"kau tidak percaya pada Jimin?" tanya Seok Jin sambil sedikit tertawa

"Bukan..bukan Hyung, aku hanya aku hanya ingin mengecek saja" ujar Jungkook cemas dengan penilaian atasannya

'Tidak apa apa aku malah sedang kau menyangsikan Jimin dan mengecek nya sendiri, Anggota yang lain sudah begitu percaya pada keahlian Jimin makanya tidak ada lagi yang berinisiatif mengecek pekerjaan Jimin meski sejauh ini pekerjaan Jimin akurat namun rasanya tidak ada salahnya jika di cek kembali" ujar Jin

"Hyung juga sering mengecek kembali pekerjaan Jiminhyung?"

"Tentu saja, semua pekerjaan anggota akan ku cek kembali, untuk mencari penilaian dari sudut lain, itu sudah kewajibanku sebagai pimpinan kalian" ujar Seok Jin sambil menyesap coklat panasnya "Ini sudah larut malam sebaiknya kita pulangn, yang lain juga sudah pulang, aku akan mengantarmu" ujar Seok Jin

"Tidak perlu Kapten , aku membawa kendaraan" ujar Jungkook

"Tinggalkan saja kendaraanmu di kantor, tidak baik kita pulang sendiri larut malam seperti ini" putus Seok Jin tanpa bisa dibantah Jungkook, entah mengapa jika Seok Jin sudah mengeluarkan aura dominannya Jungkook tidak bisa membantah lagi

"Baik kapten!" ujar Jungkook mengemasi mejanya

***
"Kapten kembali ditemukan mayat korban pembunuhan" lapor Jimin saat Seok Jin baru saja sampai dikantor

"Ahrrrrghh..kita kecolongan" umpat Seok Jin geram karena kali ini timnya kecolongan

"Korban kali ini memiliki ciri ciri yang sama dengan korban sebelumya" lapor Tae Hyung

"Artinya sang pembunuh memang mengincar orang orang seperti korban, temukan persamaan dari semua korban dan cari siapa yang berhubungan dengan ketiga korban" perintah Seok Jin ,lalu Seok Jin masuk kedalam ruangannya dan mulai membuka berkas para korban pembunuhan saat pintu ruangannya terbuka dan menemukan sosok Nam Joon tengah masuk kedalam ruangannya

"Kau sibuk Jin?" tanya Nam Joon basa basi

"Kapten tidak melihat tekanan yang sedang dihadapi timku" ujar Seok Jin sedang tidak ingin basa basi

"Aku hanya membawakan mu makanan ini , aku tidak ingin kau jatuh sakit saat seperti ini , aku tahu kau kalau sudah bekerja terkadang lupa dengan kesehatanmu terlebih kau masih masa pemulihan dengan luka mu kemarin Jinnie" ujar Nam Joon lembut

"Terimakasih atas perhatianmu Nam Joon-ah tapi itu sudah tidak perlu, bagaimana juga usahamu kita tidak bisa kembali menjalin hubungan seperti dulu" ujar Seok Jin dingin

"Kau keterlaluan Jin , kau tidak mendengar penjelasanku sedikitpun kau melimpahkan semua kesalahan hanya padaku, padahal kalau mau dilihat dalam kita menjalin hubungan kau bahkan tidak pernah memperhatikanku Jin, kau cuek seperti tidak pernah perduli padaku padahal saat itu kita akan bertunangan"

"Lantas itu membenarkan tingkahmu yang memadu kasih dengan jackson? disaat aku belajar untuk menerima pertunangan kita dan belajar mencintaimu?"

"Katakan padaku Jin dibagian mananya kau belajar mencintaiku? aku tidak pernah bisa merasakan kau menerima hubungan kita dan mau belajar menerimaku, selama beberapa tahun hanya aku yang berusaha meraih cintamu berusaha untuk diperhatikan oleh mu, rasanya seluruh dunia juga tahu hal itu Jin, namun seakan akan hanya aku yang salah dalam hubungan kita ini, hanya aku yang membuat gagal hubungan ini Jin tanpa kau pernah instropeksi diri mu" ujar Nam Joon dengan suara tinggi

"Demi Tuhan Nam Joon jangan menjatuhkan harga dirimu , bagaimana juga kau masih pimpinan disini" ujar Seok Jin

"Aku tidak masalah kehilangan harga diriku Jin bahkkan jika kau yang meminta aku akan sujud dikakimu JIn asal itu bisa memperbaiki hubungan kita dan kau benar benar belajar mencintaiku Jin" ujar Nam Joon lemah, cinta sudah melemahkan dirinya dia tidak perduli lagi dengan jabatan dan harga diri

EarthWhere stories live. Discover now