Warning---18+
Di hari ulang tahun ke-20, Sarah, pemburu monster setengah iblis, harus menyelamatkan suaminya Grayson dari cengkraman rayuan Succubus.
Cover and Illustration by @akramartka on instagram
"Grayson, saya tidak mengerti," ujarku, suaraku tercampur dengan rasa tidak percaya. "Dia memperdayaimu! Dia tidak sepantasnya hidup."
Seketika, sebuah transformasi mulai merasuk ke dalam tubuh Grayson. Otot-ototnya membesar dan berkerut, kulitnya terbelah saat energi primitif yang ganas melahapnya. Dengan raungan yang memekakkan telinga, dia berubah menjadi manusia serigala, taringnya yang tajam terlihat dan cakarnya memanjang.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sebelum saya bisa bereaksi, lengannya yang kuat melingkari saya, menjepit dan melucuti senjataku. Kebingungan dan ketakutan mengalir di nadiku saat saya berjuang melawan kekuatannya.
"Grayson, apa yang kau lakukan?" Saya berteriak, suaraku diwarnai dengan pengkhianatan dan keputusasaan. Bulunya menghilang, meninggalkannya memelukku dengan tubuh telanjangnya. Tapi dia tetap diam, matanya sekarang dipenuhi dengan campuran kesedihan dan tekad,
Saat itulah succubus itu bangkit dari tanah, senyum menyeramkan melingkari bibirnya.
"Well, well, well," dia mengejek, suaranya meneteskan kebencian. "Tahukah kamu, mantraku tidak bekerja pada manusia serigala? Jika iya, dia pasti sudah menjadi Enthralled sekarang. Sepertinya suamimu tersayang telah terlibat dalam beberapa kegiatan 'ekstrakurikuler',"
Perkataannya menghantam seperti belati menusuk jantung, menghancurkan duniaku dalam sekejap. Pengkhianatan dan kemarahan berkecamuk di dalam benak ini ketika kutatap mata Grayson, mencari jawaban yang tak kunjung ditemukan.
Succubus itu tertawa kejam, anehnya tubuhnya tak tampak terluka dari pertarungan sebelumnya. Ia hanya menikmati kekacauan yang terjadi. "Oh, banyak hal yang bisa kuceritakan padamu tentang kelakuan nakal suamimu. Dan kau tahu apa? Hal ini bukan sekali ini saja. Tapi kupikir saya akan membiarkan kalian berdua menyelesaikan masalah rumah tangga kalian terlebih dahulu."
Dengan jentikan tangannya, succubus itu lenyap ke udara, meninggalkan kami dalam keadaan bingung dan tidak percaya. Grayson melepaskan cengkeramannya padaku. Dia berdiri di hadapanku, kepalanya menunduk malu.
"Sarah, aku... Maafkan aku," bisiknya, suaranya penuh dengan penyesalan. "Saya tidak tahu apa yang merasukiku. Saya tidak pernah bermaksud menyakitimu." Kebingungan dan rasa sakit hati masih menyelimuti pikiran saya saat saya berjuang untuk memahami situasi. Cinta kami telah diuji dan retak, dan jalan di depan tampak menyeramkan dan tidak pasti.
Saat pandanganku terpaku pada mata Grayson, kumerasakan derita dan penyesalan yang terukir dalam kedalaman jiwanya. Pada saat itu, saya sadar bahwa pertempuran melawan succubus tak hanya berlangsung dengan sihir dan peluru, tetapi juga melibatkan realita dan rahasia yang terungkap.
Sebuah kekuatan yang dahsyat bangkit dari lubuk hatiku, didorong oleh kemarahan yang membakar dan mengalir di dalam nadiku. Tubuhku bergetar, dan kegelapan yang tak terkira melingkupi diriku. Udara berderak dengan energi jahat saat tubuhku mengalami transformasi yang tak pernah terbayangkan.
Wajah manusiawi yang dulu kukenal melengkung dan berubah bentuk, ditarik oleh kekuatan iblis yang menyatu dengan diriku. Kulitku memucat, hampir tembus pandang, seolah menjadi kanvas bagi bayangan yang merajalela. Tanduk menyeramkan tumbuh dari dahiku, melengkung menjulang ke langit, menjadi simbol kegelapan yang baru kutemukan. Mataku, yang dulu dipenuhi hangat dan cinta, berubah menjadi api kemurkaan, memancarkan sinar dunia lain.
Saya merasakan ketakutan yang memenuhi hati Grayson, lelaki yang telah kusumpah untuk melindungi dan mencintainya selamanya. Matanya terbelalak dalam ketakutan saat dia menyaksikan perubahan yang terjadi padaku. Kengerian melumpuhkan jiwanya, melingkupinya dengan kekuatan yang tak pernah kusaksikan sebelumnya.
