2. Tentang [Y/N] Pt.2

4.2K 408 6
                                    

Sudah seminggu sejak Zuzu pergi. [Y/N] masih sering menangis. Beberapa lelaki genit di kantor mya menggunakan mata sembab [Y/N] sebagai alasan untuk menghiburnya dengan pergi berkencan

"Terimakasih untuk perhatiannya.. Tapi aku tidak apa apa, aku hanya menonton drama sedih tadi malam" ucap [Y/N], menolak halus permintaan kencan para lelaki itu.

"Tcih, pasti dia sengaja pura pura habis menangis hebat agar dapat lebih banyak perhatian dari para lelaki" Ucap Yuki, Yuki adalah orang yang [Y/N] yakini sebagai penyebar rumor skandal antara dirinya dan kepala bagian.

"women support women apanya, kebanyakan musuh wanita adalah para wanita itu sendiri" batin [Y/N]. Tak sabar untuk segera pulang saja.

Malam itu langit tampak tenang, udara malam terasa lebih segar, [Y/N] menatap langit yang aneh nya berbintang, sangat jarang dapat melihat langit berbintang di perkotaan seperti ini.

"Zuzu, ayah, ibu.. apa kalian sedang memperhatikanku dari atas sana?" ucap [Y/N] sambil menatap langit.

[Y/N] memasuki pintu apartemen nya, tepat sebelum [Y/N] menutup pintu nya, [Y/N] mendengar suara kucing, suara khas yang kucing buat saat mengajak manusia bermain, seperti suara Zuzu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Y/N] memasuki pintu apartemen nya, tepat sebelum [Y/N] menutup pintu nya, [Y/N] mendengar suara kucing, suara khas yang kucing buat saat mengajak manusia bermain, seperti suara Zuzu.

Seketika [Y/N] mengurungkan niat nya untuk memasuki kamar apartemen nya, ia mencoba untuk mengikuti suara kucing yang sebelumnya ia dengar. Suara itu menuntunnya untuk menaiki tangga ke atas atap apartemen nya.

Saat sampai di tangga terakhir, ia melihat pintu menuju atap apartemen nya terbuka lebar, sama sekali tidak terkunci, "Tumben" ucap [Y/N]

"ZUZU?".. Ucap [Y/N]. Meski [Y/N] tau sebenarnya suara itu tidak mungkin Zuzu. [Y/N] berkeliling, memeriksa setiap sudut atap, tak juga ia menemukan satupun kucing disana

Setelah lelah mencari, [Y/N] bersandar  pada tembok tepian atap. Dan entah mengapa, [Y/N] merasa tergelitik untuk berdiri diatas tembok tepian atap, sambil merentangkan kedua tangannya.

"Zuzu, ayah, ibu.. apa kususul kalian saja ya? Utang pendidikan yang kuambil entah kapan dapat kulunasi. Lalu butuh berapa tahun untukku mengumpulkan uang untuk membeli rumah di pedesaan? Pekerjaanku membosankan, teman kerja ku orang orang gila yang menyebalkan"

Hening sejenak, [Y/N] tak merentangkan tangannya lagi. Dan mulai mengepalkan kedua tangannya penuh tekad.

"Tidak!" Ucap [Y/N] sambil menggelengkan kepalanya "Mana bisa aku menyusul kalian sekarang, aku akan sangat malu kalau bertemu dengan kalian lagi di alam baka, yang bisa kuceritakan hanyalah membayar utang dan keluhan kerja, iya kan?.. Ayah, Ibu, Zuzu.. aku berjanji aku akan menjalani hidup yang bahagia!" [Y/N] berucap penuh tekad

Tepat setelah itu, [Y/N] mendengar lagi suara kucing, disertai angin yang kencang

Saat hendak berbalik untuk mencari sumber suara itu, [Y/N] merasa punggung nya di dorong dengan kuat, sampai membut ia terjatuh dari atap apartemen nya. Tunggu. Terjatuh??

The Red String Of Fate || Hatake KakashiWhere stories live. Discover now