Mata rubah yang terlihat gelisah karena di tatap sedemikian rupa oleh tuannya, Na Jaemin.
"Umurmu berapa?" tanyanya.
"18." singkat renjun merasa tidak nyaman sekarang.
Jaemin mengangguk mengerti. "Ingin melanjutkan pendidikanmu lagi renata?"
Benar juga renjun baru terpikirkan bahwa ia masihlah seorang pelajar tapi sebagai orang yang pernah menjadi tersangka atas tuduhan pembunuhan sepertinya pihak sekolah mengeluarkannya.
Renjun menatap jaemin dengan sedikit binaran di matanya. Seolah mengatakan 'apa boleh?' sedangkan disini sekarang renjun hanyalah maid.
"Kau akan sekolah kembali minggu depan bersamaku, tapi dengan satu syarat apapun perintahku lakukan dan jangan membantah. Kau mengerti?"
Renjun mengangguk setuju bibirnya mengulum senyum. Tidakkah ini sebuah keberuntungan? tuan muda ini sangatlah murah hati, batinnya.
Tak terasa tepat satu minggu renjun bekerja di bawah perintah tuan Na, ayah jaemin.
Tepat sebelum matahari terbit renjun mendapat telpon dari telpon khusus dan di panggil untuk menghadap tuan besar di ruangannya.
Untungnya kamar renjun terkunci dari dalam karena penampilannya tentulah bukan menjadi perempuan melainkan jati dirinya.
Buru-buru renjun memakai rambut palsu dan merapikannya sedikit dengan tambahan rok hitam polos sepanjang lutut.
Renjun mengetuk pintunya. "Ini saya renata, tuan Na."
"Masuklah."
Renjun masuk kedalam, suasananya sedikit tidak biasa. Lampu yang temaram membuat seisi ruangan suram menurut renjun.
Sosok yang renjun segani berada di tempat kerjanya dengan beberapa tumpukan kertas. Dia tuan Na, ayah jaemin.
"Apa jaemin memintamu untuk sekolah bersamanya, renata?"
Jantung renjun serasa berhenti berdetak. Pikirannya berkelana apa ayah jaemin marah karena lancang ingin bersekolah dengan anaknya sedangkan dirinya hanyalah seorang rendahan.
"Jawab saja ya atau tidak."
"I-iya tuan." Renjun langsung berlutut. "Maaf atas kelancangan saya tuan, maaf untuk diri saya yang tidak tau malu ini." badannya sedikit gemetar.
"Tidak perlu meminta maaf. Aku hanya memastikannya sendiri. Bagus jika begitu."
Bingung, renjun mengernyit tidak mengerti.
"Kemasi barangmu dan juga bantu jaemin mengemasi barangnya, kalian berdua akan tinggal bersama di apartemen milik jaemin karena itu dekat dengan sekolah kalian nantinya."
"Pagi nanti jaemin akan datang kesini. Itu saja yang ingin ku sampaikan renata, silahkan kembali ke kamarmu."
Sebelum pergi renjun mengundurkan diri dengan sopan.
Renjun tidak sadar jika tadi saat melewati kamar jaemin, pemilik kamar tidak ada disana.
Sebenarnya renjun bingung bukankah jaemin itu sama dengannya? Maksudnya masihlah remaja yang pasti anak orang kaya biasanya berfoya-foya. Tapi kenapa jaemin berbeda? Dia seperti seorang CEO dengan banyaknya Jas-jas mahal di lemarinya. Belum lagi jaemin jarang berada di rumahnya.
Ada sekali renjun melihat jaemin bercermin memakai pakaian sekolah yang terlihat mewah dikenakan. Itupun hanya sekali.
Jaemin itu seperti remaja misterius bagi renjun.
Renjun sibuk mengemasi barang-barang jaemin setelah sekian lama mengemasi barangnya sendiri. karena barang yang diperlukannya sendiri sangatlah banyak.
Matahari sudah menyembul selama jaemin belum datang masih sempat renjun mengemasi.
Tapi tidak lama pintu terbuka memperlihatkan tubuh tegap Jaemin. "Apa ayahku yang menyuruhmu memporak-porandakan lemariku renata?" tanya jaemin.
Renjun berkedip lalu melihat sekitarnya barulah dirinya terkejut baju-baju yang terlihat mahal itu berantakan.
"Maaf tuan," cicit renjun dan memaki dirinya sendiri.
"Tidak perlu mengemasi barang-barang milikku. Cepat bereskan kekacauan ini dan bawa barang-barang mu kebawah." ucapnya sebelum keluar kamar.
Apa dia marah? batin renjun.
Tidak ingin terlalu memikirkannya renjun dengan gesit membereskan kekacauan yang ia buat lalu turun kebawah membawa koper-kopernya.
Terlihat di dalam mobil jaemin seperti sedang menunggunya membuat renjun semakin tidak enak hati.
TBC
26082023
YOU ARE READING
Jaemren; Drop Inside
FanfictionDisini renjun hanyalah saksi kekejaman seorang psikopat yang menghabisi korbannya secara sadis di dalam ruangan tak terpakai. Tapi mengapa renjun yang di salahkan? start- 21062023 ©alle
