SATU

27.6K 107 5
                                    


Daddy Leon and Baby Ola come back🤗🤗

Selamat membaca🖤

"Olaa jemputan aku udah dateng, Ola mau di tungguin apa gimana?" tanya Daisyi----teman baruku. Fyi hari ini adalah hari pertama aku masuk sejolah menengah atas. Tidak banyak teman-teman yang aku kenali karena saat SMP aku home schooling.

Beruntungnya hari ini aku mendapatkan teman-teman yang baik, ramah dan friendly. "Daisyi duluan aja, jemputan Ola bentar lagi pasti dateng kok," balasku.

"Ya udah Daisyi duluan ya, hati-hati Ola, jaga diri baik-baik. " Setelahnya Daisyi masuk ke dalam mobionya. Daisyi membuka sedikit jendela mobil dan melambaikan tangan ke padaku.

"Babay, Daisyi. Hati-hati," balasku seraya melambai pada Daisyi. Tak lama setelah Daisyi pergi, sebuah mobil hitam berhenti tepat di depanku. Seorang priakeluar daei mobil itu dengan pakaian yang rapih dan mewah.

"Nona, maafkan saya jika telat. Sebelumnya mohon maaf tuan tidak bisa menjemput anda karena masih ada beberapa urusan." Pria itu menunduk meminta maaf.

"Gak apa-apa, uncle Jose. Uncle gak telat jemput kok, kalau daddy gak bisa jemput juga gak apa-apa. Ayo kita pulang sekarang," kataku. Jose---asisten pribadi daddy Leon membukakan pintu penumpang untukku. "Terima kasih, uncle," ucapku saat sudah duduk di dalam mobil.

"Sama-sama, nona." Jose kembali ke kursi kemudinya dan mulai mengemudikan mobilnya.

Aku duduk anteng di dalam mobil, melihat-lihat pemandangan kota yang di lalui. "Uncle Jose, kita pulamg ke kantor, daddy?" tanyaku karena jalan yang di lalui ini bukanlah jalan menuju mansion, melainkan jalan ke arah kantor daddy.

"Iya nona, tuan yang memerintah," balas uncle Jose ramah.

"Okeyy." Aku kembali melihat-lihat oemandangan jalanan kota yang kulalui.
Selang sepuluh menit kemudian aku audah sampai di kantor daddy. Tanpa memedulikan teriakan uncle Jose, aku turun dari mobil dan berlari masuk ke dalam kantor.

"Nona jangan larii...." Tegur uncle Jose.

"Ola oke kok, uncle. Babay uncle." Aku melambaikan tangan sambil berlari masuk ke dalam kantor daddy. Namun langkahku dihentikan oleh sekrestaris daddy.

"Nona? Mengapa berlari?" tanyanya ramah.

"Ola mau ketemu daddy, aunty," balasku.

"Oke tapi hati-hati ya, jangan lari-lari. Nanti kalau jatuh pasti daddy khawatir sayang."

"Oke aunty Freya." Jariku membentuk simbol 'ok' tanda bahwa aku tidak akan berlari lagi.

"Baiklah, tadi daddy masih di ruangan meeting, mungkin sekarang sudah keluar."

"Ya udah Ola duluan ya aunty. Makasih udah di kasih tau."

"Sama-sama, nona. Hati-hati. "

Aku masuk lift dan memencet angka empat puluh delapan dimana ruangan daddy berada dan merupakan lantai kedua terakhir di gedung kantor daddy. Oh iya, berrbicara tentang aunty Freya beliau orang yang sangat baik. Ia merupakan sekretaris daddy, tidak seperti sekretaris pada cerita-cerita lain yang menggambarkan sekretaris selalu nakal dan sexy, aunty Freya ini sebaliknya. Beliau sangat sopan, selalu menggunakan pakaian serba panjang dan satu lagi, beliau sudah menikah dan memiliki dua anak.

Ting

Sauara lift berbunyi pertanda sudah sampai di lantai empat puluh delapan . Aku keluar lift bertepatan dengan daddy yang baru keluar lift khusus untuk dirinya.

YES, DADDY!Where stories live. Discover now