2

391 54 7
                                    

kicauan burung yang beterbangan menghiasi kota jakarta di minggu pagi saat ini. Dimana semua orang yang masih bergelut di dalam selimut menikmati hari weekend yang hanya terjadi setiap seminggu sekali.

Tapi itu tidak berlaku bagi haikal. Saat waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 ia terbangun dari tidur nyenyaknya hanya untuk bekerja.

Saat ini ia sudah berada di trotoar dimana ia selalu menunjukkan suara emasnya dengan gitar mini yang mengiringi ia bernyanyi.

Meskipun haikal sama sekali tidak tahu membaca, tetapi ia tahu dan menghafal semua lagu anak anak yang sering ia dengar di tv kontrakannya.

Saat ini jam menunjukkan pukul 10.00 wib yang dimana haikal mengistirahatkan dirinya yang sudah berdiri 3 jam lamanya.

"Huh, ikal lapar" ucap haikal memegang perutnya yang belum ia isi sedari pagi

"Tapi ikal baru dapat dikit, apakah ini bisa membeli makanan yang bisa di makan?"tanya haikal kepada dirinya sendiri.

"Ikal ke warung sana aja deh tanya ke orangnya duit segini bisa beli apa"ucap haikal kemudian ia menyebrangi jalan untuk membeli makanan di warung tersebut.

"Hmm, permisi bu, uang sebanyak ini bisa beli apa aja yah disini"tanya haikal kepada pemilik warung tersebut.

"Oh, itu bisa beli roti dek, emang adek gak pintar menghitung?"tanya orang tersebut

"Saya tidak pernah sekolah bu"ucap haikal polos.

Pemilik warung tersebut menatap iba kepada haikal, disaat anak seusianya bermain dan bersekolah untuk masa depannya, dia malah mencari uang untuk membiayai hidupnya sendiri. Pikir ibu itu.

"Yaudah dek ini saya kasih 3 bungkus roti tapi gak usah bayar ya, saya sedekahkan kepada adek" ucap ibu itu kemudian memberi 3 bungkus roti untuk haikal

"Wah, terima kasih banyak bu"binar haikal menerima roti tersebut.

"Sama sama dek"ucap ibu itu tersenyum kemudian mengelus rambut kecoklatan milik haikal.

Setelah itu haikal memakan roti tersebut dengan rakus. Setelah memakan rotinya satu bungkus ia menyebrangi jalan menuju ketempat awal ia ber istirahat.

Tak lama setelah ia ber istirahat, ia kembali bekerja karena lampu merah kembali menyala.

Dan kini kejadian tak terduga terjadi, sebuah mobil truk secara ugal ugalan melintasi lampu merah lalu menabrak beberapa kendaraan dan termasuk Haikal, yang ingin menyebrang.

Hal itu membuat haikal tarlempar sejauh 4 meter dari tempat kejadian.

Sakit, itulah yang haikal rasakan saat ini,tubuhnya seakan remuk dan tidak bisa di gerakan terlebih lagi kaki kanannya.

"Eugh" lirih haikal sebelum kegelapan menyelimuti dirinya.

🌻🐻🌻

Bunyi decitan berangkar yang menggema di rumah sakit yang berisikan haikal yang masih bersimpah darah di atasnya.

Kini haikal memasuki ruang UGD yang terdapat dokter terpecaya.

"Lakukan yang terbaik dok" ucap seseorang yang berpakaian serba hitam kepada dokter yang baru saja masuk ke ruangan Haikal.

"Pasti" ucap dokter tersebut.

"Tuan kecil, bertahanlah" ucap orang itu lagi sambil menatap pintu ruang UGD yang berisikan haikal.

Tak lama setelah itu datang lah seorang lelaki dan seorang wanita yang berlari menghampiri orang tersebut.

"Di mana Haikal?" Tanya lelaki tersebut.

"Di dalam tuan, masih di tangani dokter" ucap orang itu menunduk.

Haikal MahesaWhere stories live. Discover now