Ni-Juu-Yon

1.2K 151 36
                                    

Hari ini Chan ikut Jeri ke cafe. Mau mengulang masa-masa sebelum mereka nikah si Chan ini. Jadi penjaga kasir yang menerima pesanan dan buatin pesanan itu 😁

Beberapa pegawainya Jeri memang masih agak sungkan sama Chan. Karena bagaimana pun, Chan ini kan istri dari atasan mereka. Apalagi yang anak baru, keliatan banget canggungnya.

Pagi ini tuh jatahnya Sean yang jaga, pegawai baru di cafenya Jeri.

Ini Sean, temennya Yuni

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini Sean, temennya Yuni. Yuni juga yang rekomendasiin Sean buat kerja disini waktu pencarian pegawai cafe. Anaknya lumayan gesit makanya lolos seleksi dan dia udah kerja di cafenya Jeri hampir 2 minggu.

Selama Chan sibuk bikin coffee latte (uji coba buat dirinya sendiri), Sean cuma diem kaya patung di depan laci duit. Bingung Sean tuh, ditambah malu juga. Ini memang bukan pertama kalinya Sean ketemu Chan sih. Tapi ini kali pertamanya mereka ada di 1 ruangan yang sama dalam skala kecil kaya gini. Makanya dia agak tremor.

Chan yang sadar gk ada pergerakan dari rekan, alias pegawai Jeri, dia noleh ke Sean seketika karena penasaran. Sean langsung kaget dong pas dia tatap. Hal itu bikin Chan bingung, tapi sedetik kemudian langsung ketawa karena ngerasa lucu sama ekspresi cowok itu. Jadi biar gk makin tegang dan gk sunyi-sunyi amat, Chan mau coba ajak ngobrol Sean. Mumpung masih pagi, jadi pelanggan cafe juga belum pada dateng. Baru beberapa orang aja.

"Lo pegawai baru ya?" Tanya Chan basa-basi. Udah tau sebenernya, tapi kan buat permulaan gitu loh 😃

Sean tersentak kecil terus ngangguk patah di depan Chan. "I-iya, bu." Jawabnya gugup.

Chan lagi-lagi ketawa kecil. Dia udah selesai sama latte nya. Not bad lah buat dia yang udah lama gk berkecimpung sama hal begituan lagi. Habis itu Chan duduk di kursi gk jauh dari Sean. Bikin Sean makin tambah gugup.

"Emangnya gw setua itu ya sampe lo panggil ibu?" Tanya Chan lagi.

Sean jadi salah tingkah karena pertanyaan Chan barusan. Sebenernya bukan itu maksud Sean. Dia cuma mau ngehormatin istri dari bosnya aja. Dia aja manggil Jeri dengan sebutan 'pak', makanya dia manggil Chan dengan sebutan 'bu'. "E-emm..anu, saya.."

Chan gk bisa tahan ketawanya. Serius Sean lucu banget. Padahal badannya tinggi gede, tapi sok malu-malu kucing gitu. Gimana gk ketawa coba kan 😆 "Panggil 'kak' aja. Gw yakin umur kita gk jauh-jauh amat." Kata Chan dan Sean ngangguk patah lagi.

"I-iya, kak." Lirih Sean sambil senyum kikuk.

"Btw, nama gw Chan. Tapi Jeri selalu panggil gw Ziel. Nama lo siapa?" Chan ulurin tangannya ke arah Sean. Hal itu lagi-lagi bikin si cowok kesentak kecil karena kaget.

Sean bingung, apakah dia harus terima uluran tangan itu atau gk. Takutnya dikira gk sopan. Tapi pada akhirnya dia juga ulurin tangan buat berjabat tangan sama Chan. Lembut. Itu yang terlintas di otaknya Sean waktu jabat tangan Chan ☺ "Sa-saya Sean, kak."

About Us ✔Where stories live. Discover now