BOMER (Bocil Merezahkan) [END]

01. Lah?

Btw, work yang ini short chapter ya
.
.
.
.
.

" Hai. Sorry lama."

" Beda ya kalo janjian sama orang sibuk."

" Gak gitu, Selle. Gue tadi tuh kejebak macet. Makanya lama."

" Emang habis darimana lo?"

" Dari rumah tante gue. Mampir bentar sekalian jenguk anaknya yang lagi sakit."

" Ohhh."

" Btw, lo udah pesen?"

Ini namanya Karina. Tahun ini, Karina berumur 25 tahun. Karina merupakan seorang pemilik klinik kecantikkan yang lumayan terkenal di daerah Busan.

" Udah. Yang lo juga udah. Strawberry cheese kayak yang biasa, kan?"

Kalau yang ini namanya Giselle. Sama kayak Karina, tahun ini Giselle berumur 25 tahun. Giselle punya bisnis kafe yang letaknya nggak jauh dari klinik kecantikan punyanya Karina.

" Wihh. Masih inget aja lo minuman kesukaan gue."

" Iyalah, Rin. Kita tuh udah kenal dari jaman SMA! Apa-apa bareng terus. Yakali gue lupa sama minuman kesukaan lo."

" Iya dehh iyaaa."

" Oh ya, Rin. Gimana soal tempat tinggal lo yang kemaren? Jadi digusur?"

" Jadii. Sedih banget tauu. Padahal gue udah nyaman tinggal disana karena daerahnya nggak terlalu rame. Eh tiba-tiba ada pengumuman pembangunan rumah sakit. Mau gak mau harus digusur, termasuk rumah gue."

" Tapi mereka pasti kasih lo cuan, kan?"

" Pastinya dikasih. Nah masalahnya, tanah di tempat gue itu ternyata tanah punya pemerintah. Tanah yang memang bisa digusur kapan aja!"

" Lah, pemilik sebelumnya nggak bilang??"

" Nggak!! Makanya setelah gue pikir-pikir lagi, pantesan aja waktu gue beli rumah itu, harganya miring banget! Jadi duit yang diganti sama pihak sana nggak banyak. Dan otomatis kalo mau beli rumah baru, gue harus siap duit lebih!"