Bab 5

2 0 0
                                    

South Borneo, Indonesia 26:07:2035

Pertempuran berdarah pun pecah dimulai karena Lohari yang menyerang dengan dua Mandaunya. Kemudian berakhir esok petang karena saking kuat dan sulit k.o-nya Si monyet mutant bernama Zhafran ini.
Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju perkebunan pak Anshori dan beberapa warga.
Sembari menempuh perjalanan yang membosankan tapi menguntungkan, Lohari, Amatami, dan yang kotor perlengkapannya karena Membantai Mutant yang ditemui, mereka membersihkan perlengkapan mereka sambil berkomedi ria ditengah perjalanan.

Sore ini, sebenarnya cukup melelahkan sekali untuk mereka. Namun karena mereka langsung disuguhi pemandangan perkebunan yang setengah indah, para OKM, Amatami dan Ichigori langsung terjun masuk kedalam perkebunan.
Mereka mewanti-wanti pak Anshori untuk tidak mengikuti mereka, masuk kedalam perkebunan yang rimbun itu. Sekalipun perkebunan itu miliknya, karena ini tugas mereka. Dan yang wajib dilindungi adalah sipil seperti pak Anshori.

Akhirnya, karena melihat pak Anshori yang kecewa.
Amatami dengan sigap dan cekatan membuatkan Benteng diatas pohon untuk Pak Anshori.
Tujuannya pula, agar ia bisa sedikit melihat pertempuran yang mereka jalankan dengan aman.
"Pak? Kita Simbiosis mutualisme ya? Bapak dibenteng, bapak seneng. Kita tempur, Dompet kita bersyukur. Ok? Deal?" Jelas Amatami
"Wihh, GG lu. Cepet banget jadinya! Klo gitu, aman deh. Kita deal. Klo ada warga yang nekat buat nonton dari Deket, biar gw seret kebenteng!" Pekik pak Anshori penuh kegirangan.

Hingga para Monyet Mutant yang dipimpin oleh Zhafir pun muncul. Zhafran berbincang sebelum memulai bertarung dengan saudaranya itu.
Ia memaparkan semua kemampuan para OKM, Amatami dan Ichigori.
Namun, karena pernah terbakar oleh pertahanan Hologram milik Amatami, monyet ini mewanti-wanti saudaranya itu berhati-hati dengan Amatami.
Hingga pertempuran berdarah pun dimulai. Pak Anshori yang baru setengah jalan menuju lobi rumah pohon, mulai bergumam.
"Yassalam! Bentrok juga. Tapi udahlah, gw cuma sipil yang dirugiin sama monyet-monyet itu. Semoga mereka mampu ngalahin dan ngusir monyet-monyet itu dari perkebunan ini".

Sementara itu, mendengar adanya keributan, Beberapa warga mulai berkerubung untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Ketika mereka mulai berkerubung dan menonton dari jarak dekat, pak Anshori dengan sigap membentak para warga kemudian menyeret mereka untuk menonton dari dekat dan jelas.
Namun, walaupun sudah dibentak, diseret dan di caci maki, para warga tetap kekeuh untuk memutuskan menonton dari jarak yang mereka mau.
Tak kalah keras, Pak Anshori benar-benar menyeret mereka hingga mereka memohon untuk dilepaskan.

"Pak, Please lah. Kita mau nonton dari jarak yang kita mau. Bukan yang bapak mau. Tolong lepasin saya pak" mohon memelas salah satu dari warga.
"Eee, Kontol! Paham ga lu!? Klo nonton kejadian kek gini bahaya buat sipil kek kita?! Lagian klo nonton dari Deket, terus ujung-ujungnya lu mampus juga gegara lu? Lu malah ngerugiin diri lu sendiri. Mungkin malah nyalain orang yang gatau apapun. Sekarang mending, lu telpon pihak Tv, pihak Polres, sama pihak RS. Jangan Puskesmas." Balas pak Anshori.
Saat pak Anshori sudah berada diatas bersama para warga, warga yang sedari tadi kena nasehat dari pak Anshori segera menelpon tiga pihak yang disebutkan oleh beliau.
Hingga akhirnya, pertarungan berlangsung makin meriah, dimana beberapa monyet mutant dibuat terbakar dan membeku karena Spurche dan Ichigori.

Zhafir dan Zhafran yang meradang mulai menyerang mereka dengan brutal. Hingga tak mungkin ada kesempatan untuk mementalkan mereka.
Sampai akhirnya, Lohari dan beberapa OKM berlari kearah monyet-monyet itu. Bersiap untuk membuat mereka untuk menjadi sajian dewa gunung yang akan membuat perkebunan mereka dan seluruh warga menjadi di berkati.
"Oh, Roh Kudus bapa yang berada di surga, jiwa para dewa yang sungguh mulia, dan Allah SWT yang teramat Maha kuasa, berikanlah dua Mandau dan mandau-mandau anak buahku ini kekuatan untuk menumpas kekuatan entitas Jahat nan jelek ini dengan kuasa - Mu yang maha Agung. Sesungguhnya tiada kuasa entitas yang mampu menyaingi kuasa-mu. Amiin!" Gumam Lohari sembari memutarkan kedua Mandaunya dan berlari kencang kearah dua monyet itu.

Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mutant Monkey Exterminator's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang