are you okay?

324 27 6
                                    

Y/n sedang di kamar membaca komik milik nya di kamar, y/n mendengar ibu y/n memanggil dari depan pintu.

"Y/n! Kamu temenin nih Temen tante!, ibu mau ngobrol dengan tantenya!" seru ibu y/n.

"Iya bu, bentar" ucap y/n.

Y/n bergegas dan menemui ibu y/n di ruang tamu.

Di ruang tamu terdapat tante dan.. Rin!, entah mengapa pikiran y/n menjadi bertanya-tanya, mengapa rin di sini?, apa tujuan nya?.

"Oh y/n sekarang udah besar ya, tambah cantik aja loh" ucap tante tersebut.

"Sini y/n, masih inget gak kamu sama rin?" tanya ibu y/n.

"H-hah?" y/n dengan muka setengah kaget dan setengah masih memikir.

Rin menatap y/n dan memalingkan wajahnya, bukan karena tidak senang dengan kehadiran nya tetapi. Kehadiran nya membuat dia ingin tertawa saat melihat perilaku dan sifat y/n yang berbanding jauh dengan di sekolah.

"Udah lama ya jadi lupa, ini teman masa kecil kamu loh, rin yang dulu selalu bersama kakak nya terus sih.. Sae" ucap ibu y/n.

Y/n baru teringat ada anak laki-laki, satu nya sekitar berumur 8 tahun, dan ke dua lagi berumur 6 tahun dan y/n berumur 6 tahun sama Seperti yang ke dua, dan ibu rin tersebut saat mengunjungi rumah y/n. Y/n teringat bahwa ia bermain dengan mereka dan rupa nya.. Y/n menemui salah satu laki-laki tersebut, yang berumur 6 tahun kini sekarang 16 tahun, yang dulu nya sebaya y/n. Yaitu itoshi rin.

"O-oh iya bu, a-aku inget" ucap y/n masih gugup, entah mengapa y/n merasa gugup tanpa sebab yang jelas.

"Gini, Rin masih gih sama y/n. Ajak main ya y/n ke kamar. Ibu mau ngobrol sama tante" ucap ibu y/n.

Y/n seketika mematung sesaat, bermain dengan rin!?, rival nya sendiri, bagaimana perasaan kalian saat ibu kalian menyuruh kalian bermain dengan rival kalian.

Y/n menghela napas sebelum menjawab perkataan ibu nya.

"Iya, ibu.." suara y/n lesu sambil berjalan keluar dari ruang tamu.

Rin mengikuti y/n dari belakang, mengekori y/n sampai di kamar y/n.

Saat berada di kamar.
Mereka duduk di kasur milik y/n. Momen canggung terbentuk. Y/n dan rin hanya saling menatap dan memalingkan wajahnya berkali-kali. Tidak ada yang mengalah, gengsi mereka begitu besar dan menyelimuti diri mereka yang membuat diri mereka tidak ada yang ingin membuka bicara lebih dulu.

Sampai pada akhir nya..

"Y/n" ucap rin yang membuat momen memecahkan kecanggungan.

"E-eh iya?" ucap y/n.

"Gini, gue lagi mood ngajarin b.inggris mau gue ajarin?" tanya rin.

Dalan batin y/n "alah ngomong aja pengen sombong lu"

"Oh boleh" ucap y/n.

Y/n bergegas beranjak dari kasur mengambil buku mata pelajaran b.inggris dan dan memberi kan kepada rin.

Rin mengambil dan melihat-lihat buku untuk melihat materi yang akan ia ajar kan kepada y/n.

Y/n juga mengambil meja kecil agar mereka dapat belajar dengan nyaman.

Saat rin mendapatkan materi yang dapat ia ajarkan rin mulai mengajarkan y/n mata pelajaran b.inggrs.









Beberapa jam kemudian.
Setelah rin memperjelas dan mengajari y/n. Rin mulai membuat soal tersebut di buku kertas dan mengasihin soal tersebut dengan y/n.

Y/n mengambil kertas tersebut da mulai menulis. Saat pertanyaan ke enam. Y/n mencoba mengintip apa yang sedang rin lakukan. Dan..


 Dan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kenapa lihat-lihat?" tanya ketus rin.

"G-gak papa.." y/n langsung memalingkan wajahnya dan kembali menulis jawaban nya tersebut.

Canggung menyelimuti mereka. Mereka hanya saling diam tanpa menatap sekali pun. Dan rin memecahkan keheningan.

"Hey, udah belum?" tanya rin.

"Bentar" y/n melihat jawaban milik nya sebelum mengasih kertas itu kepada rin.

Saat rin mengambil dan memeriksa nya ia mulai menilai kan jawaban y/n.

"Kebelet jadi guru kek nya nih orang" batin y/n.

Rin memberikan kertas itu dengan nilai 100 di kertas tersebut.

"pinter juga loh, gue kira lu gak sepinter ini" ucap rin sambil dengan nada mengejek.

"Sabar y/n, sabar, Lama-lama gue bunuh juga nih orang" batin y/n.

Tok, tok, tok.. Ada suara pintu y/n yang terketuk dan y/n bergegas membuka kan pintu tersebut dan memperlihatkan ibu y/n dan di belakang nya ibu rin.

"Ayo rin, kita pulang" Ucap ibu rin.

"Iya, bun" ucap rin.

"Makasih ya y/n udah mau ngajak rin main.." ucap ibu rin.

"Iya tante sama-sama" ucap y/n dan itu sebagai perpisahan mereka di hari ini.

itoshi rin is your EnemyWhere stories live. Discover now