Semua seakan berjalan secepat angin berhembus. Baru semalam Jake memeluk Seeun dalam tidur, pagi ini gak ada kabar apapun dari cowok itu. Tadi Seeun terbangun tanpa Jake di sisinya, cowok itu pulang tanpa sepengetahuan Seeun. Bukannya mau berharap, tapi dipikir-pikir dia nungguin juga kabar dari Jake.
Minimal ucapin selamat pagi, kayak gak pernah nganu aja.
Tapi yaudah, lagian Seeun ada janji hari ini. Pagi-pagi jam 9 dia udah siap rapi mengetuk pintu kamar Miu. Keluar temannya itu yang ternyata ada cowoknya juga di dalam sana.
"Minjae nginep?" tanya Seeun, sambil cengengesan Miu menganggukkan kepala.
Ternyata bukan Seeun doang yang bawa masuk cowok tadi malam.
"Lo bener gak keberatan kan ikut gue?" Miu memastikan. Jadi niatnya hari ini Seeun ikut Miu beserta Minjae ke rumah cowoknya Miu itu. Ini lah alasan Miu gak pulang, karena dia berniat mengunjungi rumah Minjae. Sedangkan Seeun yang lagi nganggur ikut-ikutan aja.
"Selaw. Udah biasa gue liat kebucinan kalian!" Miu cuma ketawa, mereka keluar dari kamar Miu dengan Minjae membawa tas besar di kedua tangannya.
"Lo gak niat rampok rumah gue kan?" tanya Minjae yang liat Seeun cuma bawa tas selempang.
"Enggak lah, gila!"
"Terus barang bawaan lo mana??"
"Beli aja lah disana nanti. Repot, males packing gue"
Minjae gelengin kepalanya, Miu udah biasa sama sikap Seeun yang masa bodo gini. Setelah mengunci pintu kamar, mereka berjalan di koridor menuju pintu keluar. Berpamitan dengan satpam disana lalu masuk ke mobil Minjae.
"Gak ada yang ketinggalan kan?" Minjae memastikan. Kedua cewek itu mengangguk mantap dan Minjae segera tancap gas.
1 jam perjalanan mereka masih semangat, bercengkrama, karaokean, cerita-cerita. Kebetulan Seeun sama Minjae ini ada di beberapa kelas yang sama jadi mereka lumayan akrab.
"Eh iya, lo ada apa deh sama Jake?" pertanyaan yang dilontarkan Minjae itu bikin Seeun membeku. Miu pun ikut mengerutkan kening, menoleh ke belakang menatap Seeun.
"Jake?" bingung Miu.
"Iya Jake. Jake Shim, kamu tau kan Yang?"
"Iya tau. Tapi maksudnya, kok nanyain soal Jake ke Seeun?"
Seeun menatap Miu dan Minjae gantian. Miu belum tau di malam itu Jake menjemput Seeun dan membawanya pulang ke rumah cowok itu.
"Lah kamu gak tau? Waktu malem pesta di rumah Yujin kan dia pulang sama Jake naik taxi. Kaget juga aku makanya nanya,"
Miu masi memproses ucapan Minjae barusan. Sedangkan Seeun masih bungkam gak berniat menjawab. Miu menoleh lagi ke belakang, memicingkan matanya.
"Jangan bilang lo—"
"Apa sih hahahaha.. itu kebetulan searah,"
Jelas Miu gak percaya. Pertama, dia tau Seeun dalam keadaan mabuk berat. Kedua, dari mana ceritanya Seeun searah sama Jake? Seeun kan tinggal di asrama.
Gak mau memperpanjang, Miu mengalihkan topik. Dia tau gak enak juga untuk Seeun bahas selagi ada Minjae bersama mereka.
Seeun memutuskan untuk tidur, gak mempedulikan pasangan di depannya.
Gak kerasa tiba-tiba Seeun udah dibangunin aja sama Miu. Katanya mereka udah sampai di rumah Minjae. Mereka bertiga turun dan mengeluarkan barang bawaan masing-masing. Seeun langsung heboh dan mengeluarkan ponsel untuk mengabadikan momen.
Rumahnya sangat besar, bahkan mungkin bisa dibilang istana.
"Ayo masuk dulu!" teriak Miu menarik Seeun mengekori Minjae dari belakang.
YOU ARE READING
WRONG TURN | Jake, Seeun
FanfictionHave you ever done a drunk call? Well, Seeun doesn't regret it that much.
