01. When The Party's Over

370 41 9
                                    

"Yang mabok duluan kalah!!"

Seeun langsung termotivasi untuk tetap sadar mendengar itu. Dia sekarang sedang berada di acara birthday party salah satu teman satu jurusannya. Semua bersenang-senang menikmati musik dan makanan yang disajikan. Tentunya gak lupa sambil memainkan beberapa drinking games.

Setelah kalah dari permainan beer pong tadi sebenarnya Seeun mulai mabuk. Tapi dia bertekad untuk tetap melanjutkan permainan, toh dia baru aja selesai UAS dan bebas melakukan apa yang dia mau.

"Lo yakin masih mau lanjut?" tanya temannya.

"Yakin Miu, gue masih bisa"

"Tapi muka lo merah banget anjir,"

Seeun mengibaskan tangannya, menyuruh Miu berhenti ceramah. Dia bergerak menuju yang lain, siap mengikuti permainan selanjutnya. Tapi seakan berada di pihak Miu, orang-orang disana menolak Seeun untuk main. Seeun gak sadar dirinya keliatan seperti mayat hidup sekarang, wajar yang lain melarangnya lanjut.

"Dih gak jelas padahal gue gapapa- huekkk!" tiba-tiba Seeun merasakan mual di perutnya, dia menutup mulut dengan cepat.

"Nah kan.." Miu yang melihat itu segera membawa Seeun ke kamar mandi. Tapi ketika ingin dimuntahkan, gak ada yang keluar. Seeun jadi terus-terusan mual dan pusing sendiri akibatnya.

"Lo balik aja deh!" kata Miu yang masih memegangi rambut Seeun ke atas sedangkan cewek itu masih berusaha memuntahkan isi perutnya.

"Miu! Sekarang itu masih jam.. jam 9?"

Miu berdecak. "Ini jam 1 pagi, oon! Udah ah gue pesenin taxi online ya!"

Seeun buru-buru menahan tangan Miu, dia masih belum mau pulang. Makin malam seharusnya dia makin bersenang-senang. Ini semua karena permainan beer pong sialan yang bikin Seeun menghabiskan 2 botol sekaligus dalam waktu yang cepat.

"Gue tidur bentar deh, tapi enggak usah pulang!" rengek Seeun.

Miu mendesah kasar. "Lo mau ngapain sih emang?"

"Ya gue mau having fun, Miu! 2 minggu UAS stres tau gak??!"

"Tapi gak gini juga, Eun. Ini mah namanya lo ngerusak tubuh lo sendiri!" omel Miu masih keukeuh. Miu memang beberapa kali ngurusin Seeun kalau mabuk, tapi ini yang paling nyusahin menurutnya.

"Yaudah deh terserah lo ah, cowok gue nyariin kan tuh!" Miu menatap layar ponselnya.

"Yaudah sana samperin Minjae nya!" Seeun mengibas tangannya lemah menyuruh Seeun keluar dari kamar mandi. Miu awalnya mikir gak mau ninggalin Seeun sendirian sebelum temannya itu ngelakuin hal aneh.

"Duh iya iya gue balik. Udah sana gue bisa ngurusin sendiri!" ujar Seeun walau sedikit ngaco bicaranya.

Akhirnya Miu benar-benar meninggalkan Seeun di sana untuk menemui pacarnya. Seeun menyenderkan tubuh di wastafel membelakangi kaca. Tangannya mengusap matanya yang melemah, mencoba menatap layar ponselnya dengan jelas.

Satu tekanan dan telepon terhubung. Dengan pede Seeun menempelkan ponselnya di telinga menunggu jawaban dari seseorang di sana. Beberapa deringan dan akhirnya telepon itu diangkat, membuat Seeun langsung sumringah.

"Halo???" sapanya genit. Seeun bahkan memainkan rambutnya tanpa sadar.

"Hah, halo? Lo ngapain sih tengah malem telepon?"

Bukannya merasa bersalah, Seeun justru makin senang mendengar suara orang di seberang sana. Seeun berbalik menghadap kaca, lalu bergaya di depannya.

"Can you pick me up, please? I'm hella drunk right now.."

WRONG TURN | Jake, SeeunWhere stories live. Discover now