja tuh. Tapi kalo lo nggak kebiasa kayak gitu, yaudah. Minta sendok garpu yang baru aja."
" Bentar."
Wonbin terfokus pada satu hal.
" Noona pernah sharing sama siapa aja?"" Apanya?"
" Sendok dan garpu yang sama. Udah pernah sharing sama siapa aja?"
" Ohh. Paling ke adek sepupu gue, atau keponakkan gue yang bocil-bocil."
" Adek sepupu noona cewek atau cowok?"
" Cewek cowok."
" Umurnya??"
Karina melihat Wonbin dengan tatapan sinis. " Lo mau wawancarai gue lagi nih ceritanya?"
" Jawab aja, noona. Berapa umur merekaa??" desak Wonbin.
" Gue lupaa. Kalo nggak salah seumuran lo atau lebih tua satu, dua tahun."
Setelah mendapat jawaban, Wonbin langsung terdiam.
Karina yang ngeliatnya heran.
" Kenapa, sih?"" Gue punya satu permintaan."
Tiba-tiba?
" Permintaan apa?"
Wonbin menatap Karina dengan sangat serius. " Jangan lagi sharing sendok dan garpu sama orang lain. Ya?"
" Masih soal kesehatan?"
" Sebetulnya bukan cuma soal kesehatan."
" Terus?"
" Rasanya nggak etis aja. Apalagi sama lawan jenis yang bukan anak kecil lagi."
" Ya ampun, binn. Kalian tuh udah gue anggep kayak adek gue sendiri. Makanya gue biasa aja!"
" Tapi tetap aja nggak boleh."
" Dih kenapa sihh?" Karina menertawai tingkah aneh Wonbin yang tidak dia mengerti.
" Kalau kayak gitu, yang boleh sharing sama gue jadinya siapa, hmm?"Dengan tegas dan lantang, Wonbin menjawab. " Gue."
" Hah..?" Mata Karina sampai mengerjap dua kali.
" Mulai sekarang, jangan lagi sharing sama siapapun. Oke?"
" Bentar bentar.
Kenapa begitu, ya? Kenapa gue cuma boleh sharing sama lo doang?"Wonbin diem.
" Bin?"
" Ya gapapa. Meminimalisir penularan penyakit."
" Beneran karena itu??"
" Iya."
YOU ARE READING
BOMER (Bocil Merezahkan) [END]
Fanfiction[END] [ Karina x Wonbin Riize ] Giselle: Nggak mungkin, Rin. Dia itu masih bocil! Karina : Iya bocil... BOCIL MERESAHKAN!
05. Wonbin lagi-lagi...
Start from the beginning