PROLOG

17 7 1
                                    

Aku dan sahabatku sedang duduk di sebuah kafe setelah mengerjakan ujian yang meletihkan di hari terakhir kami. "Iced coffee lagi lin? Ga mau sekali-kali nyoba yang beda gitu? Nih punya gw" tawar Maya, sahabat karibku. "Vanilla Latte lagi?" tanyaku, ia mengiyakan pertanyaanku dan menyeruput minuman favoritnya itu.  Suasana sejenak menjadi hening. "Huahh, gila lin ga nyangka gw, hari ini kita ujian terakhir, terus libur, rebahan, naik kelas 12, kelulusan" Maya mulai mengoceh lagi.

"Halu lu kejauhan, abisin tuh kopi gw tinggalin lu lama-lama"

"Iri ya lu nyet minuman gw masih banyak?!"

"Dih, yakali! Ga minat gw minum minuman lu!"

"Awas lu!"

Sembari Maya menyeruput kopinya, aku bertanya padanya. "Lu se-excited itu buat naik kelas? Perasaan gw ngga ada bedanya" Tanyaku "Jelas beda lah! Dari pelajaran aja dah beda, lin! Lu sih belum pernah nikmatin masa SMA kali yeee" ejeknya.

"Belum nikmatin masa SMA gimana maksud lu?"

"Nih ye, lu belum pernah pacaran kan? That's the point, girl!  Yang namanya masa-masa SMA itu belum indah kalo belum pacaran!"

"Mitos, masih percaya gituan"

"Fact! Sana, lu tinggal feedback si Zayn susahnya apa sihh? Kasian 2 taun ngejer"

Aku tersedak minuman yang barusan aku seruput, "NAJIS!"

"Gila sih, The Most Wanted aja dibilang "najis"!"

"Satu sekolah buta semua kali ya bisa suka ama Zayn!"

"Lu yang bisa-bisanya ga suka ama Zayn! Denger ya lin! Zayn tuh pinter main basket, ganteng, friendly!"

Aku mengernyitkan alisku heran, apa yang dikatakan Maya masih sama sekali tak membuatku tertarik dengan Zayn, "Nakal, suka bolos, suka keluar malem, keluar-masuk BK, nakal, gitu?"

"Maklumin aja yagesya setiap kelebihan pasti ada kekurangan"

"Matamu!"

Sejenak, Maya terhenti dan berpikir, justru ini membuatku lega karna akhirnya mulutnya berhenti mengoceh, "Apa jangan-jangan....Lin! Keknya lu harus nunggu kelas 12 deh! Siapa tau ntar dapet cowok ganteng kul gitu kek di novel novel, kiw!"

"udah, mending lu diem, ntar gw sumpel pake bakso beranak"

"enak dong"

"terserah"

Aku beranjak dari kursiku, "buruan, gw tunggu di motor, gw duluan yak" ucapku. Maya pun cepat-cepat menyeruput kopinya. Aku pergi ke tempat dimana motorku diparkirkan, sengaja kuparkirkan agak jauh dari kafe, no reason. Aku menoleh ke belakang saat aku sudah agak jauh dari kafe, Maya baru saja keluar dari kafe itu untuk menyusulku.

Aku lanjut berjalan dan menaiki motorku, kunaikkan standar dan menghidupkan motor. Tapi, saat kutoleh lagi ke belakang, Maya terhenti sejenak untuk memperbaiki tali sepatunya, manalagi jaraknya masih agak jauh dariku. Aku menghela nafas. Mengejutkan, tiba-tiba sebuah truk lepas kendali menabrak Maya yang berada di pinggir jalan, ditambah, truk itu melaju dengan kecepatan yang cukup cepat. Aku segera turun dari motor dan berlari kesana setelah melihat kejadian itu, orang-orang di sekitar juga segera menghampiri tempat Maya tertabrak.

vellynaphile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang