[ Bab 6 ]

92 18 6
                                    

Zeanya, Nairella, Nagasya, Laréna, Hawa dan Laurie akhirnya tiba di Hogwarts. Mereka berjalan menuju asrama mereka, toh masih jam istirahat.

Tiba-tiba saja Snape datang di depan mereka, yang dimana mengejutkan Laurie. Snape menyakan Lyrabelle kepada mereka.

"Diamond's Gang, apakah kalian melihat Mrs Valentine?" tanya Snape menaikan alisnya.

"Errr, kami tidak tahu, Prof." jawab Nairella grogi, tubuhnya bergetar.

"Apa kau yakin, Mrs Avazé? kata Snape meyakinkan.

Nairella menelan ludah. Ia melirik Hawa, meminta bantuan.

"Yakin, Prof."

Diluar dugaan Lyrabelle, ternyata Diamond's Gang berusaha menutupi tingkah Lyrabelle. Supaya detensi tidak menghantuinya.

"Aku tidak segan memberi kalian detensi jika kalian berbohong," kata Snape keras.

"Snape, ada apa ini?" Tiba-tiba Prof. McGonagall datang sembari menaruh tangannya di pinggang. Guru Transfigurasi itu berhasil menyelamatkan nyawa Diamond's Gang.

Mereka bernafas lega, kini giliran mereka memperhatikan perbincangan Prof. McGonagall dan Snape.

"Oh, tidak ada. Aku cuma menanyakan mereka dimana Mrs Valentine, takutnya mereka berbohong atau apa," kata Snape menjelaskan.

Sedangkan Prof. McGonagall mengangguk, "Baik. Ah ya, apa diantara kalian melihat Oliver Wood? Hari ini ada jadwal latihan. Tumben sekali anak itu pergi entah kemana"

Zeanya menoleh kearah Laréna, mereka mulai menghubungkan telepati ghoib mereka.

"Woi mek, Kak Oliver kan tadi sama Valen yak?" kata Zeanya menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Hooh, kalau Prof. McGonagall tau bisa-bisa hancur dunia." balas Laréna sambil memberi isyarat seakan-akan ia mati.

Zeanya terkekeh-kekeh. "Mrs Jazeera, Mrs Chalarin. Melakukan telepati ghoib kalian lagi?" kata Snape menyadari.

Zeanya menggeleng, begitu pun dengan Laréna yang menunduk.

"Baiklah jika begitu, aku dan Snape pergi dulu. Nikmati waktu istirahat kalian ya!" ucap Prof. McGonagall pamit, lalu ia dan Snape meninggalkan Diamond's Gang.

Seluruhnya bernafas lega, "Cok kita harus suruh Valen pulang sekarang juga!" kata Zeanya menepuk punda Nairella, menyarankan sebuah ide.

Nairella mengangguk, menyetujui saran Zeanya.

᯽ ུ ུ ֺ

Lyrabelle menyeruput milkshake pemberian Wood menggunakan sedotan. Dia duduk di sebuah kursi dengan pemandangan siang yang indah, sedangkan Wood duduk di sebelahnya.

"Enak?" tanya Wood, merangkul pundak Lyrabelle.

"Enak! Terima kasih ya, lain kali ku ganti uang mu."

"Tidak perlu, asalkan kekasih cantikku ini senang aku tidak masalah." Kata Wood sembari merapihkan sehelai rambut Lyrabelle.

Lyrabelle tersenyum. Mereka berdua masih dalam keadaan memakai seragam Hogwarts. Orang-orang yang lalu lalang heran melihat 2 murid sekolahan yang bolos demi berkencan.

"WOI MEMET!" pekik Zeanya, muncul tiba-tiba yang membuat Lyrabelle terkejut 2 kali.

"Kaget njir!" kata Lyrabelle protes ke Zeanya.

"Udeh cepet balik, Prof. Snape tadi nyariin lu goblok,

"Oh ya kak. Kakak tadi juga dicariin Prof. McGonagall, katanya ada jadwal latihan Quidditch." kata Zeanya kepada dia orang didepannya yang sedang bermesraan itu.

"Benarkah?" ucap Wood terbangun dari duduknya, dia segera mengajak Lyrabelle pulang.

"Len, pulang gih. Prof. Snape mencarimu tuh"

"Maaf ya aku duluan, kau bersama Zeanya saja dulu. Sampai jumpa!" Wood melambaikan tangannya dan pergi menuju pintu keluar.

Zeanya memberi isyarat kepada Lyrabelle untuk pulang, tetapi Lyrabelle menolak. Katanya, biarkan dia habiskan milkshake miliknya, baru pulang.

Selesai menghabiskan milkshake pemberian Wood mereka berdua pulang dengan menggunakan Bubuk floo. Sedari kecil Diamond's Gang sudah mempelajarinya. Sehingga mereka tidak perlu repot-repot jika ingin pulang apalagi berangkat. Tapi tidak bisa sembarangan jika menggunakan Bubuk floo, ini membutuhkan fokus yang sepenuhnya atau tidak kau akan di antarkan ke tempat yang salah.

᯽ ུ ུ ֺ

Sesampainya di Hogwarts, Lyrabelle bergegas ke lapangan Quidditch. Berniat untuk melihat Oliver Wood sepanjang latihan.

"Ih si memet malah kesana, waduh gue harus panggil yang lain nih." keluh Zeanya, lalu berlari menuju asrama Gryffindor.

Di perjalanan, langkah Zeanya dihentikan oleh Golden Trio. Hermione memanggilnya, katanya Harry mau mengobrol.

"Ada apa?" tanya Zeanya saat dirinya sudah berada di dekat Harry. Harry memberi isyarat kepada Ron dan Hermione untuk pergi. Mereka berdua mengangguk.

"Lho, kok diusir merekanya?"

"Zeanya, maaf mengganggu mu. Tapi aku sudah menyukai mu sejak lama, Je. Kau cantik, kau telah berhasil membuat hatiku berdetak kencang. Kau telah berhasil membuat ku memikirkan sepanjang malam.”

"Jadi Zeanya, aku hanya ingin memberitahu bahwa aku menyukaimu, sejak lama. Sedari tahun pertama, Je. Maaf baru memberi tahu, aku tidak sanggup memberitahu di waktu sebelumnya. M-maukah kau menjadi kekasihku?"

Zeanya terdiam seribu bahasa. Tidak menyangka cintanya terbalaskan, dia menelan ludah.

"Harry. Aku juga menyukaimu, baiklah aku mau menjadi kekasihmu." kata Zeanya menerima permintaan Harry, bisa terlihat ia menggenggam tangan Harry, erat.

"Sungguh?" Pertanyaan Harry dibalas oleh anggukan. Ia memeluk kekasihnya itu, mengucapkan terima kasih berkali-kali.

Zeanya sedikit shock saat Harry memeluknya tiba-tiba, tapi ia maklumi karena laki-laki yang sedang memeluknya ini sudah ber-status sebagai kekasihnya.

Idou dan Hawa yang saat itu sedang berjalan-jalan pun terkejut, melihat Zeanya berpelukan dengan Harry.

"Oh my God." kata Idou tidak menyangka bahwa Zeanya akhirnya berpacaran dengan Harry.

"WAWW FANTASTIC!”

"Aku harus beri tahu Aiya." pekik Hawa dibalik dinding, diikuti oleh Idou.

Tbc

CIEEEE HARRY SAMA ZEANYA JADIAN, KIWW PJ DONG PJ EKHEM 😏

kasian Nagasya belum kunjung bertemu naga nya 😢 WKWKWK SOON YA KEYY

beklah sampai jumpa jangan lupa vote ya bebih

[✔] 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃𝐒𝐇𝐈𝐏 𝐈𝐒 𝐌𝐀𝐆𝐈𝐂 | 𝗼. 𝘄𝗼𝗼𝗱Where stories live. Discover now