Bab 1

124 10 0
                                    

Dan disinilah aku sekarang berdiri di dalam bar ditengah kerumunan orang orang dewasa

"Eh klara?"

Aku menoleh kekanan kekiri mencari asal suara

"bang aston?"

Bang aston melangkah mendekat kearahku mengusap kepala ku sambil tersenyum

"Lama ngak ketemu makin tua aja"

Candanya diselingi tawa kecil

"Lah abang tuh yang makin tua udah berumur belum punya pasangan"

Wajahnya meringis mendengar ucapan ku

"Iya deh iyaa, yang kayak udah punya pacar aja"

Aku terdiam dan sedikit melirik kearah lain

"Up to you" ujarku

Dia hanya tersenyum kecil menanggapi ku

"Gimana kabarnya"

"Hah siapa?"

"Siapa lagi"

"Aku?"

Bang aston hanya berdehem sambil memutar bola matanya

"Baik baik aja nih"

Cuma perasaan aja yang gabaik pikirku

"Kalau abang gimana? Kerjaan disana lancar?"

"Pasti aman lancar dan terkendali bila aston hendra wijaya yang tampan ini memimpin"

Dia tertawa begitu keras hingga banyak mata yang menatap kami termasuk dia

"Ah kepedean lu bang"

Aku memutar mata malas lalu berjalan meninggalkan aston yang masih terbahak bahak disana

Kini mataku beralih mencari sosok tadi

"Busu dimana sih ishh"

Aku menatap sekeliling sambil memicingkan mata seperti orang rabun

"Dia ngapain sendirian disana?"

Aku mendekat kearahnya secara perlahan sekalipun aku berlari kearahnya dia juga tidak akan menyadarinya

Terlalu fokus dengan handphone gengamnya

"Busuu!"

Dia terlihat tersentak atas kelakuanku tadi dan memelototkan matanya kearahku

Oopss

"Apaan?" Ujarnya sedikit mendesis

"Anu.. kita pulang jam berapa?"

Tanyaku agak kecil takut takut bila dia marah

Tatapannya melunak memperhatikan raut wajahku

"Baru jam sembilan kurang kita pulang agak malam gapapa kan"

Dia kembali seperti semula, syukurlah

Aku hanya menganguk mengiyakan
Tak lama dia beranjak bangkit

"Mau ikut?" Katanya menatapku

Aku segera menganguk

"Aku ikut!"

Mencoba menyamakan langkah kaki dengannya

"Nanti mabuk"

Ujarku saat menyadari kemana busu membawaku

"Hanya beberapa slot tidak akan membuatmu mabuk"

Dahiku mengernyit mendengarnya
Apakah dia tidak sadar kalau tubuhnya berat, bila dia mabuk aku tidak akan memapahnya

Aku tidak serius dengan perkataanku diatas, maybe?

Saat aku sedang menikmati minumanku bersamanya ada beberapa makhluk yang tak diundang mendekati kami

Salah satu dari mereka membuka mulut

"Ih... diana lama ngak ketemu kamu kemana aja?"

dua perempuan itu melihat kearah busu ughhh pakaiannya sangat pendek dan ketat

I like it!

Diana melirik kearah keduanya kemudian tersenyum manis

"Aku sibuk kerjaan lagi numpuk belakangan ini"

Mereka sedikit tidak nya mulai mengerti kondisi diana belakangan ini

Raut wajah mereka terlihat seolah memaklumi

Salah satu dari mereka menatapku kemudian kembali menatap busu

"Itu siapa? Pacar?"

Tanyanya membuatku tersentak kaget mengeluarkan sedikit minuman yang sudah berada di tenggorokan ku keluar

"Uhuk uhuk ah perih..."

Aku terbatuk dengan mata berkaca kaca

"Kan main main"

Ujar busu sambil mengelap bibirku dengan tisue

Aku cemberut mendengarnya apaan sih salahin mereka juga dong nanya nya gitu

"Dia ponakanku sil jangan mikir aneh aneh"

Wanita itu menatap ku lagi aku hanya menaikan alis ku menanggapinya

Kulihat ia tersenyum

"Siapa namanya"

Wanita lainnya bertanya

"Clara dia anak dari kakakku"

"Anak kak sarah?"

Diana menganguk mengiyakan

"Cantik sama seperti orang tuanya"

Aku hanya cengar cengir sepertinya kepalaku akan segera membesar mendengar pujiannya

"Aku memang terlalu cantik"

Ujarku dengan suara kecil sambil melihat kearah lain

Busu menatapku jengah sedangkan dua wanita lainnya mengangguk setuju dengan ucapanku

Maybe I Love You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang