Kedua

6 0 0
                                    

Tak terasa kelas 10 terlewati begitu cepat dan minggu depan sudah memasuki ujian akhir semester. Aku bukan anak yang ambisius untuk mengejar nilai.  Aku adalah manusia kategori rajin menurut teman-temanku. Karena setiap ada tugas sekolah biasanya aku selalu selesai lebih dulu. Aku hanya berpikir kalau aku bisa kerjakan lebih dulu jadi bisa santai nantinya.

"Eh senin udah UAS aja loh." jelasku

"Iya nih, belajarnya SKS aja deh." jawab Asyi

"Apa tuh ?"" tanya Nuri

"Sistem kebut semalam hahahaha." jawab Asyi

"Ada-ada aja kamu." ledekku

"Tenang kita bisa nyontek sama Gea nanti." jelas Asyi

"Kan duduknya sesuai absen gimana sih." jawab Diani

"Oiya aku lupa, ya bisa lah nanti diakalin." jawab Asyi

"Ye mikirnya jangan nyontek dong, usaha dulu sendiri Asyi." jawabku

"Kan itu bentuk usaha juga Ge hehehe." jawab Asyi cengengesan

"Hahaha iya deh iya terserah kamu." jawabku

Sampai hari Senin tiba. Biasanya sebelum ujian anak-anak masih membuka buku untuk belajar. Sedangkan aku sudah malas belajar biasanya aku hanya mendengarkan yang lain belajar.

"Ge ga belajar ?" tanya Nuri

"Udah semalem, aku dengerin kalian aja." jawabku

"Udah pinter si Gea mah." jelas Asyi

"Aamiin aja deh hahaha."

Tak terasa seminggu kami telah melakukan ujian. Kelas kami sudah bebas karena tidak ada pelajaran lagi dari para Guru. Kami hanya tinggal menunggu nilai kami keluar. Jika nilai kami di bawah standar biasanya akan diadakan remedial oleh beberapa guru dan ada juga yang bahkan tidak memberitahukan nilai kami. Untungnya nilaiku tidak ada yang remedial. 

"Ge kamu remedial Matematika ga ?." tanya Nuri

"Engga." jawabku

"Dia mah ga usah ditanya Nuri." ledek Asyi

Sebelum pembagian rapor, ada waktu bebas seminggu yang dimanfaatkan OSIS untuk mengadakan class meeting. Akan diadakan pertandingan antar kelas dari mulai futsal, basket dan voli. Aku tidak ikut berpartisipasi karena aku memang tidak jago dalam olahraga, lagipula tidak ada kewajiban untuk ikut. Aku hanya bisa menonton Asyi yang ikut perlombaan futsal dan voli. Asyi memang menyenangi dunia olahraga bahkan dia termasuk dalam kategori jago menurutku. Dia bahkan masuk ke dalam ektrakurikuler futsal wanita.

"Syi kamu semangat banget kalau yang ginian." ledekku

"Kalau kamu jago belajar aku jago olahraga." jawab Asyi

"Iya deh."

 Aku, Nuri dan Diani sedang menonton pertandingan dari pinggir lapangan. Kelas kami sedang bertanding melawan kelas Tama. Aku melihat Tama juga sedang menonton kelasnya yang sedang bertanding

"Ge, ada Tama tuh." ledek Nuri di sebelahku

"Udah ga ada urusan lagi aku sama dia." jawabku kesal

"Dia ga pernah hubungi kamu lagi ?" tanya Diani  penasaran

"Pernah sih, tapi aku ga pernah bales." jawabku

"Hahaha kasian tahu Ge dia masa ga dibales." jawab Nuri

"Aku sih ga peduli."

Suara riuh terdengar saat kelas kami berhasil mencetak gol. Aku tak sengaja melihat reaksi kelas Tama, dan satu orang menarik perhatianku. Raka si cowok yang pernah secara tak sengaja aku ikuti saat aku berangkat sekolah. Sejak kejadian itu aku jadi mentertawakan diri sendiri, karena aku seperti penguntit saat itu, padahal kan memang kelas kami saja yang searah jalannya. Lagipula Raka tidak sadar ada aku di belakangnya.

Freak CoupleWhere stories live. Discover now