Prolog

591 43 6
                                    

(Mei 2018)

Lantunan musik dj semakin kencang menggema di sebuah villa yg sengaja di sewa untuk merayakan kelulusan salah satu SMA ternama di Bangkok. Pesta perpisahan sengaja mereka adakan disana untuk merayakan keberhasilan mereka setelah ujian terakhir.

"Guys perhatiannya sebentar"

Seseorang mengambil alih microfon dan mulai berbicara pada orang orang yg tengah asik berdansa atau sekedar mengobrol dgn teman mereka.

"Karena guru guru juga udah pada pulang semua. Jadi sekarang acaranya bebas, terserah lo semua mau ngapain. Kalo ada yg mau pulang yah silakan. Mau lanjut party disini juga ayo, karena party kita gak bakalan berakhir sampe besok pagi."

Penjelasan dari salah seorang teman mereka itu pun mendapat sorakan kesenangan dari teman teman lainnya yg seakan setuju untuk melanjutkan party sampai besok pagi. Sebelum melakukan party, mereka memang sudah merencakan perayaan itu matang matang. Bukan perayaan inti bersama guru guru mereka. Melainkan after party yg menjadi tujuan mereka ikut ambil bagian disana.

Setelah pesta perpisahan bersama guru guru selesai, saat itu lah pesta sesungguhnya akan dimulai. Begitu banyak botol botol minuman keras yg sengaja mereka siapkan diam diam. Dan susunan acara yg mereka rencanakan dgn penuh kekonyolan. Ini adalah saat terakhir mereka bertemu satu sama lain sebelum benar benar terpisah dgn kesibukan mereka masing masing suatu saat nanti. Jadi apa salahnya merayakannya dengan sesuka hati mereka.

"Okay udah ada 3 pasangan yg bakalan ikut permainan kali ini. Dan yah tentunya gue juga bakalan ikut juga. Ada yg mau jadi pasangan gue?" Ucap orang yg sedari tadi memimpin setiap permainan yg mereka buat sendiri.

Dia adalah sosok siswa yg slalu menjadi idola bagi para gadis gadis di sekolahnya. Wajah menawannya seakan menjadi modal utama untuk dia mendapat teriakan histeris dari para gadis. Dan saat dia menawarkan diri untuk mencari pasangan dalam permainan kali ini, sontak saja setiap gadis langsung menawarkan diri dengan segala rayuan mereka. Namun sayangnya, pria menawan itu sama sekali tidak tertarik pada gadis cantik. Semua temannya tau tentang itu.

"Lo... Iyah lo yg pake kaos biru."

Laki laki itu menunjuk salah satu anak laki-laki yg mengenakan kaos berwarna biru dgn segelas minuman di tangannya. Sejak awal laki-laki itu memang sudah menarik perhatian si nomer satu di sekolah mereka.

"Gue?" Tanya pria itu percaya tidak percaya.

"Iyah, lo. Lo bakalan jadi partner gue kali ini."

Anak itu... pria manis bernama Build Jakapan. Betapa beruntungnya dia karena sang pangeran tampan menunjuknya untuk menjadi pasangannya.

"Kita mulai sekarang.... Satu... Dua... Tiga... Goooo..."

Permainan pun di mulai. Dimana setiap pasangan harus memindahkan botol kaleng dgn menggunakan sebatang pasta yg digigit pada kedua ujungnya. Penonton berteriak sahut menyaut untuk menyemangati jagoan mereka masing masing.

"Stoooopp"

Teriakan salah seorang yg menjadi wasit permainan itu berteriak sangat kencang dan membuat para peserta langsung berhenti. Build dan pasangannya mendapat jumlah kaleng yg paling sedikit dan membuat mereka kalah dan harus di hukum.

"Karena lo berdua kalah, so... Lo berdua harus dapet hukuman. Tapi tenang, hukuman kali ini pasti bikin nagih." Ucap laki laki yg kini merangkul bahu Build dan juga pasangannya.

Sementara Build hanya menatap bingung, sang laki laki pujaan para gadis itu hanya mengeluarkan senyumannya pada Build.

"Bro... Kiss him."

The Secret Of My Life (BibleBuild)Where stories live. Discover now