bab 16

1.7K 189 4
                                    

BTBT - B.I

Hanbin membuka maniknya,  ia mengerjapkan matanya pelan dan mengucek nya perlahan menyesuaikan bias cahaya yang masuk ke penglihatannya. 

Disana ada Zihao yang sibuk membaca buku kuno dengan sangat serius terlihat dari alisnya yang akan naik sebelah atau urat di area keningnya yang akan timbul membentuk sepertiga siku - siku.

" Zihao " panggil Hanbin pada Zihao.

Zihao menoleh,  ia menutup bukunya kemudian menundukkan kepalanya hormat pada Hanbin yang hanya diam menatapnya.

" Iya,  Yang mulia. " ucap Zihao patuh

" Berapa lama aku tidur?  " tanya Hanbin pada Zihao yang juga sedang menatapnya.

" Dua jam sesuai dengan hitungan terakhir di jam dinding,  Yang mulia. " ucap Zihao patuh.

Hanbin mengangguk kemudian mengalihkan pandangannya ke arah jendela yang terbuka. Yang menampakkan pepohonan yang menyejukkan mata.

" Zhang Hao sudah makan?  " tanya Hanbin yang masih menatap ke arah jendela.

Zihao mengangguk,  walaupun ia tahu jika Hanbin tak menatapnya saat ini juga.

" Sudah yang mulia,  awalnya Zhang Hao tak ingin memakan makanan yang saya bawakan.  Namun seperti biasa ancaman saya dengan membawa salah satu kepala dari kedua orang tua angkatnya bisa membuatnya luluh begitu saja. " ucap Zihao pada Hanbin

Hanbin mengangguk pelan,  ia pun memutuskan beranjak.

" Istirahatlah, aku tahu kau juga kelelahan selama menjaga kami berdua. " ucap Hanbin

Dan Zihao hanya mengangguk paham.

" Terimakasih yang mulia. " ucap Zihao.

Dan Hanbin pun segera melangkahkan kakinya pergi ke kamar dimana Zhang Hao berada.

Ceklek!

Pintu kamar terbuka membuat Zhang Hao segera mendongak namun seketika ia menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya.

Seluruh tubuh Zhang Hao terasa sakit akibat feromon Hanbin yang beberapa jam lalu keluar dengan tidak etisnya yang membuat Zhang Hao mengerang kesakitan.

Hanbin berjalan ke arah Zhang Hao yang sibuk memainkan kedua jarinya,  menggemaskan.

Dan Hanbin berusaha menahan degup jantungnya yang bertalu - talu terus menerus membuat nya gugup tanpa sebab.

Sret.

Hanbin duduk di samping Zhang Hao,  namun Zhang Hao nampaknya masih tak ingin mengangkat wajahnya dan menatap dirinya seperti biasa.  Menatap dirinya dengan tatapan tajam namun terlihat menggemaskan bagi Hanbin. Ntah kenapa.

Jemari kekar Hanbin terangkat,  ia memegang dagu Zhang Hao dan mengangkat nya perlahan.  Menemukan sepasang iris mata coklat almond yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

[1] THE OMEGA [√]Where stories live. Discover now