" Hahahahaha apa itu?  Kau bilang kau tak mau jika Zhang Hao atau pun Xeia sebagai mate mu huh?  "

" Heii.... Dasar Alpha gila,  Mate mu itu Zhang Hao,  dan Xeia itu Mate ku.  Kau harusnya tinggalkan saja Haruto.  Walaupun ia baik,  tapi aku tidak menyukai nya. "

" Dan sekarang kau membuatnya hamil?,  dasar Alpha tak berguna. "

Hanbin memejamkan matanya menahan gejolak emosi yang ingin meledak begitu saja.

" Jika aku Alpha tak berguna lalu kau apa?, Kita itu satu tubuh jika kau lupa idiot. " Dengus Hanbin kesal.

" Hei!  Aku ini berkharisma.  Aku tampan walaupun aku berbulu hitam!  Tidak seperti mu.  Kau seharusnya menjadi vampire saja jangan menjadi sosok werewolf. "

" Iya,  kau itu hitam.  Tidak cocok " ucap Hanbin lalu memutuskan duduk di kursi ruang tamu.

" Yak!  Sialan.  Aku itu berbulu hitam!  Bukan kulitku yang pucat!  Sialan kau ! Awas saja ji— "

Umpatan dari Sebastian berhenti begitu saja ketika Hanbin memutuskan mindlink mereka. Hanbin memejamkan matanya,  tidur di sofa empuk dan nyaman.

Sedangkan disana,  ada Sebastian yang mendengus kesal. Ia memilih memejamkan matanya dengan dengusan kesal yang masih ia keluarkan.

" Aku itu berbulu hitam,  bukan berkulit hitam sialan. "

Junhui menatap sosok yang ada di balik Jeruji besi bawah tanah kerajaan Diamond dengan menunduk.  Ia meremat ujung kedua celananya.

Dan didalam sosok itu ada wanita cantik yang tersenyum namun air matanya terus saja mengalir membasahi wajahnya.

" Junhui,  ini bukan permintaan sebagai sahabat. Namun sebagai sosok yang pernah singgah di hatimu. Jangan sampai Zhang Hao ikut ke medan perang nanti. Apapun keadaannya.  Aku mohon. "

Hanbin menatap bingung ke arah ruangan dengan dominasi putih dan biru.  Hanya ada beberapa gumpalan awan yang bergerak pelan.

Hanbin yang ingin memindlink Sebastian,  namun ia tak mendapat jawaban dari Sebastian.

" Hanbin.. "

Suara lembut itu membuat Hanbin mendongak,  maniknya tertegun menatap tak percaya ke arah sosok dengan wajahnya yang tak terlihat namun pakaiannya yang Hanbin kenal betul siapa.

MoonGoddes.

Hanbin menunduk hormat ke pada Moon Goddes yang terkekeh,

" Hanbin,  kau tahu jika bulan spesial akan datang pada esok hari?  " ucap Moon Goddes pada Hanbin.

" Hamba tahu,  Dewi. "

" Tandai lah Zhang Hao sekarang.  Tandai sosok yang menjadi pendamping hidupmu yang sudah kuatur sejak kalian dalam keadaan sebesar biji kacang.  "

Hanbin terdiam.

" Dewi.. "

Belum sempat Hanbin sempat menjadi namun suara lirihan yang ia kenal suaranya itu membuat Hanbin menoleh ke arah kanan. 

[1] THE OMEGA [√]Where stories live. Discover now