"Zhixin, kau ini mudah emosi. Maaf tadi aku mengalami hal yang tidak ku duga."

Zhixin atau yang memiliki nama lengkap Zhu Zhixin adalah seorang remaja tampan yang berusia 17 tahun. Ia adalah laki-laki yang duduk di depan meja bar sembari menunggu seseorang, yang bisa kita tebak adalah sahabatnya.

Zhixin hanya mendengus pelan kemudian sedikit menggeser kakinya dan membiarkan orang yang dia tunggu tadi duduk di sampingnya.

"Apapun itu, aku tidak peduli. Aku hanya ingin tahu apa yang akan kita bahas di sini. Kau bilang kau akan membereskan masalahmu dengan Zhang Keyu." Perkataan Zhixin yang langsung ke intinya membuat tertawa orang yang ia tunggu tadi.

"Hahaha- bro, siapa maksudmu Zhang.. Zhang K-keyu? Bwahahaha" bukannya menjawab pertanyaan Zhixin, ia malah tertawa karena Zhixin yang salah menyebutkan namanya.

Melihat respon yang bukannya serius malah tertawa, membuat Zhixin mengepalkan tangan kanannya dan dalam hitungan detik ia menonjok pelan bahu orang yang dihadapannya ini, yang tidak lain atau tidak bukan adalah Zhang Ji. Ya, Zhang Ji adalah sahabat Zhu Zhixin semenjak ia masih sekolah dasar.

'Bugh'

Zhang Ji hanya terkekeh pelan dan meringis samar karena memang tonjokan Zhixin tidak sesakit itu.

"Aku tidak bercanda, siapapun namanya, reputasimu akan terancam jika dia membuka suara." Kalimat Zhu Zhixin sukses membuat Zhang Ji yang semula terkekeh seketika menjadi memasang raut wajah yang serius.

Keningnya mengernyit dengan tatapan yang menjadi dingin dan berfikir apa yang dikatakan Zhixin ada benarnya.

"Kau benar. Tapi bagaimana jika kita tidak bisa membuatnya mengerti?" Kali ini Zhang Ji menghadap pada Zhixin dengan wajah penuh kebingungan dan harapan bahwa sahabatnya Zhixin ini memberinya solusi.

"Ck- itulah sebabnya jika kau terlalu memiliki imaginasi tinggi. Hingga membuat dirimu di dalam masalah. Ku beri tahu, kita tidak boleh dengan cara kasar." Jelas Zhixin seraya menepuk pundak Zhang Ji dan menatap Zhang Ji tepat dimatanya.

"Lalu dengan cara apa? Cepat berikan aku solusi." Zhang Ji berbicara dengan tergesa-gesa, ia tidak sabar ingin segera menyelesaikan masalah ini dihidupnya.

Zhixin hanya terdiam dan ia beranjak dari duduknya, ia melihat ke arah Zhang Ji.

"Ayo kita bicarakan di ruangan privat, di sini terlalu ramai." Tegas Zhixin pada Zhang Ji, yang tentu saja Zhang Ji segera ikut berdiri dan memberikan kode pada bartender bahwa ia dan Zhixin akan menyewa satu kamar malam ini.

Lebih tepatnya bukan menyewa, karena notabennya adalah ini salah satu bisnis rahasia ayah Zhang Ji. Sehingga meskipun Zhang Ji membutuhkan kamar di tempat ini, ia tidak perlu menyewa, karena sudah tentu gratis.

....

 

Mereka berdua berjalan dengan penuh kewibawaan, setiap langkah kaki yang mereka ambil, memiliki aura yang begitu kuat. Membuat beberapa wanita yang tak sengaja bertepatan dengan mereka terpesona dan kegirangan bertemu lelaki tampan seperti Zhang Ji dan Zhu Zhixin.

Setelah sampai di kamar khusus yang disediakan, Zhang Ji duduk di sebuah sofa tunggal dan Zhixin berdiri di sampingnya dengan kedua tangannya yang bertumpu pada satu lengan sofa yang Zhang Ji duduki.

Setelah terdiam beberapa saat, Zhu Zhixin memiliki sebuah ide dan segera membuka percakapan dengan Zhang Ji.

"Pada kesimpulannya adalah, kau berkelahi dengan Zhang Keyu-"

"Zeyu."

"Ya-ya itu, maksudku Zhang Zeyu. Jika kau dan Zeyu berkelahi, apa yang kau takutkan? Kau tinggal mengatakan bahwa Zeyu juga melakukan perlawanan padamu, hingga membuat keningmu sebesar batu. Lalu kau bisa bebas dari ancaman reputasi mu akan buruk, malah Zeyu yang akan mencemari namanya sendiri. Benarkan?" Jelas Zhixin panjang lebar sembari tangan kirinya menyentuh sekilas kening Zhang Ji yang sedikit menonjol berwarna semu merah.

"Sstt-" Zhang Ji hanya mendesis pelan ketika Zhixin menyentuh keningnya yang masih terasa sedikit sakit dan memar. Padahal sudah beberapa hari lalu kejadiannya.

Seraya menyentuh keningnya dengan berhati-hati, Zhang Ji mengangguk dan menjawab perkataan Zhixin.

"T-tapi, aku tidak berkelahi dengannya." Jawab Zhang Ji dengan cengiran samar di wajahnya dan suara yang sedikit gugup.

Zhixin mengernyitkan keningnya karena ia tak mengerti apa yang Zhang Ji katakan dan yang Zhang Ji maksud.

"Really? Kau mengatakan saat itu Zeyu dan dirimu berkelahi hebat karena kau terbayang-bayang bahwa dia seorang penjahat seperti yang di film kau tonton malam itu bukan? Dan kau mengatakan saat itu juga kau mabuk di sekolah." Kali ini Zhixin berkata dengan sekaligus memastikan bahwa yang Zhang Ji jelaskan kemarin bukanlah kebohongan

"Iya benar, aku memang mabuk di sekolah saat itu. Tapi aku tidak berkelahi dengan Zeyu. Aku ..." dengan sengaja Zhang Ji menggantung ucapannya di akhir kalimat.

Di satu sisi, Zhixin jantungnya sekarang sudah berdetak dengan cepat. Kedua tangan Zhu Zhixin dengan cepat mencengkram kedua bahu Zhang Ji dan menatap sahabatnya dengan penasaran.

"Tatap aku, apa yang kau lakukan jika tidak berkelahi dengan Zeyu?"

Perlu beberapa detik untuk menunggu jawaban dari Zhang Ji, hingga akhirnya Zhang Ji perlahan membuka mulutnya bersiap untuk menjawab Zhixin.

"Aku memperkosanya da-"

"BANGSAT- SIAL!!" Belum sempat tadi Zhang Ji menyelesaikan kalimatnya, Zhu Zhixin sudah menyahutnya dengan kata-katas kasar dan suara yang cukup keras.

Ia segera mundur dari tempatnya yang berdiri di dekat Zhang Ji. Ia memegang keningnya dan memijat perlahan.

"Hey aku tidak sadar saat melakukannya, aku tidak sengaja.." Zhang Ji mengatakannya dengan cukup ragu, karena saat ini ia tahu bahwa ia yang salah. Dan Zhixin tidak membenarkan apa yang ia lakukan.

Zhixin menggertakkan gerahamnya menandakan ia menahan amarah di dalam dirinya, amarah dan kesal juga bingung apa yang harus ia lakukan.

Zhixin hanya terdiam saat ini dengan masih menatap Zhang Ji, menunggu Zhang Ji menjelaskan sesuatu lebih lanjut lagi.

Zhang Ji yang merasa Zhixin tengah menunggunya untuk mengatakan lebih lanjut, ia menghela nafas dalam-dalam.

"Zhixin, dengar. Saat itu aku mabuk dan aku tidak sengaja bertemu dirinya, dia begitu menggoda. Aku melakukan itu di.. di basecamp kit-"

"BASECAMP KITA!? ARE YOU CRAZY BRUH!?" Zhixin sudah tidak habis pikir dengan Zhang Ji, bagaimana bisa ia melakukan ini. Zhixin menatap Zhang Ji dengan heran dan bingung.

Zhang Ji segera ikut berdiri dan menghampiri Zhixin. Ia berusaha menenangkan amarah sahabatnya ini.

"Zhixin, aku tahu aku salah. Tapi untungnya saat itu aku memakai kaca mata." Jelas Zhang Ji, ia berharap Zhixin sedikit tenang mendengar perkataannya ini.

Namun Zhixin hanya terkekeh pelan sembari memijat keningnya dan mendesis lirih.

"Sstt- hah. Jika kau tahu, wajah sepertimu hanya satu di sekolah kita, dan dia akan mengenalimu. Dan kau tahu? Dia juga tahu namamu kan? Hanya kau yang memiliki nama Zhang Ji di sekolah kita, bahkan mungkin di negara kita atau bahkan di dunia ini." Zhixin dengan pasrah dan sudah tidak tahu apa yang harus ia lakukan dan katakan pada Zhang Ji.

Seketika Zhang Ji mundur selangkah dan dia baru tersadar bahwa Zeyu tahu siapa namanya.

"K-kau benar .. dia tahu namaku, bahkan Zeyu sempat menggumamkan namaku senior Zhang Ji"

"Sudah tidak heran, kau selalu menempatkan kita di dalam masalah."

.

Bersambung...

Heyheyy thank you sudah memberi support, vote dan komenn!>< sorry jika agak random.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 15, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

&quot; Look at me &quot; (Zhang Ji x Zhang Zeyu : JiYu极禹)Where stories live. Discover now