♡♡♡♡

Parkiran SMAYA jika pagi hari itu sangatlah ramai, banyak siswa siswi yang berdiam diri di sana hanya karna malas masuk ke kelas. Mereka juga sedang menunggu bel masuk, jika bel itu sudah berbunyi barulah para murid memasuki kelasnya masing-masing.

Termasuk juga Varel dan teman temannya. Ke 6 remaja itu sedang menunggu personil mereka yang belum datang. Yap benar, Gibran sampai sekarang belum menampakkan batang hidungnya.

"Gibran mana si anjir? Tumben tumbenan tu bocah kaga ikut kita nyamper ke si Varel," tanya Ade yang tengah duduk di atas motornya.

"Kaga tau, gue chat dia juga gaada respon," timpal Kavin.

"Ni anak kenapa mepet mepet gue terus sih? Rel, ya Allah masih waras anjir kaga gay gue!" Azril sedikit risih saat Varel terus saja menempel pada dirinya. Lebih tepatnya bersembunyi di balik punggung tegap cowok itu.

"Lo kaya gatau Varel aja. Noh disana udah ada gerombolan ciwi ciwi yang nuju ke sini," ucap Danu menunjuk segerombolan siswi yang berbondong-bondong berlari mendekati mereka. Lebih tepatnya menghampiri Varel.

"Bau bau dapet makanan gratis nih," ujar Ade bahagia.

"Yaelah makanan mulu pikiran lo, bangsul," ucap Danu menggeplak kepala sahabat nya.

"Biarin lah, daripada pikiran gue isinya cewe semua," kata Ade. Dia berucap seraya melirik Kavin yang tengah menatap nya tajam. Sengaja memang ingin membuat anak itu tersulut emosi.

"KAK VARELL! YA ALLAH KOK KAKA GANTENG BANGET!"

"Kak Varel ini ada coklat dari aku, di terima yaa!"

"INI YANG AKU AJA KAK VAREL."

"Aku ada bunga buat kamu, kak. Ada surat nya juga, nanti jangan lupa di baca yaa!"

"Heh apaan! Gue dulu yang ngasih ke kak Varel, minggir lo!"

"Harusnya gue! Yang lebih dulu disini itu gue bukan kalian."

"Enggak enggak gue dulu!"

Para remaja itu meringis mendengar perdebatan para kaum hawa di hadapan mereka. Astaga, bisa bisa kuping langsung budeg inimah.

Azril yang paham situasi langsung melindungi Varel, ketara sekali Varel sangat ketakutan jika di hadapkan dengan ciwi ciwi gila ini. Kalo mau ngasih baik baik mah Varel oke oke aja, lagian nanti makanan atau barang pemberian yang lain akan di ambil alih okeh Kavin Danu dan Ade, tapii cuy tapii ini si ciwi yang suka sama Varel tuh pada brutal brutal, Varel jadi takut.

"Adek adek ku yang manis yang cantik yang imut imut, pada mau ngasih barang ke kak Varel ya?" Tanya Kavin seraya tersenyum manis.

"Iya kak, tapi kak Varel nya sembunyi terus ih, ga seru. Kak Azril minggir dongg, kita mau ngasih ini ke kak Varel," ucap salah satu siswi yang tengah memegang coklat.

Azril hendak menyingkir namun seragam nya di tahan oleh Varel sekuat tenaga. "Diem," ucapnya tegas. Cowok itu terkekeh pelan, ada ada saja, masa takut sama cewe sih.

"Varel nya gak mau tuh, buat gue aja mending, gimana?" Tanya Kavin menaik turunkan alisnya.

Para gadis itu saling pandang satu sama lain, sebenarnya Kavin juga ganteng, apalagi cowok itu punya lesung pipi yang menambah kesan manis di wajahnya. Siapa si yang nolak pesona seorang Kavin Marin?

Ketua Osis Manja Is MineWhere stories live. Discover now