Chap 6

394 46 10
                                    

Kening Ae mengernyit, ketika melihat mobil Pete memasuki kawasan pemakaman umum. Walau merasa bingung tapi ia tetap mengikuti juga, perlahan mobil nya pun ikut masuk ke dalam dan berhenti di tempat yang agak tersembunyi dari pandangan Pete.


" Mau apa dia kesini ? Dan_makam siapa yang ingin dia kunjungi ?" Bingung Ae.


Tak lama kemudian Pete keluar dari mobil nya dan berjalan menuju ke satu titik, yaitu deretan makam yang berjejer sangat rapih. Mau tak mau Ae pun ikut keluar, berjalan mengendap-endap mengikuti arah langkah Pete.


Dari tempat persembunyian nya Ae melihat Pete duduk di depan sebuah makam, jika di lihat dari ukuran nya Ae yakin itu makam seorang anak kecil. Tapi makam siapa ?


" Maaf ya...hari ini tidak ada bunga, karena aku terburu-buru datang kesini." Ucap Pete, sembari menyingkirkan bunga layu yang kemarin ia letakan di atas makam Pin.

" Apa yang harus aku lakukan Pin ? Apa...aku harus pergi menjauh lagi dari semua ini ?" Lirih Pete, bertanya pada makam putra nya.


" Ya Tuhan...tolong bantu aku menghadapi semua ini." Wajah Pete menengadah, mencoba menahan agar air mata nya tidak tumpah.


" Itu makam siapa ?" Gumam Ae, yang bersembunyi di balik sebuah pohon besar.


Ae terus memperhatikan Pete, walau pun ia tidak bisa mendengarkan apa yang Pete ucapkan di depan makam itu.


Cukup lama ia berdiri dan bersembunyi, sampai-sampai kedua kaki nya terasa kesemutan dan pegal. Akhirnya Pete berdiri dari duduk nya, dengan cepat Ae sembunyi agar tidak terlihat.


Pete pun pergi meninggalkan makam Pin, dan Ae baru keluar dari persembunyian nya setelah Pete menjauh dari makam itu. Karena rasa penasaran nya yang begitu mendominasi, akhirnya Ae memutuskan untuk mendekati makam itu.


Langkahnya berhenti tepat di depan makam yang bertuliskan nama Pin Intouch, ia merasa aneh karena nama belakang di makam itu sama dengan nama nya.
" Pin Intouch...Intouch ?"


Ae duduk di pinggir makam itu, dan menatap lekat pusara yang ada di depan nya. Kening nya mengernyit saat membaca tulisan di atas batu nisan itu.


" Pin Intouch...lahir dan meninggal di hari yang sama ? Dan_itu terjadi tujuh tahun yang lalu?"

Degg

Kedua mata nya membelalak lebar, ia tidak bodoh dan langsung bisa menyimpulkan nya kalau makam yang ada di depan nya ini adalah makam seorang bayi yang baru saja lahir tapi langsung meninggal.


" Tidak mungkin..." Ae menggeleng kencang, sesuatu dalam diri nya seakan tercabik-cabik.


Ae menoleh ke arah di mana mobil Pete berada, namun mobil itu sudah tidak ada lagi.
" Jadi ini...yang membuat mu sangat membenci ku Pete...karena ini kau tidak mau memaafkan aku."


Setelah beberapa saat terdiam di depan makam itu, Ae putuskan untuk pergi. Tapi sebelum pergi ia sempatkan untuk mengambil gambar makam bertuliskan nama Pin Intouch.

*

Baru saja Pete ingin berbaring, tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi. Dengan rasa malas ia berjalan ke arah pintu, dan membuka nya.


" Kau_" kaget Pete, melihat Ae yang ada di depan pintu apartemen nya.

" Jangan di tutup Pete !" Seru Ae, satu kaki nya menahan pintu yang ingin Pete tutup.

" Pergilah Ae...jangan ganggu aku !" Usir Pete.


" Tidak, sebelum kau jelaskan semua nya kepada ku !" Tolak Ae, acara dorong mendorong pun terjadi dan akhirnya di menangkan oleh Ae karena pintu berhasil terbuka dan Ae langsung masuk ke dalam.

HE'S MY EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang