The new beginning.

2.7K 128 6
                                        





















From an another 'SIDE'.

A flashback, didepan sebuah minimarket yang letaknya tidak jauh dari komplek perumahan Jeongwoo, kedua pemuda yang hampir sama besarnya itu tengah duduk dengan minuman mereka masing-masing

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

A flashback, didepan sebuah minimarket yang letaknya tidak jauh dari komplek perumahan Jeongwoo, kedua pemuda yang hampir sama besarnya itu tengah duduk dengan minuman mereka masing-masing. Di jam yang sudah masuk tengah malam ini, Haruto tiba-tiba saja mendatangi Jeongwoo yang untung saja sedang ada dirumah. Ia sebenarnya sudah mencoba menghubungi Jeongwoo beberapa kali tapi pemuda itu tidak menjawab panggilannya sehingga Haruto berinisiatif langsung mendatangi rumahnya.

Jeongwoo langsung mengajak Haruto untuk ke minimarket yang tak jauh dari rumahnya. "Kenapa lu ngajak gua kesini dah?" tanya Haruto, padahal ia berharap bisa bersantai dirumah Jeongwoo.

"Gua lagi pengen keluar aja, kenapa lu nyari gua jam segini?" tanya Jeongwoo yang kini menatap Haruto.

"Hp lu kemana? Gua dari siang nelponin lu tapi gak lu angkat."

"Ada, lagi males pegang hp aja." jawab Jeongwoo.

Kini keduanya diam, entah kenapa suasananya jadi canggung padahal mereka sering berdua. Mungkin karena malam yang dingin dan suasana disekitar mereka yang benar-benar sepi.

"Woo ..." akhirnya Haruto membuka suara, ia menoleh menatap Jeongwoo yang kini juga menatapnya dengan penuh tanya.

"Kalo gua pindah ke Jepang, menurut lu gimana?" tanya Haruto pada Jeongwoo.

"Bukannya Jepang terlalu bahaya buat lu sama keluarga lu?" tanya Jeongwoo kembali.

"Satu satunya ancaman buat keluarga gua itu cuma Paman Hamada. Dia udah gak ada sekarang, kakek pengen nerusin perusahaan disana yang sempet kehenti beberapa tahun ini," Haruto menundukan kepalanya mengalihkan pandangannya dari mata tajam Jeongwoo yang sejak tadi memandangnya. "Jadi... kakek mau gua nerusin itu."

Jeongwoo masih tetap menatap wajah Haruto yang tertunduk, "sekolah lu gimana?"

"Gua berhenti dan fokus belajar soal perusahaan."

Jeongwoo menggangguk mendengar jawaban Haruto, ia tidak tau harus merespon seperti apa ia tidak pernah paham dengan kehidupan Haruto.

"Lu... mau ikut gua gak?" tanya Haruto yang masih enggan menatap Jeongwoo. Sementara yang ditanya hanya mengerutkan keningnya bingung, "Gua mungkin bakalan sibuk banget disana dan gak bisa sering ngasih kabar. Kalo lu ikut gua, gua bisa biayain semua keperluan lu disana dan lu bisa kerja sama gua." tambah Haruto.

Haruto seakan menyesali kedatangannya malam ini kerumah Jeongwoo, ia benar-benar bingung kenapa ia harus bertanya kepada Jeongwoo soal kepindahannya bahkan mengajak Jeongwoo ikut dengannya.

"Gua pengen, tapi gua gak bisa." jawab Jeongwoo menatap jalanan yang sepi didepannya. "Gua punya tanggung jawab disini ru, dan lu juga punya tanggung jawab disana." Jeongwoo berdiri dari duduknya, ia menatap Haruto yang masih duduk sambil mendongak menatapnya, Jeongwoo tersenyum menatap wajah Haruto yang sekarang benar-benar terlihat manis seperti anak kucing.

Entah dorongan darimana, Jeongwoo meletakkan telapak tangannya dikepala Haruto dan mengusap lembut rambut halus Haruto yang kini sudah tumbuh cukup panjang. "Gua yakin lu bakalan sukses disana." ucap Jeongwoo yang justru membuat mata Haruto berkaca-kaca.

Haruto berdiri, menatap Jeongwoo yang ada didepannya.

"Gua... berangkat subuh ini sama Bang Yoshi," ucap Haruto.

Jeongwoo hanya mengangguk, "Mau gua antar pulang?" tanya Jeongwoo yang kemudian di sambut anggukan.


Dijalanan yang sepi, dua motor dengan suara mesin yang cukup nyaring itu bersautan. Dengan kecepatan yang tidak bisa dibilang pelan, mereka berjalan beriringan dengan si pemilik motor berwarna hitam pekat itu tetap setia dibelakang motor berwarna merah.

Haruto sesekali melirik ke arah spion melihat Jeongwoo dibelakangnya, mereka memang sudah biasa seperti ini. Jeongwoo sering mengantar Haruto pulang walaupun keduanya sama sama membawa kendaraan masing-masing.

Sementara Jeongwoo dibelakang terus menatap punggung Haruto, beruntung jalanan yang mereka lewati sangat sepi karena bisa aja Jeongwoo menabrak karena terlalu fokus menatap teman baiknya itu.












Begitu perpisahan singkat yang dilewati sepasang teman yang bahkan belum genap satu tahun berteman, yang memutuskan untuk egois dan kembali kedunia mereka masing-masing walaupun terasa berat. Namun, seperti itulah takdir mereka.




















The new story unlocked!

Bakalan lebih fokus ke Haruto dan Jeongwoo kali ini, tapi tetap bakalan banyak Jaesahi juga

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Bakalan lebih fokus ke Haruto dan Jeongwoo kali ini, tapi tetap bakalan banyak Jaesahi juga. Anyway karena aku lagi ter jeongharu, jadi cerita ini bakalan seperti itu t____t Kalau mau baca bisa stalk profil aku yaa! ❤️











 Anyway karena aku lagi ter jeongharu, jadi cerita ini bakalan seperti itu t____t Kalau mau baca bisa stalk profil aku yaa! ❤️

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

See you all!

SIDE || JAESAHI ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora