awal baru

5 3 0
                                    

Selama berjauhan reza dan avecenna saling mengirim surat, menceritakan kondisi satu sama lain.

Reza yang tenggelam dalam dunia baru pun perlahan melupakan avecenna, sementara itu ada gadis yang menanti laki-laki nya pulang.

Di sela itu semua, ada mak sulaksmi yang berharap anak nya baik baik saja dan berdoa semoga anak nya bisa mengharumkan nama keluarga: berdoa semoga akhirnya status silsilahnya yang dari turun temurun pelayan berubah.

Ada juga pak Rahmat yang memaksa avecenna menikah dengan rekan bisnisnya dari desa sebrang pulau.

Maklum saja usia avecenna sudah kepala dua, bagi seorang gadis desa, anak juragan pula, dan belum nikah
Merupakan bahan gosip tetangga.

"Lihat anak juragan rahmat enggak laku tuh!"
perkataan itu yang akan setiap hari di dengar oleh avecenna terlebih hasrat pak Rahmat yang ingin menimang cucu semakin besar. Ia sudah lama merindukan tawa anak kecil di rumahnya.

Hingga tahun berganti tahun reza dan avecenna menjadi asing untuk kesekian kalinya.

Diantara kebimbangan,  avecenna mulai menimbangkan saran ayahnya

Tapi pikiran untuk menikah harus sekejap sirna, juga pak agus. Mentari bergegas menulis surat untuk sanga asing di kota. Surat itu datang ke asrama tempat reza tinggal. Tiga hari setelah di tulis. Tulisan nya sangat pendek, tapi mampu membuat laki laki itu bergegas pulang.

"Mak sulaksmi sakit keras, pulang za"tulis surat tersebut

Reza terlambat, ketika ia tiba mak sulaksmi telah berpulang, kronologis nya: mak sulaksmi yang sedang sakit pergi ke kamar mandi. Ia tergelincir lalu kepalanya terbentur. Tak lama setelahnya mak sulaksmi berpulang. Pak Rahmat berusaha menceritakannya dengan selembut mungkin agar reza tak menangis. Sia sia tangis reza meledak

Mak sulaksmi di kuburkan keesokan paginya.

Seberes memakamkan mak sulaksmi, pak Rahmat mengadakan pengajian di rumahnya. Reza melarikan diri ke belakang rumah tempat ia bisa mengingat kenangan bersama ibunya, pemuda itu benar benar marah pada dirinya sendiri, penyesalan mulai merambat. Memang itu yang selalu terjadi pada orang orang yang terlali sibuk mengejar dunianya: menyesali yang terkasih, kemudian hanya mengenang

Seorang gadis duduk di sisi reza, reza sempat menoleh lalu kembali mengalihkan pandangannya ke depan.

Mereka di hadapkan pada posisi canggung, tak tahu harus mengucap apa. Avecenna ingin menanyakan banyak hal, tapi ia tahu waktunya tak pas

"Aku turut berdukacita"ucap avecenna untuk memulai pembicaraan

Reza masih diam

"Di hari semasa sakitnya mak sulaksmi tak pernah mengeluh, ia selalu tampak ceria dan bahagia"lanjut avecenna

"Bagaimana mana pendidikan mu, lancar?"tanya avecenna

Reza masih saja diam

"Aku selalu berharap kau pulang, tapi tak seperti ini"lanjut avecenna

"Sudahlah cen"reza menjawab

"Sudahlah apa?"tanya avecenna

"Di kota, aku memikirkan banyak hal, masa depan, juga tentang kita"ucap reza

"Za, kita bahas tentang ini lain kali aja, ya"ucap avecenna, karena sadar, pemuda di hadapannya sedang dalam masa mengikhlaskan seseorang yang ia cintai

"Kisah ini cuma sebatas imajinasi belaka"ucap reza menambahkan

"Apa kita punya yang pernah kau ceritakan" tambah reza

"Kita bisa mewujudkan nya, kau dan aku"ucap avecenna sembari menggenggam tangan reza, laki laki itu melepaskan nya, lau mereka terdiam beberapa lama

"Ketika kita mengajar di desa sebrang aku benar benar bisa melihat dirimu sebenarnya, seseorang yang ingin selalu berbuat baik. Pada hari itu aku memutuskan untuk menyerahkan hatiku. Kemana orang itu sekarang?"tanya mentari

"Kau ingat ketika aku hilang kau adalah potongan teka teki yang tepat"reza malah kembali bertanya

Avecenna mengangguk

"Kau masih potongan yang tepat, aku hanya bingung apakah aku berhak menempatkan mu di tempat kosong itu atau tidak"ucap reza

"Kenapa sekarang pesimis"tanya avecenna

Pembicaraan sempat berhenti tat kala warga desa datang sembari memberi mereka sepiring makanan

"Aku tidak pesimis, aku mencoba untuk realistis"jawab reza

"Selama kau masih bisa menggenggam jariku selama aku masih bisa meraih genggaman mu, tidak ada yang berubah"ucap avecenna

Hal itu membuat reza sangat tak ingin meninggalkan avecenna lagi, tapi ia harus melanjutkan pendidikannya di kota

"Setelah kamu lulus kamu akan kembali kesini kan?"tanya avecenna

"Untuk kali aku tak akan kembali kesini"jawab reza

"Maaf cen tapi kayaknya kita gak akan ketemu lag"tambah reza

glimpse Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang