Chapter 29 [End]

Começar do início
                                    

"Maaf... Maaf... Maaf..." Shan terus mengucapkan kata itu hingga Chika menarik tangannya sendiri dengan gerakan sedikit kasar, membuat Shan tersentak kaget dan semakin panik di buatnya.

"Tetang ⎯  "

"Peluk aku bodoh!!" sentak Chika sambil terus menangis, membuat Shan menelan ludahnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Shan!!!!!"

"Iyaaaa!!!!!"

Grep!

Tubuh tinggi Shan langsung mengkungkung tubuh Chika ke dalam pelukannya. Gadis bergummy smile itu langsung mendekap tubuh Shan dan menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik pemuda tersebut. Tangis Chika yang tertahan pecah seketika, membuat kemeja bagian depan milik Shan basah oleh air mata gadis itu.

Tergerak nalurinya, Shan membalas pelukan Chika sambil mengelus lembut punggung gadis itu. Chika adalah segalanya untuk Shan, pemuda itu telah jatuh sejatuh-jatuhnya pada Chika. Entah kenapa, terkhusus untuk Chika, Shan akan selalu merasakan jatuh cinta lagi dan lagi.

"Jangan meninggalkanku..." ucap Chika sambil terisak di dada Shan yang terdengar berdetak lebih kencang. Shan mengangguk.

"Aku pemuda yang baik. Aku tidak akan meninggalkan Tetangga." ucap Shan, lalu sedikit menarik kepalanya dan mencium pucuk kepala Chika. Betapa manisnya perlakuan dari pemuda setengah gila yang sayangnya teramat Chika cintai ini.

Pelukan mereka perlahan merenggang, Shan sedikit memundurkan tubuhnya, lalu mengusap air mata Chika menggunakan jempol tangannya. Pemuda itu tersenyum, hanya beberapa detik namun Chika masih bisa melihat senyuman itu. Senyuman manis milik Shan yang menampilkan lesung pipinya yang selalu Chika sukai.

"Ikut aku..." ucap Shan lalu menggandeng tangan Chika. Mereka berjalan beriringan meninggalkan Danau Serena. Chika menolehkan kepalanya, menatap Shan yang tengah berbicara sendiri. Ya,, Shan tetaplah pemuda setengah gila, tidak ada yang berubah.

"Jim... Tave... Kau harus melihatnya!" ucap Shan lalu tertawa kecil.

.

.

.

.

"Shan?! Kenapa kau mengajakku kemari??" tanya Chika saat mereka berdua sampai di sebuah studio foto. Shan tidak langsung menjawab, dia malah meninggalkan Chika dan bercakap-cakap dengan seorang laki-laki berumur 40 tahunan yang tengah mengotak-atik kameranya.

Tak lama Shan mendekati Chika. Wajahnya terlihat cerah dan lagi-lagi dia tersenyum kecil ke arah Chika.

"Tetangga! Ayo ganti baju dulu! Kau masuk ke ruangan di sebelah sana. Di ruangan itu sudah ada baju untukmu, aku juga akan mengganti bajuku di ruang ganti yang lainnya. Ayo!" Shan sedikit mendorong tubuh Chika ke arah sebuah ruangan ganti yang tak jauh dari mereka. Dengan perasaan bingung gadis itu hanya menuruti perkataan Shan.

"Paman! Sebentar yaa! Hehe.." setelah Chika masuk ke dalam ruang ganti, Shan berlari kecil menuju ruang ganti khusus laki-laki.

.

.

Kini keduanya telah selesai memakai pakaian mereka. Chika mengenakan gaun berwarna putih, sedangkan Shan mengenakan kemeja putih yang di balut dengan jas berwarna abu-abu.

Shan menggandeng Chika untuk masuk ke studio foto dengan ruangan yang sudah di ubah seperti sebuah altar. Chika memandang ke sekeliling, bingung dan heran bercampur menjadi satu.

"Kita akan melangsungkan foto pernikahan." ucap Shan dengan wajahnya yang polos dan terkesan bodoh, membuat Chika membelalakkan matanya.

"Shan ⎯  "

GOOD BOY || JKT48 Ver.Onde histórias criam vida. Descubra agora