08

1K 107 5
                                    

"Hari ini kayanya aku gak bisa pulang cepet, gak papa kan sayang? " Tanya jaemin sambil mengelus pipi chubby renjun.

"Hmm gak papa, tapi jangan malem-malem banget pulang nya ya. "

"Gak akan, jam 7 malem aku usahain udah di rumah ya, biar bisa makan malem sama kamu. "

"Ok, nanti aku masakin buat kita makan malem. "

"Iya, tapi jangan sampe kecapean yaa, inget kamu lagi hamil loh. "

"Iya ihh ka nana, aku inget kok. "

"Yaudah kalo gitu, aku kerja dulu ya. "

"Hati-hati ya suami ku. "

"Hahaha iya sayang ku. "

Jaemin meninggalkan renjun yang berdiri di depan pintu, setelah mobil jaemin pergi dari perkarangan rumah mereka, renjun kembali masuk ke dalam rumah.

Hampir 1 bulan ini dia selalu bersama jaemin, jiwa jaemin terus mendominasi tubuhnya, tidak ada pergantian jiwa.

Bukan, bukan karena renjun rindu dengan jeno, karena sudah hampir 1 bulan tak bertemu jeno. Hanya saja, ia sedikit heran, dulu jiwa mereka akan tertukar paling cepat 1 minggu sekali, selalu saat jaemin ke lelahan.

Sekarang, harusnya sudah waktunya jaemin bertukar jiwa dengan jeno bukan?, apalagi jaemin sering pulang malam dari kantor nya.

Harusnya jiwa jaemin kelelahan, tapi entah kenapa itu tak di rasakan jaemin. Ah perihal pulang malam, sudah 2 minggu belakangan ini jaemin selalu pulang larut malam.

Jaemin selalu melewatkan jam makan malam, bersama dengan renjun. Renjun juga lebih sering tidur lebih dulu, lebih tepat nya ketiduran saat menunggu jaemin pulang.

Saat jaemin tadi menjanjikan akan pulang cepat, ia sedikit tak percaya. Karena ini ucapan jaemin yang ke sekian kalinya, tapi jaemin tetap pulang malam dan melewatkan jam makan malam bersamanya.

"Ka nana sesibuk itu ya? " Tanya renjun pada dirinya sendiri, sambil mengelus perutnya.

"Padahal terakhir ka nana sibuk sama kerjaan nya itu, waktu kita masih pacaran dulu. Bahkan sempat hampir putus, gara² ka nana gak kasih kabar sama aku selama hampir 1 minggu. "

"Tapi sekarang mana mungkin putus, orang ka nana suami aku, masa iya cerai. "

"Ihh aku mikir apaan sih, amit amit deh. " Renjun menghalau pikirannya.

"Mending aku mikir, nanti malem mau masak apa. "

Renjun berjalan ke arah dapur, untuk melihat persediaan bahan makanan nya.

"Loh ko kosong kulkas nya?, ini tanggal berapa deh sampe kulkas dah kosong gini. "

"Ternyata sekarang jadwal belanja bulanan toh. " Ucap renjun setelah melihat tanggal di kalender ponselnya.

"Belanja nya nanti siang aja deh, sekalian makan di luar. "

Renjun meninggalkan dapur, ia berjalan ke ruang tengah untuk menghabiskan waktu paginya menonton saja.

🍒🍒🍒

Renjun sedang memilih-milih sayuran yang akan ia beli, siang ini renjun benar-benar pergi belanja sendiri. Setelah tadi dia makan siang di restoran kesukaan nya, sekarang ia belanja bulanan.

"Sayur sop atau sayur bayam ya? " Tanya renjun sendiri, sambil melihat kedua sayur di depan nya.

"Dua-duanya aja deh, lagian di masak nya bisa di beda hari. "

Two Husband Kde žijí příběhy. Začni objevovat