BAB 9

4.2K 47 3
                                    

Setelah selesai makan Levi tak sengaja melihat ada noda makanan di pipi Mikasa,levi pun segera membersihkan noda itu

Mikasa:" Maaf ya..."
Levi:"gak pp... udah kenyang kan"
Mikasa:"udah..."

Mereka pun bergegas pergi untuk menuju Timezone

Di rumah Armin tepatnya di dalam kamarnya entah apa yang terjadi padanya ia merasa hari ini ia sanggat bergairah ia merasa jiji saat inggin memikirkan hal porno yg muncul dipikiranya adalah saat ia di paksa oleh levi Armin terus membantah pikirannya tapi entah apa yang terjadi tangganya malah memasukan 1 jarinya ke dlm holinya sendiri

Armin:"ahkhh....shit....nikmat bngt"

Armin mulai memainkan jarinya itu sambil meminum amer yg sudah tersedia di atas meja

Armin:"levi...arggg...emmm"terus membawangkan adegan sebelumnya
Dagg
Pintu kamar armin terbuka karna eren menerobos masuk
Eren:"armin...??"
Armin menghampiri eren
Eren:"lu...emmm..."melumat bibir eren,
bukanya melawan eren malah membalas lamutan armin
Selipah membanjiri leher eren karna selain melumat mulut eren armin juga turun ke leher eren

Eren:"armin cukup...ah.ah.."

mendorong tubuh Armin
Armin menarik paksa tangan Eren dan mendorongnya ke atas kasur lalu mengikat kedua tangan Eren dengan posisi menungging

Armin:" kali ini gua yang akan jadi pemain..."
Eren:"aaarggg....."
Armin memasukkan dua jarinya ke dalam holi milik Eren, lalu menggerakkannya dengan tempo yang cepat
Cek
Cek
Eren:"emm....." menggigit Bibir bawahnya

Setelah selesai dengan kegiatannya itu Armin melepaskan celananya lalu mengeluarkan adiknya yang sudah mengembang tegang lalu dengan perlahan memasukkannya ke dalam Holi milik eren

Armin:" Ini semua karena Levi" berbisik di telinga Eren
Jlab
Eren:"arggghhhh......"
Plok
Plok
Plok
Eren:"min....sakit min hiks...."

Armin malah dengan brutal mengenjot eren dan memaksa 1 jarinya agar ikut masuk dan ikut menggenjot Holy milik Eren
Eren semakin histeris karena kesakitan

Armin:"ah...ah...ah..."
Eren:"armin..." nada sedikit berbisik
Armin:"eren..."
Eren:"ssaakkit...."

Itu kata terakhir yang Eren ucapkan karena setelahnya ia tidak ingat apa-apa dan terbangun dari tempat tidur Armin dengan keadaan sudah tidak pakai apa-apa.

Eren yang melihat Armin tidur di sampingnya langsung memukul wajahnya
Bug
Armin:"aww..."
Seketika terbangun karena mendapatkan pukulan di wajahnya
Eren:" Sejak kapan lu berurusan sama levi...?"
Armin:".........
Eren:" lu punya Annie...lu normal!!"
Armin memeluk Eren dan menangis dipelukannya
Armin:" maafin gua Eren gua juga nggak tahu gua kenapa...hiks"
Eren:" apa yang lu sembunyi dari gua..? Kenapa lu sampai rahasiain hal sebesar ini sama gua..hah!!"
Armin:" ini semua juga selah lu Eren... Kenapa lu nggak pernah cerita tentang masalah lu sama Levi...??"
Eren:"........

Armin:" Kenapa lu diem gua bener-bener khawatir sama lu saat lu dibawa ke UKS sama Levi waktu itu.... tapi gua nggak tahu apa yang terjadi dan lu juga nggak mau cerita kan...knp?? Apa lu udah nggak nganggap gua sebagai sahabat lu lagi..?"

Eren:" gua pengen cerita tapi gua malu dan nggak tahu mulai dari mana semua itu terjadi sesingkat itu.. gua minta maaf Karena sekarang juga lu ngerasain apa yang gua rasain...."

Di tengah keheningan tiba-tiba HP milik Armin berbunyi Armin melihat layar HP-nya dan ternyata yang menelpon itu adalah Annie
Armin:" Lu aja yang ngangkat..."
Eren pun langsung mengangkat teleponnya
Eren:"halo knp niee...?"
Annie:"loh kok lu sih armin mna"
Eren:" dia lagi di WC...."
Annie:" Masih lama nggak ya kira-kira..."
Eren:" lama kayaknya orang baru masuk.."
Annie:" Ya udah bilangin ke Armin besok dan seminggu ke depan gua nggak ada di rumah soalnya nenek gua sakit jadi gua harus nunggu nenek gua di rumah sakit..."
Eren:" Ya udah nanti gua sampein..."
Tut
Menutup teleponnya sepihak
Armin:"huffh... syukur deh gua bisa tenang untuk sementara..."
Eren:" Apapun Yang Terjadi lu nggak boleh sampai putus sama Annie..."
Armin:" gua nggak yakin..."

Pindah ke Mikasa dan Levi
Mikasah:" Bonekanya bagus banget...." tak sengaja melihat boneka yang berada di dalam mesin capit
Levi:"mau...?"
Mikasah:"ehm.." mengangguk
Levi:" ya udah bentar..." Levi pun pergi untuk membeli koin

Mikasah:"aaargggg.... Anjir Demi apa sih dia care banget... apa jangan-jangan dia udah mulai suka sama gua aarrrgggg apaan sih harus tenang jangan sampai Levi tahu sifat asli gua"

Levi dan Mikasa pun memainkan permainan mesin capit dengan kelihaian jarinya Levi sangat mudah mendapatkan boneka yang diinginkan Mikasa

Mikasah:" gila lu keren banget..."
Levi:" mau yang lebih gede..." menunjuk boneka yang posisinya lumayan sulit untuk dicapit
Mikasa:" Emang lu bisa..."

Tanpa menjawab Mikasa Levi langsung memasukkan satu koin dan bermain, Mikasa hanya membulatkan matanya saat melihat boneka nya dengan mudah dicapit oleh Levi

Levi:" biasa aja kali mukanya" mengusap wajah Mikasa
Mikasa:" kayaknya kalau terus-terusan main satu mesin ini bisa habis sama lu..."

Levi hanya tersenyum lalu mengajak Mikasa untuk bermain permainan lain dengan senang hati Mikasa menerima tawaran dari Levi, Mereka pun menghabiskan waktu bersama dengan mencoba beberapa permainan yang ada di Timezone itu sampai tidak terasa waktu menunjukkan Kalau sebentar lagi Mall itu akan tutup

Mikasah:"huaaa...."menguap
Levi:" pegangan... gua bakal ngebut lu kayaknya udah ngantuk..."
Mikasa pun memeluk Levi dan karena terasa hangat Mikasa sampai tertidur,
Levi:"mikasah udah sampe"
Mikasa:" Oh udah sampai ya" terbangun dari tidurnya
Levi:" Makasih buat hari ini bye.." pergi meninggalkan Mikasa yang setengah sadar
Mikasah:"bayyy.....huaaaa"

Masuk ke dalam rumahnya melewati mama papanya yang sedang menonton TV karena sangking ngantuknya Ia sama sekali tidak mandi langsung tepar tertidur di atas kasurnya

Okk LANJUT

(levi×eren)🥵*KAKA TIRI BEJAD*💧🥵(AND)Where stories live. Discover now