2

9.4K 936 184
                                    

Jadwal Up : Dua hari sekali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jadwal Up : Dua hari sekali

Awas typo 🙏🏻🙏🏻

🌸🌸🌸🌸🌸

-Neonard Kingdom-

Saat ini di dalam suatu ruangan, terlihat lima sosok dalam pakaian militer serba hitam saling memandang dalam diam.

"Jadi... Dari mana asalmu?" Virea menatap pria dengan rambut coklat yang sedang bertanya padanya.

"Bukankah sebelum bertanya tentang asal seseorang alangkah baiknya seseorang yang bertanya itu memperkenalkan dirinya terlebih dahulu?"

Virea tidak bermaksud arogan tapi karena sikapnya yang cuek dan susah bersosialisasi membuat pertanyaannya tadi terkesan sombong. Semoga saja pria itu tidak tersinggung.

"Ah.. Maafkan Aku. Kau benar, sangat tidak sopan bertanya tanpa memperkenalkan diri terlebih dahulu. Perkenalkan.. Namaku Huan. Pria disebelahku adalah San,  yang berambut merah gelap itu Gerrad dan yang terakhir adalah Xevon. Kami biasanya memanggilnya X. Jadi... Darimana asalmu?"

"Desa L." Virea menyebutkan tempat asalnya. Dapat dilihat raut wajah pria yang bertanya tadi membola kaget.

"Kau dari Desa L kau bilang? Woa... Luar biasa." Kali ini pria yang Virea  ingat bernama San yang berbicara.

Virea hanya diam tidak merespon, reaksi ini sudah sering Ia terima. Tentu saja orang yang mendengar tentang dirinya yang berasal dari desa L akan kaget. Desa L adalah desa termiskin yang ada di Kerajaan Neonard. Daerah itu begitu kumuh, kekerasan dan kejahatan sangat merajalela.

Seperti yang pernah Virea katakan. Perempuan di tempatnya lebih sering menjadi seorang pelacur. Bukan sering tapi pasti akan menjadi pelacur. Lalu Ia yang seorang perempuan dari Desa L bisa lolos masuk militer bahkan menjadi pasukan elit tentu menjadi suatu hal yang sangat luar biasa.

"Tidak ada yang salah dengan asalnya. Dalam militer tidak peduli dari mana asalmu yang terpenting kemampuanmu Iya kan?" Virea menatap X, pria dengan raut datar tanpa ekspresi itu baru saja berbicara dan pria itu menatap tajam ke arahnya.

Virea tidak merasa jika pria itu baru saja membelanya malahan sebaliknya Virea merasa pria itu sedang menyindirnya.

"Tentu. Tes pertama dalam proses seleksi adalah kesucian. Kau tidak akan bisa lolos jika kau tidak suci dalam artian perawan maupun perjaka. Lagipula tidak semua perempuan ingin menjadi pelacur, iya kan?" Virea dengan sengaja balas menyindir pria itu. Biarkan saja jika pria itu tersinggung salah sendiri lebih dulu menyindirnya.

"Hn. Menarik. Kalau begitu tunjukkan padaku kemampuanmu nanti."

Virea melihat X berjalan melewati dirinya menuju pintu keluar, taklama ketiga pria lain pun ikut pergi.

Virea - TAMATWhere stories live. Discover now