01 : Grup idola

105 21 6
                                    

"Maaf aku nggak bermaksud berteriak... Tapi..." Ucap pria tersebut dengan nada tidak percaya.

Ai yang melihat itu hanya kebingungan, dan mulai mendekat melihat wajah Pria itu yang semakin gugup. Ai pun hanya tersenyum dan mundur lagi kembali untuk menjaga jarak.

"Hmm? Kenapa? Ada yang salah?. Fansku? Apakah keberadaan Megahku menakutimu? Kenapa--"

"Kenapa begitu narsistik?"

Pria itu mematahkan ego Ai, Ai yang dipotong Kalimatnya merasa terpukul berat di bagian harga diri dan hanya menatap Pria itu dengan diam. Dia terdiam berdiri disana dengan kaku serta memiliki ekspresi sengum membeku.

Narsistik?, memang nya didunia ini ada orang yang bisa mengatakan hal itu didepannya secara langsun?, Tentu saja tidak!. Namun, pria didepannya seperti nya bahkan tidak peduli dengan apa yang dia katakan.

Ai hanya menghela nafas, dia menggelengkan kepalanya lalu mencoba untuk optimis lagi dan kembali ke keadaan normal...

"Aku? Narsis? Aku tidak narsis! Aku seorang bintang, auraku menyilaukan! Aku mungkin sedikit sombong, tapi itu bukanlah hal yang buruk untuk seorang idol, kan? Lagi pula, dibutuhkan keberanian untuk berdiri di depan sebuah audisi"

Ai mengatakan itu sambil terkikik dan Pria itu hanya menanggapi nya dengan diam. Dia sejujurnya tidak tahu bagaimana harus bereaksi dengan optimisme yang Ai milikki. setelahnya dia menggelengkan kepala dan berusaha mengganti topik.

"Yah... Aku tidak bisa membantah hal itu, tapi sudahlah lagipula aku sedang berada dalam masalah"

"Hmm? Dalam masalah besar?"

"Yah... Ngomong-ngomong perkenalkan, namaku Noa"

"Noa?... Aku tidak pernah mendengar nama itu dalam Acara Tanda tangan ku... Apakah kau fans yang sangat penyendiri?"

"Omong kosong!, Aku bukanlah fans!... Jika pun aku fans idol... Aku lebih milik ngedukung Group JKT48!"

Ai pun terlihat kebingungan dan mencoba mengingat-ingat dengan memorinya yang sama seperti ikan emas. Walaupun dia terbilang orang yang sangat pikun, dia tidak akan pernah melupakan beberapa saingan nya sebagai Idol.

Namun...

"JKT48? Aku tidak pernah mendengar group idol semacam itu disini... Apakah itu diluar jepang?"

". . . Beneran? Nggak ada grup dengan nama itu disini?" pria itu kembali kecewa dengan suara khawatir.

"Maaf, tapi aku benar benar tidak tahu idol grup dengan nama itu" ucap Ai dengan nada bersalah.

"Bagaimana dengan Yoasobi?"

"Maaf tidak pernah dengar" Ai kembali membantah.

Pria itu kini sangat putus asa, dan menghela nafas berat dengan rasa kecewa yang besar. Ai tentu terlihat kebingungan dan penasaran, nama nama yang pria sebutkan itu memang terdengar asing baginya Namun dia penasaran kenapa orang ini sekecewa itu.

"Ada apa?" Ai berinisiatif bertanya...

"Tidak, tidak apa apa... Mendengar bahwa kedua grup musik itu tidak ada dunia ini... Dunia ini sangat suram" pria itu kembali tersenyum pedih.

"Hmm? Memangnya kedua grup itu sebagus itu?" Ai bertanya dengan penasaran.

Dia bertanya karena mungkin dia bisa mendapatkan kemanjuan di karirnya dengan pendapat penggemarnya, atau setidaknya begitulah cara dia memandang pria itu sekarang.

"Tidak juga... Sangat susah untuk mengatakan mereka bagus atau tidak... JKT48 adalah grup idol yang booming ketika aku masih SMP, aku biasanya menyanyikan lagu lagu tersebut bersama teman kelas ku. Untuk Yoasobi, mereka terkenal untuk 1 lagu, tapi kekurangan dari mereka adalah Intonasi atau beat musik yang digunakan selalu dipakai berulang-ulang dalam musik yang berbeda" ucap nya dengan pose Berpikir.

Ai yang mendengar itupun Terkesima. Bukankah itu berarti penggemar nya ini benar benar menikmati musiknya secara seksama?, Dari grup idol?. Itu terdengar sangat aneh ketika grup idol berfokus untuk menggunakan penampilan mereka untuk cuan.

"JKT48 kan?, Bagaimana dengan para membernya?" Ucap Ai dengan rasa penasaran.

Dia juga penasaran bagaimana pendapat penggemarnya dengan penampilan para idol, jika dia bisa mendapatkan banyak informasi darinya. Ai yakin pasti dia dapat berkembang dengan pesat, dan mungkin bisa memiliki gaya baru untuk berpenampilan.

"Tidak... Tidak juga, maaf aku dulu cuma menonton lewat Televisi dan Radio jadi mungkin pendapat ku agak kurang. Apakah tidak apa apa?" Ucap Pria itu.

"Yah tentu saja.... Bisa jelaskan?"

"Aku hanya bisa mengatakan bahwa mereka cantik, sayang sekali aku tidak bisa menghafal nama anggota, dan mereka juga kompak... Semua perhatian fokus hanya pada grupnya dan tidak pada satu orang saja" jelas pria itu.

". . ."

Rasanya Ai terkena panah lagi dan benar benar meretakkan egonya sedikit. Rasanya penggemar yang diajaknya berbicara ini entah bagaimana terdengar seperti antis atau haters yang sedang menyindirnya karena menculik perhatian untuk dirinya sendiri bahkan ketika dia berada di grup idol.

"Bagaimana menurutmu?"

"A-aku? Y-yeah aku pikir... Kau ada benarnya"

Ai mengatakan itu dengan senyum yang dipaksakan. Kalimat terakhir nya bahkan memiliki suara sakit di akhir seperti orang yang baru saja menelan pill pahit. Tentu saja Pria yang disampingnya peka dengan tingkah Ai yang menjadi Aneh.

"Kau kenapa?"

"T-tidak... Hanya saja berpikir bahwa fans ku sendiri sangat terang terangan menyindir ku rasanya agak gimana gitu... Aku merasa sedikit kesal!" Ai mengatakan itu dan menjadi cemberut di kalimat terakhir nya.

"Benarkah? Maaf jika aku entah bagaimana menyindirmu. Tapi bukankah itu bagus?, Kini kau nyadar bahwa kau juga harus naik tingkat kan? Agar kau bisa berbaur dan tidak menjadi penopang grub mu" ucap Pria itu dengan santai.

Ai pun tersadar bahwa apa yang dikatakan Penggemar nya ini ada benarnya. Jika dia tidak segera meningkatkan Kualitas sekitarnya, maka dia hanya akan menjadi penopang untuk orang orang sekitarnya. Itu berarti ketika dia tidak lagi menjadil idol, B-komachi hanyalah kumpulan gadis penyanyi biasa.

Mungkin kejam, tapi itulah realita nya...

Oshi No Ko | Lie & LoveWhere stories live. Discover now