Five//

119 11 1
                                    



SYDNEY POV

Seperti yang mom bilang kemarin,
aku harus pergi ke rumah sakit untuk menjalani MRI test. Sekarang aku masih di dalam kamar mandi dan menatap wajahku yang pucat ini.

"Hmmm" aku menarik nafas

Semoga hasil kali ini lebih baik. Supaya aku ga perlu nyusahin mom sama dad lagi. Aku beranjak dari kamar mandi lalu turun kebawah untuk menemui mom dan dad.

"Sydney? Are you ready honey?" Sahut dad dari bawah

"I'm ready dad. Let's go"

Aku berjalan keluar rumah dan masuk kedalam mini van.

"Oh,wait honey... I think I forgot something" dad masuk ke dalam rumah lagi

"Tom! Can you bring my scarf??" Teriak mom dari dalam mobil

"I think he's not hear you" gumamku

"Ah,your dad always act like that. Wait here honey" mom keluar dari mobil

Cuaca cukup cerah siang ini. Aku langsung mengambil iPod dari dalam tasku. But....wait a second,kok headset nya ngga ada?! Perasaan tadi aku masukin ke dalam tas. Apa ketinggalan di dalam kamar?? Aku mencoba mencari di kolong kursi mobil,Tapi tetap tidak aku temukan. Baiklah,aku harus mencari nya di kamarku.

"Are you looking for this?"

Aku kaget dan langsung berbalik ke arah suara itu. Dan ternyata itu Shawn. Dia bersandar dibelakang mobil sambil memegang headset ku.

"Oh my god. You scared me!"

"Sorry. Maybe you drop this on my bed" Shawn memberikan headset itu

"Thank you..." Aku tersenyum

"I wanna come with you"

"Where? The hospital?"
Aku menatapnya

"Where else? Of course hospital"

Mom dan dad keluar dari rumah dan tersenyum saat melihat Shawn

"Hello Shawn!" Sahut mom

"Hello,ma'am"

"Are you going with us?"
Dad tersenyum dan langsung masuk mobil

"See? Your dad allow me. So back off!" Shawn langsung masuk kedalam mobil

Aku menghela nafas.

"Okay...okayyy" aku masuk ke dalam mobil

Perjalanan ke rumah sakit ditempuh selama satu jam. Aku sudah mengganti bajuku dengan baju berwarna hijau seperti yang mau operasi. Musik di iPod ku membuatku tidak terlalu nervous saat menunggu di ruang tunggu

"What are you listening?"
Shawn melepas headset ku

"Only hope"

"By Mandy Moore??"

"Hmm"

"Have you watch the movie? A walk to remember?"

"I love that movie. The girl, Jamie had a leukimia like mine" aku meliriknya

"Sydney white. Please come in"

Jantung ku berdebar ga karuan.ini giliranku untukasuk ke dalam ruang MRI. Shawn,mom,dan dad melihatku dari ruang control yang berbataskan kaca transparan.
Sedangkan aku masuk kedalam sebuah donat raksasa yang memiliki lubang besar untukku tidur disitu. Mom tersenyum kearahku dan begitu juga Ethan. Mereka mengacungkan jempol kepadaku. Aku bersyukur karena Mereka selalu ada buat support aku.
Aku membaringkan tubuhku di tempat tidur itu. Dan memejamkan mataku.

"Just relax. I hope the result is good" sahut perawat itu

Mesin itu mulai bekeja dan membawaku masuk kedalam lubang yang besar itu. Cahaya yang sejuk menyinari seluruh badanku. Cahaya itu berfungsi untuk scanning seluruh badanku apakah sel kanker masih ada atau tidak. Suasana di ruang MRI begitu nyaman dan sejuk. Musik Classic mengalun dari sebuah speaker yang terpasang di sudut ruangan. Musik Classic membuatku lebih tenang dan tidak terlalu tegang.

SHAWN POV

Aku sangat terkesan dengan keberanian yang Sydney miliki.
Baru kali ini aku melihat seseorang menjalani MRI test. Aku hanya bisa melihat Sydney yang berbaring dari balik kaca. Sedangkan disini,terlihat sangat rumit. Banyak sekali alat alat dan komputer yang mengeluarkan hasil dari scanning yang dijalani Sydney. Sydney menempuh test kurang lebih 1 jam. Dia langsung turun dari sana dan duduk diatas kursi roda. Seorang perawat membawanya keluar. Aku menghampiri Sydney.

"Hey,pale! How is it?? Do you get tan?"

Dia hanya menatapku dan tersenyum. Parents nya Sydney masih di dalam ruangan control untuk mendengarkan penjelasan dari doctor shane.
Aku membawa Sydney ke arah taman rumah sakit.

"Was it pain?" Sahutku

"No,Sheep. It wasn't pain at all"
dia tersenyum

Aku duduk di taman yang menghadap kolam ikan. Sydney duduk disebelahku aku menggenggam tangan nya yang pucat itu.

"You got gum,sheep? Im a bit ill" Sydney menatapku

"Gum? Wait. I think i have one"

Aku meraba saku celanaku dan ada satu lembar permen karet mint disaku.
Aku memberikannya ke sydney

"Thanks. Sheep" dia tersenyum

"So,when is the Result done?"

"Maybe tomorrow."

Aku menganggukkan kepala

"Sheep..."

"Yes pale?"

"Thanks" dia tersenyum

"For what?"

"For always by my side"
Sydney bersandar di bahuku

Aku mengusap usap tangan nya sambil tersenyum.

SYDNEY POV

"Pale,I promise.... Tomorrow I'm gonna take you somewhere" Shawn tersenyum

"What if Tomorrow I'm gonna die?" Aku meliriknya

Dia langsung menunduk dengan wajah kecewa

"Hey?come on,lighten up!"
Aku menyentuh dagu nya

"That's not funny!" Dia berbisik

Aku menatap matanya dan tidak terasa air mata menetes di wajahku

"I'm scared of not being with you"

"Oh pale... That's never happen"

Shawn menempelkan dahi nya di dahiku

"Don't cry" dia menghapus air mataku

"What you mean 'somewhere'?" aku menghapus air mataku

"Hey guys....let's go home" mom datang menghampiri kita berdua

Next??
Vomments!

Sydney (Shawn mendes fanfic)Where stories live. Discover now