"Beri saya satu" ucap nya.

Suara pria itu berat, tatapan mata nya yang tajam membuat siapapun akan takut dekat dengan nya.

"Ayo neng kita pergi"

"N-nggak mas.."

"Aduhh...gua harus apa" batin Alvin.

"Ayo sin-"

"Berisik!!!" Bentakan keras itu berasal dari pria yang duduk di samping Alvin.

"Heh!!, Jangan sok jago ya di sini!!" Ucap pria gendut yang menggoda Alvin tadi.

Pria dewasa itu diam saja, sampai tiba-tiba pria gendut itu mendekati nya menarik kerah baju nya untuk menunjukkan siapa penguasa di sana.

Karna dia sedang kesal, satu pukulan melayang di wajah pria gendut itu hanya satu pukulan bisa membuat nya terhuyung.

Keributan pun terjadi, Alvin tidak tau apa-apa dia diam di tempat melihat perkelahian terjadi.

Bugh...

"Arggghh...sial!!" Kesal nya.

Pria dewasa itu minum satu gelas yang di berikan bartender, lalu Tampa lihat-lihat dia menarik pergelangan tangan Alvin.

"Ehhh..."

"Tu-tung-"

"Diam!!"

Alvin seketika diam di tempat, sementara pria itu membawa nya pergi ke luar.

"Gua mau di bawa ke mana?" Batin nya.

"Masuk!!"

Mereka berhenti di sebuah mobil, Alvin takut dia tidak tau harus apa tapi lebih takut lagi dengan pria di depan nya ini.

Mau tidak mau di menuruti nya.

"Zidan tolongin gua" batin nya.

Brummm...

Mobil itu menyala laju, Alvin hanya bisa memegangi pegang yang ada di pintu mobil dia takut karna sepertinya pria itu yang tidak ia kenal seperti mau mengajak nya mati bersama.

10 menit kemudian

Dalam hitungan menit mereka sampai di sebuah hotel, pria itu menyeretnya.

"T- tunggu!!" Ucap Alvin.

Tapi percuma pria itu tidak mendengarkan nya.

Tenaga nya kalah dengan pria dewasa di depan nya itu, tidak lama sampai di kamar karna hotel itu milik nya seperti yang terlihat di depan tadi tidak ada yang berani menegur nya hanya menundukkan kepalanya.

Brak...

Tubuh Alvin di lempar di atas kasur.

"T-tunggu om, gua...gua laki-laki b-hmmphh!!"

Bibir nya di cium dengan kasar oleh pria itu,

"Hhmmphh!!"

Berusaha mendorong tapi dia tidak mampu, karna tangan nya di cengkal kuat oleh pria itu.

"Aa... hmpph!!"

Cup

Alvin tidak membuka mulut nya, tapi pria itu menggigit bibir bawah nya hingga Alvin terpaksa membuka mulut nya hingga dengan cepat pria itu melumati, dan menyesal lidah nya.

"Gua masih ....normal!!"

Pria itu menarik diri melihat yang ia kira wanita itu sudah terengah-engah.

Alvin melihat wajah tampan yang di pahat sempurna, dengan mata biru, hidung yang mancung serta bahu lebar.

Satu tarikan sudah bisa menanggalkan sehelai baju yang di kenakan Alvin, pria itu teramat terkejut saat dia melihat tempurung kelapa jatuh dari dada yang ia kira akan ada gunung di sana ternyata hamparan datar yang ada.

"Laki-laki?" Ucap nya.

Tentu saja dia segera menjauh karna diri nya itu masih straight, sementara Alvin dia menarik selimut menutupi tubuh nya.

"CK, sial!!"

Pria yang memiliki nama lengkap nya itu Mandala dirgantara putra, hanya bisa menghela nafas nya dengan kesal.

Mandala pergi ke balkon dia merokok di sana mengigat apa yang terjadi sungguh di luar nalar.

5 menit kemudian

Alvin mengintip di balik selimut dia tidak melihat pria itu.

"Syukur lah gua nggak jadi di gerepe-gerepe in oleh om-om"

Baju nya sudah robek.

"Gua harus pakek apa?" Ucap nya.

Alvin berjalan dia pergi ke lemari melihat Bathrobe di sana ia memakai nya di kamar mandi sekalian bersih-bersih.

Mandala masuk ke kamar serentak Alvin keluar kamar mandi.

"Dasar jalang!!" Ketus Mandala.

"Heh, om gua bukan jalang yang lo kira ya, om sendiri yang datang-datang main tarik tangan gua!!" Kesal Alvin.

"Untung aja gua nggak jadi d-"

"Saya tidak berselera dengan laki-laki" sarkas Mandala.

"Idih gua juga nggak!!"

Alvin pergi ke arah pintu dia mau keluar dari kamar itu.

"Tunggu!!" Ucap Mandala.

"Apa?"

Mandala melempar kan uang ke wajah Alvin, sontak Alvin terkejut.

"Apa ma-"

"Saya tidak melakukan nya dengan gratis"

"Oh, maksudnya gua di sama in dengan wanita hiburan di sana!!" Kesal nya.

"Maaf ya om gua nggak butuh uang Lo!!" Ucap nya.

Mandala menyeringit menatap remaja itu mengambil uang yang ada di lantai saat ia lempar tadi.

"Jika tidak butuh uang kenapa di ambil?" Ucap nya.

"Gua butuh buat pulang!!"

Setelah itu Alvin pergi meninggalkan Mandala sendirian di sana.

"Dasar aneh"



Tbc

Pak Guru  - BL √Where stories live. Discover now