10. jerrol Iefan myron

2.2K 246 5
                                    

Happy reading♥️

Bulu Mata Asher bergetar menandakan kesadarannya yang perlahan terbentuk.

Entah berapa lama ia pingsan, namun tubuhnya terasa sangat lemas hingga di titik ia bahkan kesulitan membuka mata.

Meski begitu telinganya masih bisa mendengar sayup sayup suara asing yang baru pertama kali ia dengar.

"Kau sudah sadar?"

Asher menyernyit merasakan cahaya yang tiba tiba memenuhi bidang penglihatannya.

Seluruh tubuhnya berdenyut kesakitan diikuti dengan kesadarannya yang perlahan lahan semakin jernih.
'aku masih hidup?'

Pikiran itu tanpa sadar membuatnya rileks, namun tetap saja rasa sakit di seluruh tubuhnya semakin parah, terutama kepalanya, itu terus berdenyut hingga ia kesulitan memfokuskan pandangan.

Sebenarnya rasa sakit seperti ini sudah biasa ia dapatkan di kehidupan sebelumnya, ia masih ingat, sejak kecil karena dirinya hidup tanpa orang tua Asher harus tinggal di panti asuhan, namun naasnya, bukan kehidupan nyaman yang ia dapatkan melainkan kehidupan keras dengan pukulan yang selalu ia dapatkan setiap harinya.

bahkan di kehidupan ini pun Asher sudah berulang kali mendapatkan rasa sakit ditampar berkat cecillia.

Memikirkan semua itu kembali, wajah Asher yang sudah dipenuhi kernyitan akibat rasa sakit semakin menyernyit tidak nyaman.

Manik nya yang menyipit samar samar bisa melihat orang yang mengeluarkan suara, itu memang seorang pria, namun pria ini sangat berbeda dengan pria yang ia lihat  sebelum kesadaran Asher memudar.

Ia yakin saat itu ada seseorang, orang itu pasti yang menyelamatkannya.

Jadi siapa orang ini? Apa dia teman pria yang menyelamatkannya?

Kebingungan melintas di dalam manik ungunya.

Matanya mengerjap berulang kali berusaha untuk memperjelas pandangan kaburnya.

"Ah"
Seruan singkat keluar dari mulut Asher, itu terjadi begitu saja setelah pandangan nya menyentuh wajah bak dewa yunani pria itu.

kenapa setiap orang yang ia temui selalu memiliki wajah tampan? Ia merasa seolah takdir sengaja menyeret mereka kehadapan nya.

'Mungkin saja dimasa depan mereka menjadi saingan cintaku'
Seperti halnya dalam novel novel romance dimana setiap laki laki tampan memperebutkan wanita cantik pujaan mereka, mungkin saja hal itu bisa terjadi di kehidupan nyata, yah, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

Asher mengangguk tanpa sadar dengan cemberut kecil di bibirnya,
'sangat menyebalkan membayangkan orang yang aku sukai dimasa depan akan banyak di sukai orang'

Wajah cemberut Asher berubah kesakitan, itu semua karena gerakan tiba tibanya saat mengangguk, leher dan kepalanya yang sudah terlilit perban semakin berdenyut.

"Jangan bergerak secara tiba tiba, cedera di lehermu akan bertambah parah"

Suara sedingin salju itu menyadarkan Asher bahwa ada orang selain dia disini, pandangannya jatuh tepat pada manik hijau zambrud pria itu.

Hanya sekilas, tapi Asher bisa merasakan punggungnya menjadi dingin setelah melihat kedalam manik hijau pria yang ia tidak tahu siapa namanya ini.

Warna Maniknya sangat indah, ya, Asher tidak bisa memungkiri fakta itu, namun, tatapan pada manik itu tidak indah sama sekali, itu memberi orang perasaan bahwa ia adalah seekor semut, semut kecil yang sedang berhadapan langsung dengan seorang raksasa agung.

[BL Harem] Endless Darkness (Hiatus) Where stories live. Discover now