PROLOG

9 3 0
                                    

Gaun keperkan itu membalut tubuh indah sebuah kecantikan luar biasa. Mahkota bulan sabit yang menghiasi rambut pirang keemasannya memancarkan cahaya lembut yang menyebar di langit bumi. Selene—sang dewi bulan—terbang dengan sepasang sayap, melintasi langit malam dengan kebijaksanaan memimpin bintang-bintang.

Saat melintasi Gunung Latmos, Selene melihat seorang pemuda tampan tengah tertidur di dalam gua. Ketampanan pemuda bernama Endymion itu berhasil membuat sang dewi jatuh cinta. Meskipun Selene mempunyai banyak sekali kisah cinta dengan para dewa, tetapi hanya Endymion-lah—raja kaum manusia di Olimpia—yang menjadi cinta sejatinya.

Setiap malam Selene turun ke bumi untuk menemui Endymion, hingga Raja Olimpia tersebut memberinya lima puluh anak perempuan. Begitu besar cinta di antara mereka, sampai Selene tidak sanggup memikirkan kematian Endymion.

Zeus—salah satu dewa pemilik kisah cinta dengan sang dewi bulan—yang mengetahui hubungan romantis antara Selene dan Endymion pun merasa cemburu. Dia menjebak Endymion dengan memberi pilihan tetap menjadi manusia biasa atau hidup awet muda. Endymion memilih hidup awet muda. Akibatnya, pemuda tampan itu harus tertidur untuk selamanya.

Konon, sinar purnama merupakan gambaran cinta Selene kepada Endymion yang tidur abadi. Itu sebabnya, sang dewi bulan kerap kali menjadi inspirasi bagi penyair pada masa itu.

Aylin menyandarkan punggung sambil melihat ketikannya di layar laptop. Segaris senyum terbit di wajah gadis itu. Dia baru saja menyelesaikan sepenggal narasi untuk video yang akan tayang pekan depan. Video tersebut diberi judul "The Moon Goddes Mythology : Special Love Affair of Selene and Endymion". Rasa capek dan kantuk lenyap, meski jam tidur Aylin makin berkurang. Tentu saja hal ini tidak lepas dari peran Ale, sang partner kolaborasi video konten, yang memberinya dukungan penuh.

Bagi Aylin, kisah Selene dan Endymion yang ditulis berdasarkan mitologi kuno Yunani tersebut cukup tragis. Meskipun Endymion hidup abadi seperti para dewa, tetapi Selene hanya dapat menikmati ketampanannya dalam kondisi tertidur.

Lantas, hubungan seperti apakah yang Aylin harapkan saat ini? Jika benar seorang Kale Matalino adalah cinta sejati, akankah Aylin hanya bisa melihat senyum pemuda itu dalam layar media sosial saja untuk selamanya, sama halnya seperti Selene?

Tidak berapa lama, Aylin membuat dokumen baru di laptopnya, lalu mengetikkan sesuatu.

Ini kisahku, bukan tentang Selene dan Endymion. Jika purnama merupakan gambaran cinta Selene kepada Endymion, aku berharap melalui pantulan sinarnya di atas permukaan air, rasa cintaku kepada Kale Matalino tersampaikan!

Dalam rentang jarak, aku merasakan kedekatan yang spesial di antara kami. Tuhan, bolehkah aku membuat kisah baru tentang bulan? Kali ini, aku ingin menuliskan kisah bahagia tentang Aylin Falisha dan Kale Matalino, karena aku tidak mau kisahku setragis Selene dan Endymion.

Aylin tersenyum geli saat membaca kembali tulisannya. Dia merasa sedikit berlebihan terhadap teman baru yang dikenal melalui media online. Namun, yang namanya angan-angan manusia, sah-sah saja, bukan? Anggaplah saat ini Aylin sedang menulis prolog sebuah novel romansa.

MANGATA : KaiZenWhere stories live. Discover now