(1) Dimana ini

740 63 0
                                    

Hai hai.... cerita pertama nih, semoga suka ya😁😁
Maaf kalau banyak typonya yaaaaa.. murni hasil pemikiran sendiri.



















SELAMAT MEMBACA



















Seorang remaja laki laki yang kini sedang terbaring akibat luka yang dialaminya karena jatuh dari motor, yaa ia jatuh dari motornya setelah pulang dari sekolah akibat menghindari anak kecil yang tiba tiba menyeberang jalan.

Karena kaget ia pun langsung banting setir dan akibatnya remaja itu menabrak mobil yang sedang berlawanan arah dari motornya.

Malam sudah menunjuk pukul sembilan namun remaja laki laki itu belum sadarkan diri juga.

"Kok si ian belum sadar juga sih, perasaan lukanya gak parah parah amat." Tanya salah satu remaja yang berada di ruang rawat inap.

"Namanya juga habis kecelakaan, sabar napa." Jawab remaja lainnya.

Ada sekitar tujuh orang remaja laki laki yang berada di ruang rawat inap termasuk sang pasien, mereka merupakan anggota geng motor. Niat hati ingin kumpul di markas mereka malah jadi kumpul di rumah sakit.

Nama remaja yang sedang di rawat itu adalah ZIAN ARLENGGA, panggilannya adalah ian, dikenal dengan pribadi yang cerewet dan juga pecicilan.

Adapun yang menanyakan kapan ian sadar yaitu FERDI ARDIANDRI, sifatnya sebelas duabelas ama ian, selalu menjadi teman bobroknya.

Selanjutnya si OZAKI GANENDHI, agak bobrok tapi lebih parah ian sama Ferdi, dan dia juga yang menjadi penengah kalau mereka sudah adu mulut, dia juga yang menjawab Ferdi tadi.

Adapun ketua dalam geng mereka bernama NUGRA ADITAMA FERNANDA, si super kalem, gak banyak omong langsung tindakan, sangat sabar liat tingkah anggota gengnya, tapi kalau sudah marah gak ada yang berani deketin.

Jika ada ketua pasti ada wakil dong, dan ia bernama KENAN MOZA PRADITYA, sifatnya gak jauh beda sama si ketua, tapi gak terlalu pendiam juga, seimbanglah pokoknya.

Nah yang terakhir si kembar beda 7 menit si Kakak LIAN AZAHRI dan si adik LEON AZAHRI, kalau si Lian ini kalem juga orangnya, tenang kayak air gak banyak tingkah juga. Beda nih sama kembarannya si Leon, agak emosian, suka nyolot kalau ngomong apalagi kalau ada yang ganggu, langsung mode senggol bacok.

Oke back to topick

"Engh" keluhan seseorang yang berada di atas brankar mengalihkan seluruh atensi orang yang ada.

"Eh udah sadar tuh si ian" ucap Ferdi.

Mereka pun mendekat kearah kasur Zian.

"Gimana keadaan lu? masih ada yang sakit gak?" tanya Ozak.

"Ah elah sabar napa, baru sadar dah di tanyain aja belum juga buka tuh mata." Jawab Leon sambil pencet tombol guna memanggil dokter.

Sementara yang ditanyain sedang menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.

"Ssshh" ian meringis karena merasakan pusing pada kepalanya. Ia juga merasakan bahwa kepalanya sedang diperban saat meraba kepalanya.

Setelah dapat membuka matanya dan pandangannya mulai jelas ia menatap sekeliling ruangan yang ia yakini sedang berada di rumah sakit.

Ia juga dapat melihat keenam orang yang sedang menatapnya. Ia menatap bingung orang orang tersebut karena dia merasa dia tidak mengenal mereka.

"Si -siapa kalian?" tanyanya dengan suara agak serak.

"Eh lu gak inget kita, jangan bercanda lu ian." Jawab Ferdi karena Zian bertanya siapa mereka.

"Nih dokter mana dah lama amat datangnya." Keluh Ozak.

Ceklek

Tak lama setelah Ozak bertanya sang dokter pun datang.

"Permisi saya periksa dulu ya." Ucap sang dokter.

Setelah memeriksa keadaan Zian, dang dokter pun menatap keenam remaja tersebut.

"Sepertinya pasien mengalami gegar otak ringan pada kepala nya. Ini akibat dari benturan yang di alami pasien, sebagian ingatannya mungkin akan kabur tetapi itu tidak akan lama. Selain itu karena tangan kanan yang mengalami retak tulang juga kaki kirinya yang terkilir pasien belum bisa banyak bergerak, selebihnya pasien sudah baik baik saja." Sang dokter menjelaskan keadaan Zian setelah memeriksanya tadi.

Keenam remaja tersebut hanya mengangguk angguk sesekali menatap dokter dan Zian yang juga menatap mereka.

"Terima kasih banyak dokter." Ucap Kenan setelah mendengar penjelasan sang dokter.

"Baik kalau begitu saya permisi, lusa pasien baru boleh pulang jika keadaannya sudah membaik."

Sekali lagi mereka mengagguk dan Lian mengantar sang dokter keluar ruangan.

Setelah dokter keluar ruangan mereka mulai mendekati Zian.

"Ian lu inget sama kita kagak" tanya Ferdi penasaran.

Sedangkan Zian hanya menggelengkan kepala. Karena benar ia tidak ingat. Seingatnya dia sedang berada di dalam bus setelah ia pulang dari tempat kerjanya. Namun bus yang ditumpangi tak terkendali dan menabrak pembatas jalan. Setelah itu ia tak ingat apa apa lagi, dan setelah ia sadar ia sudah berada di rumah sakit bersama orang orang yang tak ia kenal.

"Ada yang lu butuhin kagak, diem aja lu dari tadi" ucap Leon akhirnya karena heran melihat temannya yang biasanya berisik kini hanya diam menatap mereka satu persatu. Apa gegar otak bisa merubah kebiasaan orang juga,batinnya.

"Haus" cuma itu yang bisa ia jawab.

Dia masih bingung bagaimana bisa ia berada di sini, dan kenapa tadi ada yang memanggil nya ian, perasaan namanya bukan itu. Ya nama asli jiwa yang memasuki tubuh Zian ada Andradian. Itu adalah nama yang di kasih oleh ibu panti saat ia masih bayi. Ya, Andradian atau sering di panggil Andra adalah seorang yatim piatu. Oleh karena itu saat ia sudah remaja ia sudah bekerja karena ingin membantu sang ibu panti untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mereka.

Memikirkan itu ia jadi kangen sama ibu dan juga anak anak yang lain. Bagaimana ya kabar mereka.

"Nih minum, bengong aja lu dari tadi" ucap Leon sambil menyerahkan air minum ke Zian.

Zian pun menerima lalu meminumnya hingga setengah.

"Makasih" ucapnya sambil menyerahkan kembali gelas tersebut ke Leon.

Leon pun menerima sambil menatap bingung ke arah Zian yang mengucapkan terima kasih dengan suara yang halus.

"Lu inget nama lu sendiri kagak?" Tanya Ferdi sekali lagi.

Dan masih dijawab gelengan kepala oleh Zian.

"Kayak nya si ian amnesia dah bukan gegar otak" bisiknya pada Nugra yang berdiri di sebelahnya.

"Sepertinya" jawab Nugra singkat.

"Kalau gitu kita kenalan lagi aja dah" ucap Ferdi akhirnya.

"Nama gua Ferdi, nah kalok yang di sebelah kanan gua namanya Nugra ketua kita. Kalok yang di sebelah kiri gua namanya Leon, ama noh kembarannya namanya Lian, kalok yang yang di sebelahnya Lian itu si Kenan wakil ketua di geng kita." Jelas Ferdi sambil menunjuk Lian dan Kenan yang duduk di sofa.

"Nah kalok nama lu sendiri itu Zian, panjangannya Zian Arlengga." Finalnya.

Zian pun hanya mengangguk dan juga menatap lagi satu persatu sambil mengingat wajah dan nama mereka.









Dah segitu dulu ya😋

Jangan lupa vote dan komen ya

See you next time 👋

MY WEIRD WORLDOnde histórias criam vida. Descubra agora