Haruto tiba dengan nafas yang berantakan dan keringat diwajahnya, melihat kedatangan Haruto itu, Jaehyuk hanya diam karena jujur saja ia masih pusing baru 30 menit ia bangun sudah diteriaki seperti itu.
"Asahi mana to?" tanya Jaehyuk begitu melihat Haruto yang sudah ada didekatnya.
"Baru melek udah nanyain bang sahi, dia udah baik-baik aja," jawab Haruto. Namun ia tidak bisa menyembunyikan raut wajah yang kurang bersahabat itu dari Jaehyuk.
"Gua mau ketemu Asahi," Jaehyuk berusaha bangun dari tidurnya, namun langsung ditahan oleh ayahnya.
"Istirahat, Jae kamu baru melek udah mau pacaran, Asahi pasti kesini tiap hari dia kesini jagain kamu." ucap Ayah Jaehyuk yang langsung saja membuat Jaehyuk tersenyum. Setidaknya Asahi benar-benar baik baik saja jika ia bisa keruangan Jaehyuk tiap hari.
Sudah satu hari sejak Jaehyuk bangun, namun Asahi belum juga terlihat, Jaehyuk jadi kembali khawatir dengan keadaan Asahi. Jaehyuk kini tengah menjalani perawatan untuk melatih ototnya agar kembali berfungsi tanpa masalah pasca koma.
"Yah, katanya Asahi tiap hari kesini,"
"Iya, tapi ayah juga ga tau udah dua hari ini dia gak dateng," ucap Ayah Jaehyuk.
Mendengar jawaban ayahnya, Jaehyuk segera bangkit dari tempat tidurnya. Hampir saja ia terjatuh jika bukan ayahnya yang membantu nya berdiri kemudian mendudukan Jaehyuk dikursi roda.
PLAAAKKK!
"Baru sadar dari koma tuh jangan langsung lompat dari kasur kenapa sih?!" omel ayah jaehyuk sambil memukul pundak anaknya itu karena kesal.
"Anaknya habis koma dipukul!" kelu Jaehyuk pada Ayahnya.
Pertengkaran Jaehyuk dan Ayahnya itu tak luput dari Yoshi yang baru saja datang ketika mendengar berita kalau Jaehyuk sudah sadar.
"Jae!" sapa Yoshi yang akhirnya menghentikan perdebatan ayah anak itu.
"Bang!"
"Mau ketemu Asahi?" tanya Yoshi setelah meletakkan buah-buahan yang ia bawa dimeja kamar Jaehyuk.
"Mau, dia dimana?"
Yoshi memegang kursi roda Jaehyuk, "Gua anter, misi dulu om."
Yoshi hanya diam selama perjalanan membuat Jaehyuk merasa aneh.
"Asahi gapapa kan bang?" tanya Jaehyuk pada Yoshi yang tengah mendorong kursi rodanya.
"Dia sebenernya udah sadar dari dua minggu yang lalu, dia sempet kritis tapi semua lukanya udah sembuh."
Jaehyuk tersenyum mendengar penjelasan Yoshi.
"Tapi luka di dalem dirinya ga bisa disembuhin gitu aja Jae, liat lu koma, pemakaman Jeno, dan dia baru keguguran kemaren karna stress."
Senyum Jaehyuk langsung hilang, Asahi pasti mengalami masa yang sangat sulit selama ia koma, ia keguguran kemarin tepat saat Jaehyuk bangun dari koma.
"Dia gak bisa samperin lu karna untuk ngontrol dirinya sendiri aja sekarang sulit, Jae. Dokter udah beberapa kali ngasih obat penenang ke dia sejak kemarin."
Jaehyuk dan Yoshi berhenti disebuah ruangan yang terkunci dan dijaga oleh beberapa pengawal.
"Gua mau masuk sendiri boleh bang?"
"Lu yakin? Dia mungkin bisa aja lukain lu," tanya Yoshi, setelah mendapat anggukan dari Jaehyuk, Yoshi segera membuka pintu kamar Asahi.
Dengan remot kontrol yang ada ditangannya, Jaehyuk mengarahkan kursinya ke arah kamar Asahi. Barang yang berserakan bahkan tiang dan selang infus yang berhamburan adalah pemandangan pertama yang ia lihat. Setelahnya Jaehyuk melihat Asahi meringkuk di kasurnya, setelah menghentikan kursi rodanya disamping kasur Asahi, Jaehyuk berusaha untuk bangun dan duduk dikasur Asahi.
Yang bisa Jaehyuk dengar hanyalah isakan yang hampir tidak pernah ia dengar dari Asahi, dan itu sangat menghancurkan hati Jaehyuk, mungkin saja jika ia bangun lebih cepat ia bisa menyelamatkan Asahi dari kondisi seperti ini.
"A—a..sahi," Jaehyuk mengusap rambut Asahi yang berantakan, seketika kepala Asahi terangkat. Dengan wajah sembab penuh air mata Asahi menatap Jaehyuk yang kini tersenyum dengan wajah yang masih pucat.
"Jae?"
Jaehyuk mengangguk, tangannya tergerak untuk mengusap air mata dipipi Asahi.
"Gapapa, semua bukan salah kamu." satu kalimat yang berhasil membuat Asahi kembali menangis, namun Jaehyuk berhasil menarik Asahi ke dalam pelukannya. Memeluk tubuh yang semakin kurus itu dengan erat, mengusap punggung bergetar itu dengan sangat lembut mencoba memberikan ketenangan pada Asahi.
Tangis Asahi semakin menjadi, ini pertama kalinya ia menangis seperti ini selama hidupnya. Bahkan Yoshi yang ada diluar ikut menteskan air mata mendengar suara tangis Asahi yang baru kali ini ia dengar.
Hidup sendirian hampir disepanjang hidupnya, Yoshi senang karena Asahi mempunyai seseorang seperti Jaehyuk disisinya. Entah sekeras apapun sifat Asahi, Jaehyuk selalu berada disamping Asahi.
— E N D —
Hehehee... Makasih udah baca book ini sampe habis, maaf banget kalo end nyaa gaa sesuai yg diharapiin 😭 Maaf juga kalau dari penulisan ku ada yg ababzshsjsbjs g jls bgt dakhh namanya juga aku ngetiknya suka suka 🥺 But i hope you all enjoy this story!
Kalian masih punya pertanyaan atau back story yg pengen kalian tau gaa sih??
Btw aku punya ini.

YOU ARE READING
SIDE || JAESAHI END
FanfictionTrigger Warning ⚠️ harsh words, violence, blood, mature, m-preg, family issue. When you fall to the most misterious person ever, enter into each other's world to know each other. "Gue ga ditakdirkan buat dicintai atau mencintai orang lain." Treasur...
27 END
Start from the beginning
