[17] Everything is at Sixes and Sevens!

683 92 7
                                    

"The, estimasi jumlah peserta yang bakalan nginap udah ada belum sih? Gue blok semua kamar apa gimana ini?"

"Aduh Mas, pihak kementerian belum ngasih daftar. Paling gue baru bias ngasih estimasi kasar dari panelis, speakers, pihak kedutaan sama beberapa tamu undangan paling. Gimana?"

"Gue butuh angka pasti nih!"

"Ye, tadi lo bilang estimasi gimana sih Mas?"

"Ya estimasi yang nyaris pasti gitu lho. Bukan estimasi ngawang kayak hubungan lo sama Rafadhan gitu!"

Gue langsung putar badan dan berbalik menghadap PC gue lagi. "Netizen dilarang komen!" tambah gue tanpa menyiakan sedikit pun kesempatan menyela Mas Yanuar.

"Nanti John balik The, langsung ngadep ya kita ngomongin communication planning biar dia langsung catch up," tambah Mbak Siska yang langsung gue iyakan. "Udah bikin materinya kan lo?"

"Yang kemaren gue presentasiin itu Mbak paling gue ganti key date sama milestone doang ya sama detil-detil kayak lokasi gitu."

"Oke. Eh, kirim ke gue coba biar gue baca-baca juga."

"Okay!"

= F I N D E R S – K E E P E R S =

"Udah gue duga tuh pasti si John request aneh-aneh."

Gue udah bodo amat sama omongan Mbak Siska karena gue juga langsung mendadak puyeng gitu habis menghadap Direktur Komunikasi gue tercinta itu yang kerjaannya keliling dunia mulu, sekalinya balik pasti permintaannya aneh-aneh. Walaupun, yeah, make sense. Dia mendadak minta ada photo competition sama video competition yang mengangkat tema energi terbarukan dari berbagai daerah.

Ceritanya dia mau mengangkat cerita-cerita baik dari berbagai pelosok di Indonesia yang pakai energi alternatif di daerahnya. Sebenarnya menarik dan feasible juga buat dilakukan, tapi kan... KERJAAN GUE JADI NAMBAH! Mana gue juga yang harus mikirin temanya, konsepnya, persyaratannya, pendaftarannya. SEMUANYA AJA GUE ANJIR! Padahal kita juga masih ada youth panel.

Mau tahu nggak sampai saat ini berapa to do list yang harus gue lakukan? FUCKING FOURTHY ONE! Dan berapa yang gue garis bawahi dengan keterangan tambahan need confirmation ASAP? FUCKING SEVENTEEN! Pengen gelosoran di lantai gue jadinya sekarang.

"Kall, kantin yuk. Bawa laptop lo ya, kita brainstorming sama bagi kerjaan."

"Oke, Kak."

Gue juga segera membawa laptop gue dan beberapa buku serta beberapa kertas-kertas proposal, ToR dan segala hal tentang acara yang membuat gue kehilangan selera.

"Mbak, lo jadi bantuin gue ke panelis kan?" tanya gue ke Mbak Siska sebelum gue pergi ke cafeteria.

"Iya. Lo konfirmasi dulu sama pihak kementerian sama Rafadhan sampai fix nanti gue bantu kirim undangannya."

"Lo the best sih, Mbak! Nggak sekalian cariin gue partner? Lorong kita sepi mulu nih. Cathrine, Laura sama Mas Anggit pergi mulu. Mending nambah partner biar rame."

"Partner hidup noh pikirin, The!" Mas Yanuar nyamber!

"Heh apa sih Mas nyamber mulu! Inget kerjaan lo banyak!"

"Santai, gue kan multi tasking nggak kayak lo grusa-grusu kayak kurang sex!"

Anjir. Kena mulu! Ini kantor emang udah kelewat liberal ya sampai bercandaan nyerempet nih kebanyakan muncul ke permukaan. Gue langsung mau kabur tanpa menunggu jawaban Mbak Siska tentang partner yang gue bilang sebelumnya.

Finders Keepers, Loosers WeepersOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz