"Maaf datang terlambat."
"Maaf? Untuk apa?"
"Karena udah ngebuat lo ngelakuin hal yang engga seharusnya lo lakuin dan ngerasain sesuatu yang seharusnya engga pernah lo rasain."
"Aku baik-baik aja."
"Jangan bohong"
"Engga. Itu benar. Seharusnya aku y...
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
🌊🍁-----🍁🌊
Tak!
"APA SIH MONYET?! APA?!!"
"Hehehe. Akhirnya masuk final angjai. Engga nyangka gue."
"Terus? Mau apa lo? Selebrasi? Salto?"
"Bilang doang njing. Btw, lo pulang?"
"Ho'oh. Lo?"
"WO HARUS DONG!"
"Santai sat. Santai."
"Kira-kira abis ini gue ngapain ya?"
"Hibernasi aja lo. Engga guna juga bagi nusa bangsa. Lo kan polutan."
"Najis banget! Kejam lo ama gue. Awas aja lo pulang main ke apart gue. Gue cekek lo!"
"Gue kan cuman ngasih saran doang. Tapi bener lo Man. Lo engga ngerasa gitu?"
"Yang ada lo yang polutan anjrit."
"SESAMA POLUTAN MENDING DIEM!"
Keduanya tersentak dan langsung menoleh ke belakang. Di sana, persis di depan pintu, seseorang yang lebih tua berdiri. Membawa gulungan kertas di tangan kanannya. Tak lupa membenarkan kacamata yang selalu bertengger di pangkal hidungnya.
"E-eh. Ada bang Jo. Kenapa nih bang? Tumbenan dateng ke asrama."
Yang dipanggil Bang Jo pun melangkah mendekati mereka. Menepuk gulungan kertas itu pada pundak salah satu dari mereka. Tepatnya yang bernama Mandra itu.
"Gue mau nyampein ini ke Mandra. Dari tadi gue cariin lo ya! Udah kek tikus aja. Susah ditangkep."
Mandra merotasikan matanya, "Aelah bang, ada apaan sih, sok serius banget."
"Ini, data kelemahan lo di semi final kemaren." Sambil memberikan gulungan kertas itu kepada Mandra yang langsung menegakkan badannya.
Dersa kepo dong. Selain tukang misuh dia juga nomor satu, garda terdepan untuk menjadi penunjang kepo-nya masyarakat.
"Affaan twuh?" Dengan nada ala-ala Ganta. Tiktokers yang sangat sulit diprediksi ending videonya.
Mandra membuka gulungan kertas itu. Membacanya secara cermat. Memperhatikan beberapa tabel dan gambar anatomi dengan panah-panah penunjuk serta penjelasannya.
"Couch udah bilang sama gue, kalo lo masih terus kena di bagian itu, final engga menjanjikan lo buat dapet emas tahun ini." Tegas Jonad, alias bang Jo.
Mandra masih menatap kertas itu. Sedangkan Dersa udah mengpuk-puk bahu lebarnya, kasar. Biasa. Teman biadab memang kelakuannya kayak gitu.
"Jadi gimana bang? Lawan kali ini di luar prediksi."Tutur Dersa, mewakili Mandra yang belum berhenti mencermati kertas itu.