Part 1

155K 5.2K 393
                                    

Julian Marvel adalah seorang pelajar kelas sebelas SMA dan berusia enam belas tahun.

Dia adalah seorang cowok yang introvert. Kiki pernah bilang kalau ia sebenarnya ganteng, cuma kurang pintar menarik cewek karena ia cupu. Katanya juga Julian itu; pintar, cuek, kalem dan minim pergaulan.

By the way, Kiki adalah sahabat Julian dari kecil, mereka sudah saling mengenal sejak Taman Kanak-Kanak. Mungkin Kiki adalah satu-satunya orang dari sekian warga sekolah yang dekat dengannya karena Julian tidak suka dekat dengan orang lain yang tidak begitu penting.

Akan tetapi, harapannya untuk menjadi cowok goa yang apatis pada negeri tampaknya harus berhenti ketika kejadian yang sulit dipercaya telah dialaminya. Berkat hal itu, nasib mengirimnya pada kehidupan seseorang bernama Adrian Hazel dengan semua kekacauan. Di mana keduanya yang tak saling mengenal baru menyadari bahwa mereka berada dalam satu lingkungan sekolah yang sama. Serta merupakan senior dan junior di sekolah tersebut.

Hal-hal di atas adalah catatan penting yang Hazel rangkum ketika sekitar seminggu ia berada pada tubuh Julian Marvel-adik kelasnya. Well, untuk memperjelas, Julian Marvel adalah tubuh yang ia huni sejak kecelakaan yang terjadi pada keduanya seminggu silam. Ruh mereka tertukar. Dengan kata lain, tubuhnya juga dihuni oleh orang lain, orang itu adalah Julian Marvel. Hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah pasca kecelakaan一hari pertama di tubuh barunya. Konyol, pikirnya.

"Julian!" panggil seorang cowok jangkung dengan seragam basket lengkap membalut tubuhnya. Ini dia yang namanya Kiki. Hazel berjengit ketika tangan Kiki melilit lehernya. "Gue abis latih tanding, belum ngerjain PR. Bagi PR Matematika lo dong."

Hazel menyingkirkan tangan Kiki dari bahunya. "Gue juga belom ngerjain."

Kiki menatapnya kaget. "Seriusan? Bohong banget!"

Hazel mengangkat bahu tak acuh. Diliriknya Kiki yang menatapnya dengan pandangan aneh. Cowok ini lumayan tinggi, bahkan lebih tinggi dari tubuh Julian. Kulitnya yang langsat berkeringat di bagian lengan. Wow, cukup atletis untuk pemain basket remaja. Jadi inilah sahabat pemilik tubuh yang dihuninya.

"Jul, lo marah sama gue? Kalau masalah gue ingkar janji buat nemenin lo ke toko buku, oke, gue minta maaf."

"Apaan sih? Jangan ganggu gue!"

Hazel melihat kebingungan Kiki yang memuncak. Tapi kemudian ia meninggalkannya di depan kelas dan langsung menuju ke bangkunya一ia sempat bertanya di mana kursinya, tapi tempatnya berada cukup untuk dilirik para guru, jadi ia memutuskan untuk pindah ke belakang dekat jendela.

"Jul ...." Kiki mengejar dan merangkul pundak sahabatnya itu lagi.

"Lepasin nggak!"

"Wow, biasa aja keles."

Hazel memelototinya dan melipat tangan di meja, lalu tertidur.

Sementara di tempat lain seorang cowok tengah membuka buku pelajaran Matematikanya. Wajahnya yang tampan fokus pada deretan logaritma yang terpampang di satu lembar buku. Sesekali ia mengetukkan pulpennya ke dahi sambil mendengar penjelasan guru di depan. Ia memang bukan kelas dua belas, tapi keadaan memaksanya melakukan itu.

Namanya Adrian Hazel一atau semua orang memanggilnya seperti itu; yang berarti itu bukan namanya. Keadaan di luar logika membuatnya terjebak dalam tubuh orang lain dan membuatnya melakukan sandiwara tidak berencana ini agar tidak menimbulkan kekacauan. Semuanya terjadi sejak kecelakaan itu, kejadian setelah ia pulang belajar kelompok bersama di rumah Nisa, temannya. Bersama Kiki juga.

Cowok itu menghela napas, enggan mengingat kejadian itu. Punggungnya menyandar pada bangku dan penjelasan gurunya selesai. Setelah bel berbunyi ia akan menjalankan sandiwaranya lagi menjadi Hazel dan membaur bersama teman-teman pemilik tubuh ini. Dengan bosan ia memasukkan buku pelajaran ke dalam tas lalu perhatiannya segera beralih ketika cowok yang bernama Adam, menghampirinya. "Zel, cewek lo nyariin tuh," katanya.

RUN TO HIM [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang