Furtive

152 21 1
                                    

Kalau membicarakan tentang sosok Yoshinori, tentu saja hal yang terbesit adalah tentang seberapa kaya semua harta Yoshi jika dikumpulkan menjadi satu. Selain mewarisi perusahaan utama keluarga, Yoshi juga melebarkan sayapnya di berbagai bidang. Seperti bisnis makanan, dan sedikit di dunia hiburan.

Setelah sah menjadi satu-satunya pewaris harta keluarga, karena sang Kakak memilih dunia nya sendiri dengan membangun mimpi nya sendiri, Yoshi menjadi jajaran orang terkaya di Asia. Bisnis nya semakin meningkat seolah sang pemilik tak pernah puas pada apa yang dimilikinya.

Yoshi selalu hidup dalam ambisi. Ia menyukai berbagai tantangan dalam hidup. Menurutnya tidak ada yang tidak mungkin. Termasuk saat ia tak sengaja mendengar perbincangan rekan kerja nya mengenai sosok Karina.

"Kita bisa dengan mudah menawarkan kerjasama. Tapi tidak untuk berkencan atau menikah. Wanita itu saat dipuja, merasa dirinya paling sempurna di dunia."

Semua menyetujui ucapan rekan kerja Yoshi saat itu. Tapi meskipun diam, perkataan itu ternyata membuat Yoshi semakin penasaran tentang bagaimana sosok Karina.

Berkat rasa penasarannya ini, dia bahkan merelakan waktu berharga nya untuk sekedar makan malam bersama Karina. Karena saham yang ia punya di agensi yang menaungi Karina, ajakan makan malam bukanlah masalah besar.

Yoshi yang berprinsip tidak akan menikah mendadak mengajukan kontrak berisi sejumlah keuntungan yang akan Karina dapat jika gadis itu menjadi miliknya. Tawaran tersebut bahkan akan menjadikan Karina kaya seumur hidupnya tanpa bekerja.

Tapi ternyata Karina tak semudah itu Yoshi taklukan.

Prinsip tentang Yoshi yang akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia mau seolah melekat menjadi doktrin yang tak pernah bisa lepas. Pria itu penuh tekad, ia bahkan melakukan segala cara termasuk cara kotor untuk mendapatkan Karina.

"Sudah saya lakukan apa yang anda minta, Tuan muda."

Yoshi tersenyum puas. Semudah itu bagi nya menciptakan huru-hara,ia menyalakan televisi dan mulai menghitung mundur.

3

2

1

...

"AKTRIS CANTIK KARINA YU DIDUGA MELAKUKAN TINDAKAN PERUNDUNGAN TERHADAP MANTAN TRAINEE——"

Yoshi kembali mematikan televisi itu. Sebuah berita yang tentu nya akan sangat mempengaruhi karir tanpa celah Karina. Liciknya seorang Yoshi, berita ini bukan berita sungguhan sebab Yoshi sendiri yang mengarang nya.

Ini semua hanya permulaan.

Yoshi meraih ponsel miliknya, mendial nomor yang ia dapat secara ilegal tanpa izin sang pemilik. Ambisi dan obsesi mengalahkan hati nurani. Yoshi tak peduli bahwa caranya akan sangat dibenci Karina.

Karena Yoshi hanya ingin Karina menjadi miliknya meskipun tanpa dasar yang disebut cinta.

Sejujurnya, Yoshi hanya menganggap cinta sebagai ketertarikan sementara. Tidak untuk menjadi penyatu antara dua manusia selamanya. Bisa dibilang Yoshi tak terlalu percaya cinta abadi. Kecuali dalam dongeng-dongeng masa lalu dan kisah-kisah buatan.

Yoshi mengarahkan telepon itu ke samping telinga nya begitu tersambung.

"Bagaimana kejutan ku, Love?"

"Brengsek!!!"

***

Hidup dalam kesempurnaan tanpa celah membuat Karina terbuai pada posisi nya. Tapi untuk menggapai semua itu, bukanlah hal yang mudah. Karina tak ingat kapan terakhir kali ia menikmati burger cepat saji dengan nikmat. Atau sekedar memakan ramen di tengah malam yang dingin. Mungkin cemilan di kala menonton TV? Karina melupakan semua kesenangan itu demi menjaga tubuhnya.

Selalu dipandang sempurna merupakan tekanan, yang perlahan-lahan membuat Karina hidup dalam belenggu stigma. Ibarat kata, beauty is pain, berapa banyak yang harus Karina pertaruhkan demi menjaga image nya di depan publik.

Tapi pagi ini kejutan membuat Karina memijit pelipisnya pelan. Ia cukup menyesal mencari perkara dengan Yoshinori. Andaikata ia tahu kalau Yoshi segila ini, mungkin lebih baik tak menghadiri makan malam kala itu.

"Agensi sudah menepis berita ini, tapi beberapa kerjasama dengan mu harus batal karena masalah ini. Agensi juga menyarankan kau untuk hiatus sementara." Kata sang manager.

Bagaimana bisa?

Segala hidup dan mati Karina ia dedikasikan untuk dunia hiburan. Hiatus adalah hal yang paling Karina tidak suka karena ia tak tahu harus melakukan apa selama Hiatus.

"Kita akan mencari orang dibalik semua ini.  Kau tenang saja ya, ambilah liburan kemanapun kau mau." Sang manager kembali menenangkan Karina.

Tapi nampaknya gadis itu lumayan kacau. Karina tak sempat lagi berfikir rasional apalagi harus memikirkan akan berlibur kemana. Nama baik yang berusaha ia jaga harus hancur dalam sekejap.

"Oh iya, Karina, jika ingin pulang, lewatlah pintu belakang. Di luar banyak sekali wartawan dan——" Sang manager menatap Karina kasihan. Ia tahu betul Karina mencoba menjadi pribadi yang baik tanpa meninggalkan noda sedikitpun untuk posisi nya.

"Dan apa?" Tanya Karina.

"Ada beberapa orang-orang yang menuntut agar kau dihukum." Jelas sang manager.

"Aku pergi dulu, kau tak perlu memikirkan kesalahan yang tak kau buat. Semuanya akan baik-baik saja."

Setelah mengucapkan kalimat penenang, sang manager membiarkan Karina sendiri untuk sementara waktu di ruangannya.

Karina menyugar rambutnya dengan kasar. Di tengah keadaan yang semakin tak terkendali, sebuah telepon dari nomor tak dikenal membuat Karina lekas menekan tombol hijau. Ia tak curiga barangkali telepon tersebut berasal dari salah satu pembenci nya. Pikiran gadis itu terlampau kacau.

"Bagaimana kejutan ku, Love?"

Suara itu, suara yang samar ia kenali. Membuat Karina menggali lagi siapa dibalik suara tegas tapi sedikit lembut itu.

Dan Karina membolakan mata begitu sebuah nama muncul di benaknya.

"Brengsek!!!"

"Kau yang menyebabkan semua ini?"

Terdengar kekehan dari seberang. Seolah ini bukan masalah besar yang merugikan.

"Ya, begitulah."

Bahkan Yoshinori masih bisa dengan santai menjawab setelah melakukan tindak kriminal.

"Kau ingin membuktikan apa, bajingan! Kau ingin menunjukkan bahwa kuasa mu bisa membuat seseorang hancur dalam sesaat?"

Karina kembali mengusap rambutnya frustasi. Ia tak pernah sekalipun mendapat pemberitaan semacam ini, jadi respon Karina mungkin sedikit berlebihan hingga Yoshi merasa cukup menang dengan rencananya.

"Ya,Aku secara sukarela menunjukkan siapa diri ku, barangkali kau belum sepenuhnya mengenal Aku. Jadi berpikirlah kembali sebelum Aku bertindak lebih jauh."

Karina mencebik kesal. Mungkin pikirannya sedang benar-benar kacau.

"Baiklah, temui aku di hotel Amaryllis  malam ini."

SCENIC || YORINAΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα