O3. The ˈmərˌmād: Getting greedy

149 18 0
                                    

Pagi-pagi sekali Kevin dikejutkan oleh hilangnya ayam yang berada di dalam kandang di kamar Javier, padahal ia datang membawa serta makanan ayam dan baki berisi air bunga tujuh rupa dan kemenyan baru. Ayam itu sudah raib dilihatnya dan hanya tersisa bulu ayam itu di mana-mana dan darah yang menodai lantai. Kemana perginya ayam Kate yang dibelinya untuk Javier?

"Ayamnya..?"

"Sudah ku makan."

"Hah?"

Javier tersenyum kecil. Pria itu kembali memperhatikan ruangan itu yang terdapat beberapa tetesan darah di lantainya yang berwarna putih dan juga bulu ayam yang berserakan di beberapa tempat. Tidak banyak tapi membuat kotor kamar itu.

"Ka-kau makan semuanya?" Gagapnya.

Javier mengagguk cepat.

"Mentah-mentah?"

Javier kembali mengangguk.

"Bulat-bulat?" Mata pria itu membulat sempurna.

Lagi-lagi Javier mengagguk, "heum!"

Kevin syok, tapi ia menyadari Javier bukan manusia, ia siluman. Apa-apa saja yang terlihat aneh bisa dimaklumi karena ia seorang siluman.

"lya..." ia menghela nafas.

"Apa?" Tanya Javier heran.

"A-apa begitu caramu makan?" Tanya pria itu lemas.

"Kau kan sudah membelikan itu untukku, jadi terserah aku mau ku apakan ayam itu. Iya kan?" Protes Javier sembari berkacak pinggang.

"Eh.. eh, bukan itu maksudku. Aku hanya tidak terbiasa melihat caramu menghabiskan nya," pria itu kembali mendesah pelan.

"Masalah untukmu?" Lelaki mungil itu sepertinya sewot.

"Eh, tidak apa-apa. Aku hanya.. hanya belum terbiasa saja," Kevin takut Javier marah.

"Ya sudah," Javier naik ke atas tempat tidurnya.

Kevin sadar belum meletakkan bawaannya. "Oh, ini aku bawakan yang baru," ia meletakkan baki baru dan mengambil baki lama. Ia kemudian membawa lagi makanan ayam dan kandangnya.

"Oh, biar aku bersihkan lantainya dulu," pria itu pergi dan kembali membawa sapu dan pel di tangannya. Tidak butuh waktu lama, kamar itu kembali bersih.

"Ah, apa kau butuh sesuatu?" Tanyanya sopan karena ia memikirkan Javier yang belum sarapan.

"Tidak ada," jawabnya acuh.

"Kau tidak ingin sarapan?"

Javier melirik sekilas Kevin, "Mau ayam lagi?" Tanya pria itu sambil tersenyum.

"Boleh juga..." Ucap Javier pelan.

"Kau mau ayam kate itu lagi atau ada yang lain?" Tawar Kevin.

Bagi Kevin tidak apa-apa harus mengeluarkan banyak uang sekali makan Javier karena baginya Javier adalah pencetak uang nya. Berapapun mahalnya makanan untuknya akan ia lakukan, toh lelaki itu juga yang mencarikan uang untuknya, jadi menghabiskan beberapa puluh juta untuk lelaki itu sekali makan takkan membuatnya rugi. Ia berniat memanjakan Javier selagi bisa, bahkan mungkin merayunya.

"Aku bisa makan apa saja."

"Ular begitu?" Canda Kevin.

Javier menyorotinya tajam, "asal bukan ular air, aku tidak makan teman, semua makanan dari laut aku tidak makan." Sebenarnya Javier bisa makan binatang laut tapi ia takut manusia tidak bisa membedakan mana binatang laut dan mana siluman karena itu ia sebisa mungkin menghindarinya.

The ˈmərˌmādWhere stories live. Discover now