"Nggak di apa-apain, sayang. Cuma di hukum sedikit" Irene menghela nafas, ia tahu maksud 'sedikit' yang di ucapkan oleh suaminya

"Jangan terlalu keras"

"Anaknya yang nggak mau nurut, kan jadi gemes!" Balas Demario sambil mencium pipi Kenniro yang sedikit berisi berkat kerja kerasnya yang selalu memaksa Kenniro untuk minum susu

"Pusing~ nggak mau tidur"

Demario bangkit dari tidurnya, sedikit mendudukkan tubuh Kenniro dengan kepala yang di taruh di dada bidangnya. Tangan kekar dan berurat nya mulai memijit kepala Kenniro dengan pelan

"Makan dulu ya, Kenniro kan belum makan" tawar Irene yang mendapat gelengan pelan dari Kenniro

"Pusing" keluhnya lagi

Irene pun mendekat dan ikut memijit kepala Kenniro sambil menatap ke arah Demario yang juga menatap ke arahnya

"Ganti dulu sana, mas" kesal Irene yang dari tadi tak dihiraukan oleh sang suami

"Iya iya, sayang" pasrah Demario. Setelah itu menekan tombol disampingnya

"Roy, ambilkan baju ganti di kamar saya dan antarkan kesini"

.

.

.

"Irene, bagaimana keadaan Kenniro?" Tanya Olivia setelah melihat Irene yang keluar dari lift dengan baskom dan semangkuk bubur yang belum di sentuh

"Masih demam, sekarang malah nggak mau jauh-jauh sama Papanya" jawab Irene disertai dengan kekehan mengingat perlakuan Kenniro yang dulunya sangat enggan berdekatan dengan Demario dan sekarang malah tidak mau berjauhan. Bahkan saat Demario hendak ganti baju saja Kenniro melarangnya, alhasil sekarang pria itu masih menggunakan bathrobe

"Kenapa dengan Kenniro?" Tanya Samuel sambil berjalan kearah mereka dengan Gara dan juga Atarick

"Tadi siang tiba-tiba aja badannya panas" jawab Irene

"Sekarang Kenniro dimana, Ma?" Tanya Gara

"Ada dikamar nya"

"Kalau mau lihat Ken, bersih-bersih dulu ya? Kalian kan habis dari luar" ujar Olivia yang diangguki oleh Gara dan Samuel. Lalu mereka pun pergi dari sana

"Biar aku yang bawa" ujar Olivia sambil mengambil tas kerja suaminya juga jas yang tersampir di lengan pria itu

"Mario belum pulang?" Tanya Atarick

"Udah dari tadi, sekarang ada di kamar Kenniro" jawab Irene

"Tadi Ayah telfon katanya lusa tidak jadi pulang. Masalah disana cukup serius. Tadinya Mario yang akan disuruh kesana, tapi mungkin dia tidak akan mau karena Ken sedang sakit"

"Jadi, kamu yang mau kesana?" Tanya Olivia yang diangguki oleh Atarick

"Iya, mungkin aku akan mengajak Gara juga" jawab Atarick sambil memijit pelipisnya

"Ayo, aku akan menyiapkan air hangat" kedua pasangan suami istri itu lalu berjalan menuju kamar mereka

Tinggallah Irene disana, ia pun memanggil maid yang langsung menghadap kearahnya

"Ambil air hangat yang baru, lalu ganti bubur ini dengan sup ayam dan antarkan ke kamar putra saya"

"Baik, Nyonya" jawabnya dengan kepala yang sedikit di tundukkan sambil mengambil nampan yang di pegang oleh Irene

Irene pun kembali melangkah ke kamar putranya. Sesampainya disana, ia melihat Kenniro dengan tubuh yang dibungkus selimut tebal seperti kepompong dengan tubuh yang masih menyandar di dada Demario

"Kakak kamu mau nyusul Ayah ke Amerika. Katanya masalahnya cukup serius" ujar Irene dengan pelan takut membangunkan Kenniro yang akhirnya bisa tertidur

"Hm"

"Ganti dulu sana mas! Udah mau makan malam juga, kamu mau seperti ini sampai kapan?" Kesal Irene karena sedari tadi perkataannya tak dihiraukan. Padahal pakaiannya pun sudah ada di pinggir kasur

"Iya" Demario membaringkan Kenniro dengan pelan. Tapi sepelan apapun Demario melakukannya tetap saja Kenniro tetap bangun

"Eungh.."

"Sini sama Mama dulu" giliran Irene yang sekarang berbaring memeluk Kenniro

"Dingin~" padahal AC di kamar sudah dimatikan, tapi tetap saja putranya ini kedinginan

"Iya, ini udah dipeluk Mama"

"Udah sana!" Ujar Irene pelan pada Demario juga sedikit mendorong suaminya agar bangkit dari kasur

"Iya"
















See you next time


🍄🍄🍄


ALESSANDRO||END||Where stories live. Discover now