•|Sebuah Mimpi|•

297 7 0
                                    

Thalia setelah sadar dari pingsan akibat pembukaan segel utama, dia langsung meminta ditemani tidur dengan Lord.

Lord tersenyum dan mengelus rambut surai hitam milik Thalia yang panjang karena tak di bentuk.

"Xavier," panggil Lord pelan.

Xavier yang sedang di bawah merasa ada yang memanggil dengan segera dia menghilang dari tempat menuju kamar Lord. Seketika, Xavier berdiri dihadapan Lord.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya Xavier menundukkan kepalanya.

"Tidak! Apa Athar ada di bawah?" tanya Lord.

"Ada, Tuan. Beliau sedang berbicara dengan Gold dan Ratu Celine," ucap Xavier.

"Gold dan Celine kapan datang?" tanya Lord mengerutkan dahinya.

"Baru saja, Tuan. Mereka ingin menjenguk Ratu Thalia," tutur Xavier menundukkan kepalanya rendah.

"Kau terlalu berlebih Vier! Kenapa harus menundukkan kepalamu terlalu rendah. Aku tidak suka!" hardik Lord kesal.

"Maafkan saya, Tuan." Xavier tersenyum tipis.

Xavier dulu pernah berpikir akan terus seperti ini Tuannya dan tak pernah berubah sikap dingin dan kejamnya membuat para bangsa vampire merah tak segan dengan Lord bahkan mereka seperti sangat membenci dengan tindakan dan perilaku Lord selaku Raja. Namun, siapa yang berani untuk melawan Raja kekuatan segalanya.

"Sekarang jam berapa, Vier?" tanya Lord kembali untuk memecahkan keheningan.

"Sekitar pukul enam pagi, Tuan," ucap Xavier.

"Berarti proses ritual hampir tiga jam," ucap Lord dibalas dengan anggukan sama Xavier.

"Baiklah, suruh Gold dan Celine menunggu sebentar," ucap Lord sembari tetap mengelus rambut Thalia agar tak bangun.

"Baik, Tuan, laksanakan perintah," jawab Xavier lalu menghilang dari hadapan Lord.

Xavier kembali ke bawah dan menyampaikan pesan Lord untuk Gold dan Celine agar menunggunya.

*****
Di kamar, Lord sedang menjaga Thalia dari tidurnya lelap sekali.

"Hai kita bertemu kembali," ucap Ratu Albert.

Thalia langsung terdiam melihat orang yang sama dalam mimpinya.

"Bukankah, kamu adalah orang yang ada dalam mimpiku waktu lalu?" tanya Thalia dengan serius.

Ratu Albert mengangguk senyum melihat Thalia.

"Sebentar lagi kau harus ke dunia manusia, Thalia. Ajaklah Celine dan Gold ikut bersama kamu," ucap Ratu Albert.

"Ada cara lain yang bisa membuatmu agar bisa ke dunia manusia lebih dari dua orang," tutur Albert.

"Apa itu?"

"Kamu harus menyatukan darah kalian berempat, kamu harus tau Celine juga dulu adalah manusia. Dia adalah reinkarnasi Ratu Glodia" ucap Ratu Albert serius.

"Reinkarnasi Ratu Goldia?" tanya Thalia dengan serius.

Ratu Albert mengangguk dan tersenyum melihat Thalia.

"Kamu bisa tanyakan kepada Celine sendiri, Thalia," ucap Ratu Albert.

Ratu Albert mengelus surai panjang milik Thalia lalu perlahan menghilang dari pandangan Thalia.

"Teruslah seperti itu, agar anakku tetap terlihat menjadi lebih bijaksana," ucap Ratu Albert dengan suara yang kian mulai menjauh.

Seketika mata Thalia terbuka dan langsung mendudukkan tubuhnya diranjang.

Suamiku VampireWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu