Part 2

11 7 0
                                    

Hai Assalamu'alaikum semua kembali lagi dengan saya dengan part baru hhe ;v

Kalian dari mana aja nih yang baca cerita saya.

Jangan lupa nanti vote ya

༒ Happy Reading ༒

••••

Tanpa basa basi dia langsung membuka bekal nya dan melahap nya dengan menjiwai rasanya yang sangat enak. Memang sandwich buatan bi Mirna tidak pernah gagal.

"Emm enak, kenapa bi Mirna bisa buat ya, Zilla jadi kangen sandwich bikinan ibu pasti gak kalah enak, tapi udah gak mungkin kalau ibu bikin sandwich kesukaan zilla"

Zilla memakan bekalnya sambil menangis haru.

"Lo nangis?" tanya seseorang tiba-tiba.

••••

Zilla terkejut saat tiba-tiba ada seseorang di sampingnya.

"K-kamu ngapain di sini?" tanya Zilla. "Pasti kamu ngikutin aku ya?" lanjutnya

"Iya gw lagi ngikutin lo" batin Arsen.

"Lah kalo gw di sini emang nya kenapa, ini kan wilayah sekolah jadi terserah gw dong" sarkas Arsen

"mangkanya jadi orang jangan kepedean, gw dari tadi juga udah ada di sini, lo nya aja yang gak sadar" lanjutnya.

Zilla tertunduk malu. Benar juga, mana mungkin kalau cowok tipikal Arsen ini mengikutinya.

"Pertanyaan gw tadi belum Lo jawab, Lo kenapa nangis?" tanya Arsen, lagi.

"Ha? aku kenapa? aku gak ada nangis tuh" elak Zilla dia tidak mau terlihat lemah di hadapan Arsen

"Gak usah ngelak, gw liat sendiri kalau lo tadi nangis" ucap Arsen yang mampu membuat Zilla kembali tertunduk

"Bukannya gw mau ikut campur. Tapi, tadi kata lo kalo misalkan ibu lo udah gak bisa bikin makanan yang tadi lo makan itu, emm sorry ibu lo udah gak ada?" tanya Arsen memastikan

Zilla terdiam saat mendengar ucapan Arsen barusan.

Dan saat ini Arsen sedang menunggu jawaban dari Zilla karna tak kunjung berbicara juga.

"Emm ibu aku masih ada kok hhe" jawabnya dengan jatuhnya air matanya.

"Sorry gw kira ibu lo udah gk ada. Udah jangan nangis, masih ada gw, kalo misalkan lo butuh apa apa bisa ngomong atau gak hubungi gw" ujar Arsen menegangkan, karena merasa bersalah sudah menanyakan hal tadi

Zilla kira Arsen tau tentang ini, toh semua orang juga sudah mengetahui tentang Ibunya.

"Makasih banyak, mungkin kapan-kapan kalo misalkan Zilla butuh banget, Zilla bakal minta bantuan ke Arsen" jawab Zilla dengan senyum lembut, dengan senyuman itu lah Zilla terlihat sangat cantik di mata Arsen.

"Iya gapapa santai aja"

"Emm Zilla boleh cerita gk sama Arsen"

"Boleh kok cerita aja, kan tadi gw bilang kalo misalkan lo lagi ada masalah lo bisa cerita sama gw. Jadi, cerita aja gapapa kok" jelas Arsen.

Sudah sampai lima menit Arsen menunggu tetapi Zilla tidak memiliki ceritanya sama sekali.

"Emm tapi kapan-kapan aja deh, hhe. Zilla belum bisa cerita soalnya" ucap Zilla tiba-tiba.

"Yaudah gapapa lain kali aja, klo misalkan lo udah siap buat cerita. Lagian gw juga orang baru jadi gak mungkin segampang itu lo percaya dan mau cerita semua masalah lo ke gw." jawab Arsen sedikit merasa bersalah.

ABOUT LOVE AND LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang